Budidaya Ayam American Silkie, Hasilkan Rp5 juta Hingga Rp7,5 Juta Perbulan
Nama ayam American Silkie mungkin masih terdengar asing di telinga masyarakat Sumatera Barat. Tetapi, ayam hias yang dikenal dengan sebutan ayam Kapas atau ayam Sutra ini, cukup banyak digemari masyarakat.
Silke Fam yang beralamat di Jalan Padat Karya Nomor 27 Piai Tanah Sirah Kecamatan Lubukbegalung Kota Padang, menjadi salah satu lokasi tempat budidaya ayam hias, karena nilai jualnya yang sangat tinggi.
Hendro Mama Zahra, anak ketiga dari empat bersaudara ini,dengan bendera Silkie Fam adalah salah satu peternak ayam jenis ini. Ayam yang dipeliharanya memiliki bulu lembut, tak heran warga sering menjuluki ayam bulu kapas.
Berawal tiga tahun lalu. Ketika itu Hendro bersama Marisa Andersi pindah tugas dari mentawai ke Kota Padang dan memelihara ayam hias mulai dari Pelung, Poland, Cemani dan sampai ayam potong dan belum kenal sama American Silkie.
Setelah dua tahun lebih menekuni budidaya unggas hias ini, Hendro kini telah memiliki koleksi sedikitnya 130 ekor ayam American Silkie. Ratusan ayam dengan bulu cantik ini, ia kelompokan berdasarkan usia untuk memudahkan perawatan dan American Silkie, menjualnya ndak sulit dan orang datang mencari ke lokasi.
Bahkan di tengah pandemi Covid-19, peminat ayam hias dengan bulu-bulu indah menggemaskan ini bisa berasal dari Medan, pekanbaru,Surabaya bahkan luar pulau bahkan sempat dipesan oleh pecinta ayam hias asal negera tetangga seperti Malaysia.
Berbeda dengan ayam hias pada umumnya, ayam American Silkie memiliki keunikan dengan bulu laksana kapas yang menutupi seluruh permukaan tubuhnya. Keberadaannya yang langka dan jarang dimiliki banyak orang membuatnya menjadi Primadona ayam hias.
Bahkan ras ini memiliki sifat-sifat yang tidak biasa seperti kulit dan tulang hitam, cuping telinga biru dan kaki bercakar lima sedangkan ayam lain hanya ada empat cakar setiap kaki
Selain dari tampilan luar yang berbeda, ayam sutra dikenali dengan pembawaan yang tenang dan ramah. Ia adalah ras ayam yang jinak sekali. Ayam betinanya sangat suka mengeram dan pandai menjaga anak. Biarpun bertelur sedikit yaitu sekitar tiga butir seminggu.
Hendro menuturkan, awal mula bisa mendapatkan ayam American Silkie dari seorang sahabat, waktu dia masih memilihara ayam pelung, ayam cemani dan ayam Poland saat lihat American Silkie.
“Saya langsung suka dan jatuh cinta lah sama ayam yang satu ini. “Sahabat saya itu paham betul jika saya ini penghobi ayam hias. Karena penampilan ayam kapas ini unik, maka saya di sarankan akar mencoba beternak American Silkie dan Akhirnya saya ketagihan dan hingga akhirnya bisa berkembang biak sampai sekarang, “ jelas Hendro sambil memperlihatkan cara memberi pakannya, Sabtu (10/4).
Menurut Hendro, cCara merawat dan memelihara ayam American Silkie cukup mudah. Selain pemberian pakan jenis jagung, dedak dan kombinasi sedikit sayuran. Faktor kebersihan kandang juga wajib diperhatikan.
Untuk satu ekor ayam hias Silkie indukan kelas standar, biasa ia jual dengan harga Rp800 ribu. Sedangkan yang paling mahal karena bulu dan warnanya istimewa seperti warna putih atau gold, harganya bisa mencapai Rp3.5 juta sampai Rp6 juta per ekor.
Dalam satu bulan, ia mengaku bisa menjual paling sedikit 10 ekor ayam American Silkie bisa dapat omset Rp5 juta sampai Rp7,5 juta dan hal ini sangat membantu kami di masa pandemi in dan para peminat yang mengambil di kandangnya umumnya para pecinta ayam hias kontes.
“Pelanggan saya kebanyakan dari kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar hingga paling jauh Negara tetangga Malaysia,” pungkasnya bangga. (fwi)