Buka Turnamen Layang-layang, Rusma Yul Anwar: Bisa Jadi Iven Pariwisata Tahunan
Rusma Yul Anwar saat membuka turnamen layang-layang.
Pessel, rakyatsumbar.id – Calon Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Rusma Yul Anwar, membuka Turnamen Layang-Layang Alek Pemuda Nanggalo #2 di Nagari Nanggalo, Kecamatan Koto XI Tarusan, Minggu (6/10/2024).
Menurutnya, turnamen layang-layang berpotensi menjadi iven pariwisata tahunan, yang berdampak baik terhadap sektor pariwisata dan ekonomi.
“Permainan layang-layang ini merupakan permainan anak-anak muda Minang pada masa dahulu. Setelah panen padi, anak-anak muda meluapkan kegembiraan mereka, salah satunya dengan bermain layang-layang. Maka, sebagai bagian dari kekayaan budaya Minang, permainan layang-layang bisa dijadikan iven pariwisata tahunan,” ujarnya.
Untuk menjadikan turnamen layang-layang sebagai iven pariwisata tahunan yang masuk dalam agenda kalender pariwisata Pessel, kata Rusma, harus dilihat dulu apakah kriteria penilaian turnamen tersebut sudah baku atau belum. Ia menyebut bahwa kadang-kadang berbeda daerah berbeda pula kriteria penilaiannya.
“Kalau kriteria penilaiannya tidak baku, pasti ada protes dari peserta yang tidak menang. Untuk menentukan kriteria penilaian jika turnamen layang-layang dijadikan iven berskala kabupaten, perlu diundang sesepuh-sesepuh pemain layang-layang,” tuturnya.
Jika turnamen layang-layang menjadi iven pariwisata tahunan berskala kabupaten di Pessel, Rusma yakin bahwa iven tersebut berdampak baik terhadap pariwisata dan ekonomi. Ia menjelaskan bahwa terhadap pariwisata, iven tersebut dapat mengundang wisatawan untuk datang, baik wisatawan salam daerah maupun wisatawan luar daerah, demi menonton turnamen itu. Jika banyak orang berkumpul pada suatu kegiatan, kata Rusma, di sana ada dampak ekonominya karena orang akan berbelanja.
Rusma mengapresiasi pemuda Nanggalo yang mengadakan turnamen tersebut karena menjaga permainan anak nagari sebagai bagian nilai budaya Minang.
Sementara itu, Ketua Panitia “Turnamen Layang-Layang Alek Pemuda Nanggalo #2”, Gudratul Amin, mengatakan bahwa turnamen tersebut merupakan lomba kedua yang mereka adakan, yang akan mereka jadikan kegiatan rutin tahunan di nagari tersebut. Pihaknya menggelar acara itu untuk mengimbangi pengaruh negatif dari internet, seperti judi slot.
“Selain itu, kami menggelar kegiatan ini sebagai wadah bersilaturahmi dan bersosialisasi sesama anak nagari agar tidak sibuk dengan dunia masing-masing,” ucapnya.
Gudratul berterima kasih kepada Rusma Yul Anwar karena sudah membuka dan mendukung kegiatan itu. Dengan begitu, menurutnya, RA-Nasta mempedulikan dan memperhatikan anak muda.
Perihal mekanisme lomba, Gudratul mengutarakan bahwa lomba tersebut diadakan selama kurang lebih satu bulan untuk mencari juara 1, 2, dan 3. Turnamen itu diselenggarakan dalam tiga babak, yaitu penyisihan, semi final, dan final. Dalam babak penyisihan dicari 108 pemenang, babak semi final mengeliminasi 108 pemenang hingga menjadi 18 pemenang untuk ikut babak final. Pada babak final dicari juara 1, 2, dan 3.
Mengenai aturan, Gudratul mengatakan bahwa pihaknya sudah ada aturan baku penilaian turnamen layang-layang. Aturan tersebut disepakati komunitas layang-layang dari Painan hingga Tarusan. (ri)