Dibekali Pelatihan, Pelaku UMKM di Solok Selatan Didorong Naik Kelas

Wakil Bupati Solok Selatan H Yulian Efi, Sekda Solsel Dr H Syamsurizaldi, S.IP., SE., MM bersama Staf Ahli Bupati Dr.H Novirman SKM., MM, Kadis Perindagkop UKM Akmal Hamdi, SH bersama peserta pelatihan.

Padang aro, rakyatsumbar.id—Pemerintah Kabupaten Solok Selatan melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor ekonomi kerakyatan dengan menyelenggarakan pelatihan khusus bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Selasa (10/06/2025), bertempat di Aula Hotel Pesona Alam Sangir.

Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi besar Pemkab Solok Selatan dalam mendorong percepatan transformasi UMKM agar dapat naik kelas, memiliki daya saing tinggi, serta berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah dan nasional.

Pelatihan tahun ini difokuskan pada dua aspek utama, yakni diversifikasi produk olahan makanan ringan berbahan dasar umbi-umbian, serta penguatan kemitraan usaha sebagai langkah konkret dalam akselerasi UMKM naik kelas.

Kepala Disperindagkop UKM, Akmal Hamdi, SH, dalam laporannya menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan pengetahuan teknis, tetapi juga membekali peserta dengan keterampilan manajerial dan strategi pemasaran.

“Pelatihan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan kemampuan para pelaku UMKM agar berkembang secara berkelanjutan. Ini sejalan dengan program strategis Pemerintah Kabupaten Solok Selatan dalam memperkuat UMKM sebagai pilar ekonomi kerakyatan,” jelas Akmal.

Wakil Bupati Solok Selatan, Yulian Efi, yang turut hadir dan membuka kegiatan secara resmi, menekankan pentingnya pelatihan semacam ini bagi pertumbuhan UMKM lokal.

“Pelatihan ini sangat penting sebagai bekal bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas usaha mereka. Pemerintah daerah berkomitmen mendukung UMKM agar lebih mandiri, inovatif, dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” ungkap Yulian Efi.

Pelatihan ini diikuti oleh 70 peserta, terdiri dari 20 Industri Kecil Menengah (IKM) pengolah makanan dan 50 pelaku UMKM binaan Disperindagkop UKM yang telah lolos proses kurasi. (juf)