DAERAH  

Bupati Padangpariaman dan Ketua TP-PKK Tabur Bunga di Korong Cumanak

Peringatan Gempa 30 September Berlangsung Khidmat

Bupati Padangpariaman John Kenedy Azis bersama isteri, Cristianti Azis saat melakukan tabur bunga di makam korban Gempa 30 September 2009 di Korong Cumanak Nagari Tandikek Utara, Selasa (30/09/2025).
Bupati Padangpariaman John Kenedy Azis bersama isteri, Cristianti Azis saat melakukan tabur bunga di makam korban Gempa 30 September 2009 di Korong Cumanak Nagari Tandikek Utara, Selasa (30/09/2025).

Padangpariaman, rakyatsumbar.id—Peringatan Peristiwa Gempa Bumi yang terjadi pada tanggal 30 September yang mengguncang bumi Padangpariaman dan Provinsi Sumatera Barat tahun 2009 silam tampak berlangsung khidmat disertai suasana duka yang begitu mendalam.

Sebagaimana diketahui, akibat musibah gempa yang terjadi, mengakibatkan daerah Padangpariaman sebagai daerah terparah akibat guncangan gempa dengan jumlah korban mencapai 644 orang.

Di sisi lain, kegiatan bertajuk Apel Siaga Bencana yang dipusatkan di Korong Cumanak Nagari Tandikek Utara, Kecamatan Tandikek itu antara lain diwarnai  kegiatan apel yang dipimpin Inspektur Upacara, Bupati Padangpariaman John Kenedy Azis. Juga acara tabur bunga di makam para korban gempa, penanaman pohon hingga penandatanganan kebulatan tekad kesiapsiagaan bencana.

Juga tidak ketinggalan, doa dan zikir bersama, yang dipimpin dan dipandu oleh tokoh ulama setempat.

Selain dihadiri Kalaksa BPBD Padangpariaman, Emri Nurman dan sejumlah jajaran Kepala OPD lainnya, jajaran Walinagari se-Kecamatan Patamuan, Camat Patamuan, tokoh masyarakat dan Ninik Mamak lainnya, juga dihadiri Dandim 0308 Pariaman, Kepala PT. Angkasa Pura, Perwakilan Polres Padangpariaman dan Kota Pariaman, serta sejumlah OPD dan para camat se-Kabupaten Padangpariaman.

Bupati Padangpariaman John Kenedy Azis dalam amanatnya menegaskan, peringatan Peristiwa Gempa 30 September 2009 yang dipusatkan di Korong Cumanak yang disebut juga dengan negeri yang hilang itu menyebutkan, bahwa peringatan itu bukannya dimaksudkan untuk kembali membuka luka lama, melainkan bagaimana mengingatkan semua pihak tentang perlunya meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi setiap bencana yang mungkin terjadi, seperti halnya musibah gempa bumi maupun beragam potensi bencana dan musibah lainnya.

Demikian pula untuk mengenang kembali sekaligus mengirimkan doa kepada sekitar 644 orang korban gempa yang hilang atau meninggal pada saat terjadinya peristiwa gempa pada 16 tahun yang silam.

Diakuinya, Daerah Kabupaten Padangpariaman selama ini sangat beruntung karena dianugerahi alam indah, dengan tanahnya yang subur dan pemandangan laut yang indah.

“Namun kita juga mesti menyadari bahwa daerah kita juga dilalui oleh jalur cincin api yang setiap saat bisa saja berpotensi menimbulkan terjadinya musibah gempa. Begitu pula bentang alamnya yang relatif rendah juga berpotensi terjadinya banjir, longsor abrasi dan sejumlah bencana lainnya,” tegas Bupati.

Oleh karena itulah pentingnya kewaspadaan semua pihak, terutama bagaimana mempersiapkan diri dari berbagai kemungkinan musibah yang akan terjadi, dengan begitu dampak bencana yang terjadi bisa diminimalisir sedemikian rupa.

Terkait hal itu, pihaknya dari pemerintah daerah, bersama jajaran TNI Polri, jajaran BPBD serta pihak terkait lainnya terus memperkuat sistim peringatan dini, melakukan sosialisasi edukasi kebencanaan ke sekolah-sekolah, serta melakukan sosialisasi ke tengah-tengah masyarakat.

“Semua itu adalah bentuk dari ikhtiar kita agar masyarakat kita di Padangpariaman bisa terhindar dari dampak musibah yang terjadi. Meski musibah tentu tidak bisa kita cegah, namun dengan berbagai ikhtiar sembari tetap berserah diri kepada Allah,SWT, kita tentu berharap semoga daerah  dan masyarakat kita bisa terhindar dari musibah yang tidak diharapkan,” tegasnya.

Kalaksa BPBD Emri Nurman dalam laporannya menyebutkan, salah satu tujuan utama dari kegiatan Apel Siaga Bencana tersebut antara lain untuk lebih meningkatkan koordinasi antar lintas sektor, baik itu lintas pemerintahan, kalangan dunia usaha maupun masyarakat dalam hal penanggaulangan bencana.

“Selain itu juga bertujuan mengenang dan memberikan penghormatan terhadap para korban gempa yang meninggal pada peristiwa gempa tanggal 30 September 2009 yang lalu. Menumbuhkan semangat kebersamaan, kepedulian tumbuhnya sikap solidaritas sosial dalam menghadapi bencana,” terannya.

Apel Siaga Bencana yang digelar Selasa kemarin sebut Emri lebih kurang diikuti 350 orang peserta, terdiri dari kalangan jajaran OPD dan intansi pemerintahan lainnya, unsur TNI/Polri, masyarakat, kalangan dunia usaha, kalangan BUMN hingga kalangan pelajar dan para mahasiswa.

Sementara itu, Sudirman dan Ismail, dua tokoh masyarakat Patamuan tak urung mengucapkan terima kasih kepada jajaran Pemkab Padangpariaman yang telah berkenan memprakarsai peringatan gempa bumi yang pernah meluluhlantakkan daerah itu.

“Harapan kita ke depannya, bagaimana daerah ini bisa pulih kembali seperti sedia kala, demikian pula fasilitas lampu bisa kembali diaktifkan seperti semula. Juga tidak ketinggalan ruas jalan menuju lokasi ini diharapkan bisa dibenahi hingga diaspal sedemikian rupa, seperti pernah dijanjikan oleh Gubernur Sumbar periode sebelumnya,” terang Ismail. (ris)