FGD KPU Solok Selatan Sorot Rendahnya Partisipasi Pemilih

Komisioner KPU Solok Selatan bersama Narasumber Forum Group Discussion

Padang, rakyatsumbar.id–Hari kedua Forum Group Discussion (FGD) KPU Solok Selatan di Hotel Murcure Padang, Jum’at (10/01/2025).

Menghadirkan berbagai narasumber, antara lain, Prof. Pakhrur Razi, S.Pd., M.Si., Ph.D, Dr. Firman Syakri Pribadi, SE, MM, Dr. Hendra Naldi, S.S, M.Hum, Dr. Wirdanengsih, S.Sos.M.Si, Dr. Malse Yulivestra, S.Sos, M.AP, Dr. Hardi Putra Wirman, S.IP, MA, Dr. H. Rahmat Tk. Sulaiman, S.Sos, S.Sos.I, M.M.

Evaluasi partisipasi masyarakat dalam Pemilu serentak nasional tahun 2024 Partisipasi pemilih dan proses pemilihan menjadi topik perbincangan utama dalam FGD yang bertempat di Hotel Mercure tersebut.

Tiga narasumber yang hadir pada sesi kedua yaitu Prof Dr. Pakhrur Razi, S.Pd,M.Si, Ph.D membahas sekaitan dengan logistik pada pemilihan umum serentak tahun 2024.

Kemudian Dr.Hardi Putra,S.IP,MA, membahas proses pemilihan dari awal pemilihan sampai akhir proses pemilihan

Sementara itu, Dr. Wirdaningsih, S.Sos membahas materi tentang teknis pemilihan pada Pilkada.

Pakhrur Razi memaparkan Logistik Pemilihan Umum Serentak tahun 2024 lalu diwali dengan kondisi di kabupaten Solok Selatan.

“Topografi kabupaten Solok Selatan yang merupakan suatu daerah yang memiliki banyak medan sulit menjadi suatu tantangan tersendiri bagi penyelenggara pemilu,” ujar Putra asli Kabupaten Kerinci tersebut.

Dijelaskan lebih jauh, tantangan geografis dan Insfratruktur daerah yang belum memadai di tambah dengan dukungan pemanfaatan teknologi juga menjadi tantangan tersendiri di kabupaten yang berjuluk Bumi Sarantau Sasurambi tersebut.

Sementara itu, Dr Hardi Putra Wirman,S.IP, MA selaku Dosen UIN Bukittinggi tersebut menjelaskan siklus pemilihan.

“Mulai dari proses perengkrutan Penyelenggaraan pemilu seperti penjaringan calon anggota KPU, PPK, PPS, sampai KPPS juga menjadi penentu kesuksesan Pilkada serentak tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Dr Wirdaningsih,S.Sos menyoroti artisipasi pemilih pada pilkada serentak nasional 76,9%,menurut Wirdaningsih menurunnya angka partisipasi masyarakat pada pemilihan umum serentak tahun 2024 ini di pengaruhi banyak faktor.

“Faktor yang menjadi penyebab rendahnya partisipasi pemilih adalah banyaknya pemilih pemula tidak menggunakan hak pilih mereka seperti Siswa Sekolah Menengah atas yang sudah memiliki hak pilih,” jelasnya.

Kemudian mahasiswa di berbagai perguruan tinggi yang ada di Sumbar maupun luar Sumbar, karena waktu Pemilihan berlangsung mereka hanya mendapatkan libur satu hari.

“Mereka engan pulang ke daerah, untuk melakukan pencoblosan, akan mengeluarkan biaya atau ongkos,” papar Wirdaningsih di hadapan peserta FGD.

“Inilah yang menjadi sebagian penyebab angka partisipasi pemilih rendah, kemudian kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara juga menjadi taruhan tersendiri untuk mengenjot partisipasi masyarakat,” jelasnya.

Kesimpulannya, kata Wirdaningsih, dalam evaluasi partisipasi pemilih khusus pemilih pemula dicurigai menjadi sebagian faktor rendahnya partisipasi pemilih yang terjadi pada pilkada serentak nasional ini.

Kesadaran berpolitik sangat rendah, kemudian konflik sosial dan black campaign, masih tinggi di masyarakat, terakhir kesalahan  teknis dalam penyelenggaraan juga menjadi bagian rendahnya partisipasi masyarakat.

Jadi kesimpulannya yang di dapat dari FGD ini, saling keterkaitan antara faktor satu sama lain, dibutuhkan keseriusan semua pihak untuk pemilihan-pemilhan periode mendatang antara lain, keseriusan partai politik.

Selanjutnya, keseriusan organisasi perangkat daerah dalam membantu kesuksesan pemilihan serta keseriusan para penyelenggara juga jadi faktor penentu. (cr7)