BKSDA Sumbar Selamatkan Lutung Terluka dan Evaluasi Kucing Emas
Tim dari BKSDA Sumbar saat menyelamatkan Lutung yang terluka.
Padang, rakyatsumbar.id – Petugas Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA Sumbar menyelamatkan seekor satwa jenis Lutung Sumatera (Trachypithecus Cristatus). Satwa itu saat di dapati dalam keadaan terluka.
“Informasi adanya satwa ini sebelumya di peroleh dari salah seorang warga Padang bernama Avis.”
“Ia lantas menghubungi tim WRU BKSDA Sumbar,” kata Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, melalui keterangan tertulisnya, Minggu (25/7/2022).
Warga yang melaporkan itu menyampaikan bahwa adanya satwa primata di lindungi yang terjatuh dari pohon di sekitar areal GOR Agus Salim Padang.
“Tidak lama setelah mendapatkan informasi, tim WRU BKSDA Sumbar mendatangi lokasi tersebut.”
“Tim menemukan satwa yang sering di sebut juga Lutung Perak ini dalam keadaan lemas, karena luka sengatan listrik. Sehingga menyebabkan luka bakar pada lengan kanan,” ucapnya.
Ia menambahkan, selanjutnya tim mengevakuasi Lutung ke Klinik Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat untuk tindakan medis berupa amputasi. Saat ini masih di rawat di klinik hewan.
“Asal usul Lutung ini masih belum di ketahui, apakah peliharaan warga yang lepas atau terpisah dari kelompoknya,” ungkap Ardi Andono.
Ia menjelaskan, Lutung ini merupakan satwa jenis primata yang di lindungi berdasarkan Permen LHK No. 106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang di lindungi.
“Terimakasih kepada masyarakat yang telah memberikan informasi keberadaan satwa di lindungi kepada BKSDA Sumbar.”
“Kami mengajak agar tidak memelihara satwa liar yang berakibat pada kematian satwa. Apabila terlepas dan bisa jadi juga membahayakan masyarakat,” imbuhnya.
“Jika ada warga yang memelihara satwa jenis di lindungi agar bisa menyerahkan kepada BKSDA setempat dan bisa menghubungi call center di nomor 081266131222,” pungkas Ardi.
Evakuasi Kucing Emas
Tim WRU Seksi KW II mengevakuasi se ekor Kucing Emas yang sakit di Salimpaung, Tanahdatar, di dampingi dokter hewan Roki Martarika.
Kucing Emas (Catopuma Temminckii) di perkirakan berumur 4 tahun dengan jenis kelamin betina.
“Hasil observasi bahwa kucing emas tersebut dalam kondisi lemah mengalami dehidrasi berat dan terdapat cairan pada paru-paru.”
“Selanjutnya satwa tersebut dibawa ke kantor Seksi Konservasi Wilayah II Tanahdatar untuk di rawat hingga sembuh,” tutur Ardi.
Pada tahun 2016, IUCN mengklasifikasikan Kucing Emas Asia sebagai hampir terancam (near threatened).
Spesies ini mendekati kualifikasi sebagai rentan karena tekanan perburuan dan hilangnya habitat.
Sebarannya di hutan Asia Tenggara sedangkan di Indonesia hanya di Sumatera.
Selain itu satwa ini di lindungi berdasarkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 106/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang di lindungi. (byr/ri)