Disatroni Maling, 3 Unit Laptop SD 06 Lubuksikaping Raib
Pasaman, Rakyat Sumbar — Semalam Sekolah Dasar (SD) Model 06 Pauh, yang berada di pingir jalan Jendral Sudirman Kecamatan Lubuksikaping, Kabupaten Pasaman disatroni pencuri, Kamis (2/4/2020) dini hari.
Pelaku berhasil masuk ke gedung lembaga pendidikan itu setelah berhasil membuka paksa (dicongkel) pintu persisnya ruangan mejelis guru.
Dalam kejadian itu, pelaku berhasil membawa kabur 2 unit laptop merek Asus yang disimpan dalam lemari diruangan mejelis guru, serta 1 unit note book yang disimpan di ruang kepala sekolah.
Kejadian itu kali pertama diketahui seorang penjaga sekolah Yendrizal (57) pada Kamis, sekitar pukul 06.45 wib. Saat itu, penjaga sekolah, Yendrizal (57), hendak mematikan lampu di sekolah itu.
“Ya benar, semalam SDN 06 Pauah Lubuksikaping disantroni pencuri. Hal itu sesuai dengab Laporan Polisi Nomor : LP /03/IV/2020/sek-Lbs, tanggal 02 April 2020,” ujar Kapolres Pasaman melalui, Kapolsek Lubuksikaping, AKP Fion Joni Hayes, Kamis (2/4/2020) malam.
Mendapat laporan tersebut, pagi itu juga, personil kita langsung turun kelokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kata Fion, berdasarkan keterangan saksi, saat itu ia datang kesekolah hendak mematikan lampu sekolah. Namun sesampai disekolah, dia melihat pintu ruangan majelis guru sudah dalam keadaan rusak seperti dibuka secara paksa, diduga pelaku masuk dengan cara mencongkel pintu.
Melihat kondisi itu, kemudian saksi akhirnya melaporkan peristiwa tersebut kepada kepala sekolah dan para guru. Kemudian, setelah semua guru datang, barulah dilakukan pengecekan ke dalam ruangan majelis guru.
Kata Fion, saat di cek ruangan sudah dalam kondisi berantakan, semua isi meja sudah dibongkar dan berserakan di lantai.
Selanjutnya, pihak sekolah langsung memeriksa ruangan seluruh ruangan. Namun, setelah diperiksa, 2 unit laptop merek Asus dalam lemari di ruangan mejelis guru raib. Begitupun di ruang kepala sekolah, satu unit notebook merek Asus juga hilang dibawa kabur oleh pencuri.
“Akibat kejadian itu, pihak sekolah mengalami kerugian ditaksir sekitar Rp10 juta,” kata Fion. (zon)