Bukittinggi Helat Perayaan Hari Sastra Indonesia

Ambil Tanggal Lahir Abdoel Moeis, Dimeriahkan Pembacaan Puisi

Peringatan Hari Sastra yang dilaksanakan di Art Cafe Bukittinggi, Minggu (06/07/2025) malam

Bukittinggi, rakyatsumbar.id–Kota Bukittinggi mencatat sejarah sebagai kota tempat ditetapkannya Hari Sastra Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi 24 Maret 2013 lalu di Kweekschool, SMA 2 Bukittinggi, dalam sebuah pertemuan para sastrawan nasional.

Pertemuan waktu itu dihadiri Wakil Menteri Pendidikan RI. Penetapan tanggal 3 Juli sebagai Hari Sastra Indonesia merujuk kepada tanggal lahir Abdoel Moeis seorang sastrawan, wartawan dan politisi asal Sungaipuar.

Hal ini disampaikan Penggagas acara Hari Sastra Indonesia di Kota Bukittinggi Asraferi Sabrti, Minggu (6/7) malam di Art Cafe Bukittinggi.

“Perayaan Hari Sastra Indonesia kita gelar di Bukittinggi. Perayaan ini merujuk kepada tanggal lahir Abdoel Moeis, Sastrawan, Wartawan dan Politisi asal Sungai Puar. Beliau juga pengarang Novel. Salah Asoehan yang sangat terkenal. Perayaan Hari Sastra Indonesia mengangkat tema Merawat Ingatan, Mengukir Peradaban,”ujar Asraferi kepada Rakyat Sumbar, Minggu.

Asraferi menambahkan, dalam acara perayaan Hari Sastra Indonesia di Bukittinggi, dimeriahkan penampilan baca puisi, orasi budaya dan bercerita dari sejumlah sastrawan dan penulis terkenal serta siswa.

“Kita mengapresiasi animo peserta mengikuti kegiatan ini. Dimana, hadir para sasttrawan, penyair dan penulis terkenal ditambah guru-guru yang telah menulis sejumlah karya,”ungkap Asraferi.

Sementara iu, Penulis dan Sastrawan Muhammad Subhan dalam orasinya menyampaikan perayaan Hari Sastra Indonesia ini bertujuan sebagai bentuk ajakan kepada kita, agar kembali menyadari peran sastra dalam empati dan kemanusiaan.

“Kita bukan hanya membaca sebatas karya para sastrawan terdahulu, Namun, kita harus menghidupkan gagasan mereka dalam ruang diskusi dan sebagainya. Selain itu, sastra bukan hanya sebagai sebuah sejarah. Sastra muncul dari jerit rakyat tertindas dan bukan dari ruang kosong. Sastra juga tumbuh bersama pergolakan sejarah, Perayaan hari ini merujuk kepada hari lahir Abdoel Moeis yang lahir di Sungai Puar. Beliau adalah Sastrawan, Wartawan, Novelis. Belau juga pengarang novel Salah Asuhan, pejuang dan intelektual. Gagasan sastrawan terdahulu ini, dapat juga dihidupkan di video pendek, podcast dan lainnya,”ungkap M. Subhan.

Dalam acara perayaan tersebut, sejumlah sastrawan membacakan beberapa karya puisi yang sangat mengggelegar, ekspresif dan penuh makna. Pembacaan puisi tersebut membuat para hadirin terdiam dan mengundang decak kagum. Mereka membacakan karya-karya terkenal dari Chairil Anwar, WS Rendra dan sebagainya. Acara dimeriahkan juga penampilan puisi dan cerita dari siswa SD di Kota Bukittinggi dan musikaliisasi puisi.

Perayaan Hari Sastra Indonesia ini terselenggara berkat kerjasama Bukittinggi Creative Network, SAHAMPARAN, Ladang Rupa dan Homepimpa. (EDW)