BI Sumbar Gelar Pekan QRIS untuk Tingkatkan Literasi Digitalisasi

Plh Kepala BI Perwakilan Sumbar, Dendi Indarto, saat membuka pekan QRIS, Minggu, (10/8).

Padang, rakyatsumbar.id— Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan Pekan QRIS Nasional (PQN) 2025. PQN ini untuk meningkatkan literasi digital masyarakat, serta memperluas penggunaan QRIS (Quick Response Indonesia Standard).

“PQN 2025 sebagai komitmen bersama untuk mempercepat adopsi sistem pembayaran digital di seluruh Indonesia, termasuk di Sumbar,” kata Pelaksana harian (Plh) Kepala Perwakilan Provinsi Sumbar Bank Indonesia, Dandi Indarto, saat pembukaan, di lapangan BI Sumbar, Minggu, (10/8).

Ia melanjutkan, Pekan QRIS ini supata bisa mempercepat inklusi keuangan dan memperkuat perekonomian daerah.

“Pekan QRIS Nasional diharapkan dapat mempercepat adopsi QRIS dan memperkuat budaya cashless di Sumatera Barat,” ucap Dendi.

Menurut Dendi, tema kegiatan adalah Rayakan Digitalisasi, QRISnya Satu Menangnya Banyak,  diselenggarakan serentak pada 11 hingga 16 Agustus 2025, pada 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Indonesia.

“Pekan QRIS Nasional kali ini juga bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Kota Padang ke-356  dengan tema “Taste of Padang Experience: Road to Gastronomy City,” ungkapnya.

“Kolaborasi ini mencerminkan kebanggaan terhadap kekayaan kuliner dan budaya lokal, yang kini semakin diperkaya oleh ekosistem pembayaran digital,” tambahnya.

Ia menyampaikan, Pekan QRIS Nasional 2025 diharapkan menjadi langkah awal yang besar untuk mendorong digitalisasi di Sumatera Barat.

“Masyarakat diajak untuk bergabung dalam gerakan ini, menjadikan transaksi digital sebagai budaya baru dalam kehidupan sehari-hari,” sebutnya.

Ia menyampaikan, hingga Juni 2025, Sumbar telah mencapai pencapaian luar biasa dalam hal QRIS. Jumlah merchant yang sudah menggunakan QRIS mencapai 624.737, dengan tingkat pencapaian 93,9 persen dari target.

“Pengguna QRIS juga sudah mencapai 930.236, atau 93,3% dari target, sementara transaksi yang tercatat mencapai 26,3 juta kali, senilai Rp 3,15 triliun,” ulasnya.

Dendi menyebutkan, pencapaian ini menunjukkan bahwa masyarakat dan pelaku UMKM di Sumatera Barat semakin aktif bertransaksi secara cashless.

“Selain itu, memberikan harapan besar untuk terus memperkuat ekosistem pembayaran digital di daerah ini,” pungkasnya. (byr)