rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Budidaya Ayam Cimani, Beromset Rp10 Juta Perbulan

Budidaya Ayam Cimani, Beromset Rp10 Juta Perbulan

Bisnis ayam Cimanimenj menanjikan omset puluhan juta rupiah.

Padang, rakyatsumbar.id-Siapa yang tak mengenal jenis ayam Cemani. Ya, ayam yang dalam artian bahasa Sansekerta yang  berarti hitam legam ini kerap di sebut Lamborghini nya di dunia ayam.

Pasalnya, seekor ayam Cemani bisa berbandrol hingga sepuluh juta rupiah perekor. Tentu, ayam yang sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit ini, telah menjadi legenda tersendiri bagi masyarakat Temanggung, Jawa Tengah (Jateng).
Untuk mencari ayam Cemani, masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) tidak harus mencari ke Temanggung, Jateng. Para pencinta ayam Cemani cukup mengunjungi Giifli Abay di Jalan Patenggangan, Padang Utara, Kota Padang.
Bermodal kepercayaan diri, Giifli Abay sukses mengembangan ras ayam Cemani ini.
“Saya mengembangkan jenis ayam Cemani ini sejak 2019 yang lalu. Pada saat ini perkembangan dan pangsa pasarnya cukup bagus,” ucapnya. Kamis (14/4/2022).
Giifli Abay menjelaskan, dengan menjual ayam Cemani, ia dapat meraup omset rata-rata10 juta perbulan.
“Biasanya para penggemar ayam hias membeli anakan. Seekor anak ayam cemani yang berlidah hitam akan di hargai dengan harga sejuta rupiah per ekor.”
“Sedangkan anak yan yang berlidah berwarna abu-abu, akan di harga dengan harga 150 ribu rupiah perekor,” tambahnya.
Uniknya, tradisi disebahagian masyarakat Indonesia menjadikan ayam Cemani sebagai bahagian dari upacara adat dan mistis.
“Memang tradisi di sebahagian masyarakat Indonesia menjelasnakan seperti itu, tetapi saya mengembangkan ayam Cemani ini di dasarkan faktor hobi saja,” ungkap Abay.

100 Persen Berwarna Hitam

Ayam cemani memiliki warna tubuh hitam dengan prosentase 100 persen. Mulai dari daging, paruh, mata, lidah, bulu, daging, hingga tulangnya berwarna hitam.
“Untuk rasanya sendiri cukup enak, dibandingkan dengan jenis ayam lain seperti ayam kampung, dan ayam broiler. Sedangkan untuk perawatan dan pakannya tidak lah sulit, sama seperti memelihara ayam kampung saja, ” tutupnya.
Secara genetik, ayam kedu seperti halnya ayam peliharaan di Indonesia merupakan keturunan dari ayam bekisar.
Ayam cemani pun memiliki gen dominan yang menyebabkan hiperpigmentasi (fibromelanosis).
Kondisi fibromelanosis,  karena adanya mutasi gen dominan yang menyebabkan hiperpigmentasi. Hiperpigmentasi juga merupakan kondisi di mana kulit mengalami kelebihan pigmen atau warna berlebihan, sehingga kondisi kulitnya tampak hitam.
Alhasil hal ini lah yang membuat ayam-ayam ini kebanyakan berwarna hitam, termasuk bulu, paruh, dan organ dalam. (endang)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *