Brigjen Riki Yanuarfi Pulang Kampung, Siap Wujudkan Sumbar Bersinar
Padang, rakyatsumbar.id — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjenpol Marthinus Hukom, melantik Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi, Dr (Cand) Riki Yanuarfi, sebagai Kepala BNN Provinsi Sumbar, di Kantor BNN RI, Jakarta Timur, Selasa, (2/4).
Selain melantik Brigjenpol Riki Yanuarfi, Komjen Marthinus Hukom juga melantik sejumlah jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawas, dan fungsional.
Brigjenpol Riki Yanuarfi, menggantikan Brigjenpol Tri Julianto Djatiutomo, yang pindah tugas sebagai Kepala BNN Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
“Kita dihadapkan dengan tugas dan tanggung jawab untuk menyelamatkan generasi muda, anak-anak bangsa dari bahaya pengaruh narkotika,” kata Komjenpol Marthinus Hukom, saat pelantikan.
“Yakinilah jika kita tidak melaksanakan itu dengan serius maka konsekuensi itu akan datang pada kita sendiri, negara, generasi bangsa, bahkan anak-anak Kita sendiri,” tambah Komjen Marthinus.
Brigjenpol Riki Yanuarfi kini mengemban tugas baru di tanah kelahirannya, setelah satu tahun satu bulan mengabdi di BNNP Nusa Tenggara Timur.
Sosok Riki Yanuarfi dikenal sebagai pimpinan yang memiliki jiwa leadership (kepemimpinan) yang kuat dan dekat dengan seluruh jajarannya, sehingga dimanapun ia ditugaskan, selalu dicintai oleh seluruh stafnya.
Perwira tinggi (Pati) ini merupakan salah seorang putra daerah terbaik dari Kurai, Bukittinggi, lahir pada 1 Januari 1972. Kepribadian yang kuat dan integritas tinggi tidak lepas dari didikan kedua orangtuanya, ayah Alm Aiptu (Purn) Rusli M. Rasyid, dan Ibu Alm Kamidar.
Pencapaian karirnya hingga saat ini diraih berkat kerja keras dedikasi yang tinggi. Sejak tahun 1997, awal mulai bergabung di As SDM Polri dan berlanjut menjadi petugas dalam operasi DOM di Aceh, Riki Yanuarfi selalu melaksanakan seluruh misi dengan sepenuh hati.
Perjalanan karirnya terus meningkat, terutama setelah bergabung di Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI).
Selama bertugas di BNN RI, Riki Yanuarfi pernah menjadi Koorspri Kepala BNN RI era Komjenpol Gories Mere, Kepala BNNK Payakumbuh, Kepala BNNK Jakarta Selatan, dan Kasubdit Lingkungan Kerja dan Masyarakat di Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
Dinilai memiliki kemampuan dalam membina komunikasi di tengah masyarakat, Riki Yanuarfi diminta kembali ke Polri untuk mengabdi di Polda Banten sebagai Direktur Binmas Polda Banten pada tahun 2020.
Tak berselang lama, Riki kembali dipanggil BNN RI untuk memimpin Bagian Publikasi dan Media Sosial Biro Humas dan Protokol, pada 2022.
Berbekal skill (keterampilan) komunikasi yang mumpuni, Riki Yanuarfi melakukan konsolidasi dengan jajarannya untuk melakukan serangkaian terobosan.
Sepanjang karirnya di sini, Riki bersama staf berhasil meningkatkan produksi konten baik pada sisi kualitas maupun kuantitas.
Tahun 2023 menjadi momentum penting dalam sejarah karir Riki Yanuarfi. Setelah mengikuti seleksi yang sangat ketat, Riki Yanuarfi berhasil meraih jabatan Kepala BNN Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dan mendapatkan kenaikan pangkat Brigadir Jenderal Polisi.
Mendapatkan penugasan di NTT, Brigjen Riki langsung gerak cepat melaksanakan berbagai upaya dalam mengakselerasikan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) untuk mewujudkan NTT Bersinar (Bersih Narkoba).
Di bidang pemberantasan, ia jajarannya berhasil mengungkap sejumlah kasus narkoba dengan tersangka pengusaha hingga oknum anggota dewan.
Sementara itu, pada bidang pencegahan, ia berhasil meluncurkan inovasi melalui program MOLAMARAN (Mobil Layanan Masyarakat Anti Narkoba) yang mendekatkan BNNP dengan masyarakat untuk menyampaikan edukasi masalah bahaya narkoba.
Tak kalah penting dari itu, Riki juga telah melaksanakan program pencanangan Wisata Bersinar (Bersih Narkoba) di provinsi yang kaya dengan pesona wisata tersebut.
Di NTT, Riki juga memperkuat sinergisitas dengan seluruh elemen yang ada, mulai dari Pemprov hingga masyarakat setempat.
Tantangan yang dihadapi ia selesaikan dengan penuh tanggung jawab. Selama setahun bertugas, Riki berhasil mempertahankan 3.304 desa dalam kategori aman dari ancaman penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Pada akhir penugasannya di BNNP NTT, Riki Yanuarfi diberikan kesempatan untuk mendampingi Kepala BNN RI untuk menghadiri pertemuan tingkat dunia yaitu Commission on Narcotic Drugs (CND) ke-67 di Wina, Austria, yang digelar mulai 14-22 Maret 2024.
Melalui pertemuan inilah, dirinya dapat memperoleh banyak pengalaman dan pengetahuan baru tentang penanganan masalah narkoba di level dunia.
Kini tantangan baru di Sumatera Barat (Sumbar) telah menanti dan siap untuk dihadapi. Sebagai informasi, data kerawanan di Sumatera Barat, yaitu 64 desa dinyatakan kategori bahaya, 469 kategori waspada, 387 kategori siaga, dan 238 pada kategori aman.
Usai dilantik, Riki Yanuarfi menyatakan dirinya siap untuk melaksanakan strateginya mulai dari pencegahan, rehabilitasi, pemberdayaan masyarakat, dan juga pemberantasan jaringan sindikat narkoba guna mewujudkan Sumatera Barat Bersinar (Bersih Narkoba).
“Sumbar merupakan jalur perlintasan, tetapi sekarang analisa saya sudah market baru karena angka penyalahgunaan meningkat. Saya siap mewujudkan Sumbar Bersinar (Bersih Narkoba),” pungkas Riki, via pesan Whatsapp, Selasa, (2/4) siang. (byr)