rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Dalam 4 Bulan, 14 Meninggal Akibat Gangguan Ginjal Akut Misterius di Sumbar

Dalam 4 Bulan, 14 Meninggal Akibat Gangguan Ginjal Akut Misterius di Sumbar

Ilustrasi gangguan ginjal akut misterius. 
Padang, rakyatsumbar.id – Kasus meninggal akibat gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI) di Sumatera Barat terus bertambah menjadi 14 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Lila Yanwar mengatakan ini saat di konfirmasi awak media, Selasa (25/10/2022).
“Satu orang pasien gagal ginjal akut kembali meninggal. Sebelumnya, pasien yang meninggal berjumlah 13 orang.”
“Dengan meninggal saru orang pasien di RSUP M Djamil Padang, total pasien yang meninggal bertambah menjadi 14 orang,” ucapnya.
Kadiskes menambahkan, pada saat ini 6 orang pasien gangguan ginjal akut mendapatkan perawatan intensif di RSUP M Djamil Padang.
“Total kasus gangguan ginjal akut di Sumbar pada saat ini berjumlah 25 orang.”
“Sebanyak 4 orang pasien berasal dari Jambi yang rujuk ke RSUP M Djamil Padang. Selebihnya boleh pulang karena sudah membaik,” tambahnya.
Lila Yanwar memaparkan, Dinkes Sumbar saat ini melakukan penyelidikan epidemiologi dan surveilans terkait penyakit gagal ginjal menimpa anak-anak.
“Penyelidikan epidemiologi dan surveilans itu untuk mengetahui jejak medis konsumsi obat hingga pola makan atau pola hidup keluarga dari pasien serta berbagai hal lainnya.”
“Dari 25 kasus yang ada, keluarga pasien menjelaskan tidak ada anak-anak mereka yang mengkonsumsi obat sirop. Tetapi ini belum final, karena perlu surveilans lagi,” tutupnya.

Berawal dari Beberapa Gejala

Gejala gangguan ginjal akut yang menimpa anak-anak seperti diare, mual, muntah-muntah hingga demam selama 3-5 hari.
Selanjutnya batuk, pilek, sering mengantuk serta jumlah air seni/air kecil semakin sedikit.
Bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali yang menyebabkan tubuh sembab karena ginjal tidak berfungsi.
Selain itu, terjadi perubahan warna pada urine (pekat atau kecoklatan). Bila warna urine berubah dan volume urine berkurang.
Bahkan tidak ada urine selama 6-8 jam saat siang hari, orang tua harus segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. (edg)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *