Cak Imin Hadiri Bedah Visi Misi di Unand, Persoalan KPK dan HAM Ikut Dibahas
Cak Imin hadiri bedah visi misi di Unand, persoalan KPK dan HAM Ikut di bahas.
Padang, rakyatsumbr.id – Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 1 Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin Andalas Lawyer Club bertajuk bedah visi misi dan gagasan capres-cawapres di Universitas Andalas, Senin (4/12).
Berbagai pertanyaan diajukan sejumlah mahasiswa dan panelis yang hadir di Auditorium Unand tersebut, diantaranya untuk mengembalikan marwah KPK. Cak Imin menyatakan, sejatinya Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) harus dikembalikan ke versi sebelumnya.
“KPK jangan sampai menjadi lembaga yang justru diintervensi oleh pihak manapun. KPK harus dikembalikan ke UU aslinya, lembaga independen, mandiri, tdk boleh ada intervensi satu pun,” sebut Cak Imin di hadapan ribuan mahasiswa Unand dan berbagai perguruan tinggi sekitar yang hadir.
Menurut Cak Imin, cara untuk mengembalikan UU KPK tersebut adalah tidak sulit. Ia pun coba meyakinkan, dirinya bersama Anies Baswedan akan segera mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) KPK jika terpilih pada Pilpres 2024 nanti.
“Perppu itulah, yang akan menggantikan UU Nomor 19 Tahun 2019 tentang pemberantasan korupsi menjadi UU sebelumnya. Caranya gampang. Begitu jadi Presiden, langsung kita keluarkan perppu kembali ke UU asal KPK,” ungkapnya.
Upaya tersebut disampaikan oleh Cak Imin, sebagai upaya untuk kembali menguatkan fungsi KPK sebagai lembaga anti-rasuah. Jangan sampai, lanjut Wakil Ketua DPR RI itu, KPK yang sudah sejatinya kuat justru malah dilemahkan dengan peraturan yang ada.
“Upaya kalau KPK sudah kuat, jangan dilemahkan,” tegas Cak Imin.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut menegaskan, dengan kuatnya KPK maka upaya menyelamatkan demokrasi bisa dilakukan. Sebab, salah satu penyebab runtuhnya demokrasi kata dia, merebaknya kasus korupsi di suatu negara.
“Itu salah satu syarat agar kita menyelematkan demokrasi sekaligus menyelematkan ekonomi dan uang negara,” terangnya.
Dalam pertemuan yang membahas mengenai visi misi nya yaitu “Indonesia Adil Makmur untuk Semua tersebut, Cak Imin juga mengatakan bahwa melakukan dorongan terhadap guru untuk bekerja di daerah terluar dan terpencil merupakan tindakan yang akan diambil sebagai bentuk pemerataan pendidikan di Indonesia, jika ia bersama Anies terpilih dalam pemilu mendatang.
“Setelah ini akan adanya dorongan untuk guru akan bekerja di daerah terluar dan terpencil sehingga tidak ada lagi ketimpangan yang terjadi antara di kota dan di daerah terpencil, bahwasanya guru akan di salurkan ke daerah terpencil dan pendidikan akan disamaratakan di sana” ungkapnya.
Ia menyatakan optimis dapat menyelesaikan permasalahan pendidikan, terutama persoalan mengenai guru karena sebelumnya Anies merupakan mantan Menteri Pendidikan lndonesia.
Selain membahas pendidikan ia juga menyampaikan terkait permasalah hukum yakni mengenai kasus HAM yang pernah terjadi di Indonesia yang mesti dibereskan serta lembaga KPK yang harus dikembalikan ke undang- undang aslinya, sebagai lembaga independen, mandiri, dan tidak boleh ada intervensi satu pun.
Dalam acara yang dimoderatori Feri Amsari ini juga turut dihadiri oleh dosen Unand yang menjadi penelis, yakni: Charles Simabura, Aidinil Zetra, Fajri Muharja dan Hery Bachrizal Tanjung. Mahasiswa juga turut antusias dalam mengikuti acara tersebut, termasuk untuk berselfi ria usai kegiatan yang berlangsung di Auditorium Unand tersebut. (mul)