Curah Hujan Tinggi Akibatkan Banjir dan Longsor di Bukittinggi
Bukittinggi, rakyasumbar.id– Curah hujan dengan intensitas tinggi secara terus menerus selama 1,5 jam di kota Bukittinggi, Selasa (1/2/2022) sore mengakibatkan banjir di beberapa titik dengan ketinggian air bervariasi.
Selain banjir hingga ketinggian 60 sentimeter, curah hujan juga mengakibatkan longsor.
Berdasarkan data yang di himpun dari Reynaldo, penyuluh bencana BPBD Bukittinggi, korban yang terdampak akibat curah hujan tinggi tersebut diantaranya perumahan di kelurahan Tarok Dipo. Jumlah warga terdampak 34 KK atau 135 jiwa.
Kemudia Kelurahan Pulai Anak Aia, 50 KK dengan 205 jiwa. Kelurahan Birugo jumlah yang terdampak sebanyak 12 KK dengan jiwa 36 jiwa.
Kemudian juga di Kelurahan ATTS yang terkena dampak Kantor BPR satu unit terendam serta Kantor Koramil satu unit.
Sementara di Kelurahan Kubu Gulai Bancah, terjadi longsor di sebuah ruas jalan akibat runtuhnya tebing.
Total terdampak sebanyak 96 KK dengan jumlah 376 jiwa. Sedangkan kerugian sekitar Rp48 juta.
Saat kejiadian, upaya yang di lakukan bagi rumah warga yang terkena dampak dengan penyedotan air, evakuasi warga serta bantuan logistik termasuk pengamanan lokasi bencana.
Salah seorang warga Pulai Anak Air, Anton mengatakan sebanyak 50 rumah terendam genangan air.
Sedangkan salah seorang warga di kawasan Jembatan Besi menyebutkan, tingginya genangan air mengakibatkan warga menutup jalan raya yang menghubungkan Lapangan Kantin dan Simpang Tarok.
Intensitas Hujan Tinggi, Drainase Meluap
Kalaksa BPBD Bukittinggi Ibentaro Samudera menjelaskan, akibat hujan deras sejak sore di Bukittinggi dan wilayah Padang Luar menyebabkan drainase di Bukittinggi meluap.
Sehingga air menggenangi rumah warga. Lokasi terparah di Kelurahan Pulai Anak Air Kecamatan Mandiangin Koto Selayan. Dimana 60 rumah terendam dan 210 jiwa terdampak.
“Banjir akibat hujan deras yang membuat drainase meluap. Warga juga sudah dievakuasi,” pungkasnya. (roni)