Capaian PAD Padang Masih Rendah jadi Sorotan
Ketua DPRD Kota Padang, Syafrial Kani, menyoroti capaian PAD masih rendah.
Padang, rakyatsumbar.id – Ketua DPRD Kota Padang, Syafrial Kani, menyoroti capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota setempat, Rp242 miliar hingga 7 Juni 2023, dari 11 sub sektor penerimaan.
“Perbandingan dengan tahun sebelumnya memang surplus Rp 24 miliar, apalagi PAD hingga 7 Juni 2023 mencapai 242 miliar, jika dibandingkan dengan target PAD 2023 Rp 928 miliar masih jauh dari capaian,” kata Syafrial Kani, Senin (12/6).
Ia menekankan, seharusnya Bapenda Kota Padang hingga bulan Juni 2023 ini capaian PAD nya telah mendekati angka 50 persen dari target yang di sepakati Rp928 miliar lebih.
“Kekuatan ekonomi daerah dapat dilihat dari capaian PAD nya. Jika PAD nya sehat, ekonomi daerah pasti sehat. Pada saat ini capaian dari target baru 26 persen dari target Rp928 miliar,” ucapnya.
“Ingat, Bapenda Kota Padang harus fokus terhadap capaian PAD 2023 ini, sekedar diketahui, PAD Kota Padang tidak pernah tercapai sejak kurun waktu 6 tahun kebelakang,” tegasnya.
Syafrial Kani mengimbau agar Walikota Padang melajukan evaluasi terhadap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil PAD yang tidak bisa mencapai target PAD.
“Walikota Padang harus tegas terhadap OPD penghasil PAD yang tidak bisa mencapai target PAD yang telah di sepakati. Jika tidak bisa merealisasikan, diganti saja,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Bapenda Kota Padang, Yosefriawan menjelaskan, PAD kota Padang dari 11 sub sektor penerimaan hingga bulan Juni 2023, mengalami surplus PAD dibandingkan tahun lalu mencapai angka Rp24 miliar.
“Secara year on year, PAD Kota Padang mengalami peningkatan. Per tanggal 7 Juni tahun 2022 lalu. Total PAD yang berhasil dikumpulkan adalah senilai Rp218 milliar. Sementara per tanggal 7 Juni tahun 2023 ini, total PAD sudah menyentuh angka Rp242 milliar,” ujarnya, Kamis (8/6).
Yosefirwan menyampaikan, Bapenda Kota Padang juga telah berhasil meningkatkan realisasi dibandingkan tahun sebelumnya. Jika per tanggal 7 Juni 2022 lalu realisasi hanya menyentuh angka Rp166 miliar, namun per tanggal yang sama di tahun ini, Bapenda telah berhasil membukukan realisasi sebanyak Rp176 miliar.
“Artinya realisasi pengumpulan PAD oleh Bapenda, hingga saat ini telah surplus sebesar Rp10 milliar dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Semakin gencarnya operasi penertiban dan pengawasan terhadap objek pajak pun, lanjutnya, juga berimbas terhadap peningkatan penerimaan PAD sub sektor pajak hotel.
Jika per 7 Juni 2022 lalu, realisasi pajak hotel hanya berada di kisaran angka Rp 15,5 miliar, maka pada tahun ini pajak hotel telah menyentuh angka Rp 20 miliar. Artinya penerimaan PAD pajak hotel mengalami surplus Rp5 milliar. (edg)