Di Pesisir Selatan, 16 Titik Masih Bersinyal Lemah dan 6 Blankspot
Ilustrasi sinyal selular.
Pesisir Selatan, rakyatsumbar.id – Dari 15 kecamatan, 182 nagari dan 480 kampung yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan, belum semuanya tersentuh sinyal selular secara normal.
Padahal sekarang merupakan era teknologi yang semuanya membutuhkan kelancaran jaringan internet dan sinyal seluler,
Untuk menjangkau semua wilayah agar tidak blank spot di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) pemerintah daerah (pemda) setempat melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan terus melakukan upaya kepada pemerintah pusat.
Hal itu dilakukan karena hingga saat ini masih terdapat 16 titik lemah sinyal seluler, dan 6 titik blank spot.
Kepala Dinas Kominfo Pessel, Junaidi, Kamis (5/1/2022) mengatakan, sejumlah titik blank spot, dan perkampungan yang lemah sinyal selular itu akan tetap menjadi perhatian pemerintah daerah.
Menyampaikan untuk pemerataan masyarakat mendapatkan jaringan seluler untuk hubungan komunikasi, pihaknya telah melakukan upaya ke berbagai pihak terkait.
Diantaranya dengan cara menyampaikan dan mengusulkan ke Kementerian Kominfo RI soal blankspot dan titik lemah sinyal selular.
Data terakhir saat ini di Pessel masih terdapat 16 titik lemah sinyal seluler, dan 6 titik blank spot.
Titik blank spot tersebut berada di Kampung Langgai Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantih.
Selanjutnya, Muaro Aia, Limau Gadang, Sungai Gambia Tapan, Pasia Laweh dan Jalamu.
“Sedangkan 16 titik sinyal lemah sinyal selular, tersebar pula di beberapa kampung di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, dan Kecamatan Linggo Sari Baganti,” terangnya.
Ia menjelaskan, secara aplikasi semua titik lokasi blank spot dan titik sinyal lemah tersebut sudah disampaikan ke Kementerian Kominfo dan telah disetujui untuk upaya pengembangan jaringan seluler ke depan.
“Bagaimana realisasinya masih kita tunggu hingga saat ini,” ucapnya.
Ditambahkannya bahwa upaya pengembangan jaringan selular dilakukan dengan cara menambah pembangunan menara pemancar sinyal. Upaya itu nantinya juga melibatkan kerjasama berbagai pihak seperti pihak Telkomsel.
Sambil menunggu kabar untuk pengembangan jaringan seluler itu, Pemkab Pessel juga mempersiapkan penyediaan lahan.
Hal tersebut untuk mendukung kelancaran kegiatan pembangunan usulan yang diajukan terealisasi.
“Pemkab Pessel fasilitasi kebutuhan lahan tersebut, sehingga jika suatu saat nanti ada penambahan pembangunan pemancar jaringan seluler, kita sudah siapkan itu,” ulasnya.
Pada 2021 lalu, di Pessel ada sebanyak 18 titik sinyal lemah dan blankspot yang sudah memiliki sinyal normal. Hal itu tercapai berkat adanya pembangunan pemancar jaringan. Selama tahun 2022 yang terealisasi hanya dua titik saja.
“Namun memasuki tahun 2023 ini kita lihat saja nanti. Sebab kita masih terus melakukan upaya ke pusat dan Telkomsel untuk menjawab kebutuhan masyarakat ini,” tutupnya. (efi)