OPINI  

Emral Abus & Indra Sjafri: Duo Anak Dusun Melatih Dua Timnas  

Oleh: Firdaus Abie

Ada fakta menarik dari cabang sepakbola Sea Games 2025, di Thailand. Dua pelatih kepala, membawa  dua negara berbeda, ternyata berasal dari dusun yang sama di Sumatera Barat.

Fakta lainnya, kedua sosok ini pernah bergandengan tangan, diwaktu bersamaan, melatih PSP Padang. Disaat masih merumput sebagai pemain, kedua justru tidak pernah berkostum Timnas.

“Saat jadi pemain, Indra Sjafri pernah main di PSP Padang era perserikatan dan tim PON Sumbar. Saya hanya bermain ditingkat mahasiswa dan tim kampus,” kata Emral Abus, mengenang.

Kedua pelatih yang membawa dua negara berbeda tersebut, Emral Abus menjadi pelatih kepala Timnas Timor Leste. Indra Sjafri membawa Kadek Arel dkk membela panji-panji Garuda Muda.

Keduanya berasal dari dusun yang sama, Nagari Lubuk Nyiur, Kecamatan Batangkapeh, Kabupaten Pesisir Selatan. Usia Indra Sjafri lebih muda lima tahun dari Emral Abus. Keduanya pernah satu tim yang sama, tim dari dusun mereka pada kejuaraan antar dusun mau pun antar klub di Pesisir Selatan.

“Kami dilatih oleh pelatih Syafnil Uniang, seangkatan dengan Gusril yang mantan pemain PSP Padang,” kata Emral Abus.

Membuka lembaran lama, Uncu menyebutkan, saat dirinya masih remaja, Ia sudah memperkuat tim kampung halaman. Ia bermain dengan segenap kemampuannya. Ketika sudah main di tim senior, ada talenta muda yang juga bagus. Pemain tersebut masih malu-malu, sehingga sering menghindar dari seniornya.

Sosok yang dimaksud Uncu –sapaan akrab Emral Abus– adalah Indra Sjafri.

Karir mereka sebagai pemain, belakangan sangatlah berbeda. Ketika Uncu kuliah di IKIP Padang (kini UNP), dirinya masih bermain bola. Ketika itu IKIP Padang adalah salah satu anggota bond PSP Padang. Ada kompetisi rutin setiap tahun. Ia bermain di sana, tetapi dirinya tidak mampu menembus skuad PSP Padang.

Ketika menyadari tak mampu menembus skuad PSP,  Uncu memilih jalur lain. Fokus menjadi pelatih. Berkiprah di Diklat Sepakbola Padang. Melahirkan banyak pemain muda berbakat. Karirnya sebagai pelatih terus naik. Sebelum berlabuh di Timnas Timor Leste, beliau dipercaya memegang tim-tim hebat di Indonesia.

Uncu pernah menjadi Dirtek PSPS Pekanbaru, pelatih PSBS Biak, PSDS Deliserdang, Persib Bandung. Jauh hari sebelumnya, beliau merupakan Instruktur pelatih FIFA pertama di Indonesia, sehingga hampir semua pelatih hebat Indonesia saat ini yang sudah berlisensi FIFA, pernah bersentuhan langsung dengan tangan dinginnya.

Di Timnas Timor Leste, pada mulanya Uncu dipercaya melatih Timnas Putri, U20 dan Senior Direktur Coach Education. Ketika hendak menghadapi Sea Games 2025, tambahan amanah disandangkan di pundak beliau, menjadi Pelatih Kepala Timnas U-23.

Timor Leste berada di grup A. Sudah dua laga dimainkan,  kalah dari Thailand, 1-6. Mengalahkan Singapura, 3-1. Indonesia di grup C bersama Filipina dan Myanmar.

Indra Sjafri merupakan yuniornya sedusun. Sama-sama memulai sebagai pemain dusun, tetapi Uncu lebih dahulu mengolah Si Kulit Bundar. Selepas bermain di kampung, Ia merantau ke Padang. Permainannya semakin terasah.

Indra Sjafri diterima sebagai menjadi pegawai Pos dan Giro, dirinya direkrut karena kepiawaiannya bermain bola. Pada masa itu, perusahaan negara ini memiliki klub bola tangguh juga sebagai anggota bond PSP Padang. Saat itu, PSP Padang juga memiliki puluhan anggota berupa klub, terdiri dari Divisi I, II dan III.

Pos dan Giro merupakan klub tangguh dimasa itu, berada di Divisi I. Kepiawaian Indra Sjafri ternyata dilirik manajemen PSP Padang, sehingga dirinya berhasil menembus skuad utama. Indra Sjafri memperkuat tim berseragam kaos putih berstrip merah diera perserikatan dan Tim PON Sumbar.

Setelah gantung sepatu sebagai pemain, langsung menjadi pelatih. Diawali di PSP Yunior, PSP Senior, Bengkalis FC, Bali United, menjadi pelatih Timnas Indonesia sejak 2011 hingga sekarang. (*)