Bebaskan Tigo Lurah dari Ketelisoliran, Epyardi Asda Disambut Seperti Pahlawan
Solok, rakyatsumbar.id—Meskipun Kabupaten Solok masih dililit keterbatasan anggaran, namun tidak mengurangi semangat Bupati Solok Epyardi Asda untuk terus berupaya mendorong percepatan pembangunan di daerah penghasil beras ternama itu. Termasuk di Kecamatan Tigo Lurah.
Berbekal semangat menyala itu, Bupati Solok beserta rombongan dengan menggunakan kendaraan pribadi, Sabtu (19/06/2022), nekad menelusuri hutan perawan Kecamatan Tigo Lurah untuk menyerap aspirasi warga, sekaligus launching pemakaian Excavator di Nagari Nagari Rangkiang Luluih, Kecamatan Tigo Lurah.
Baca Juga : Tingkatkan Daya Saing, BRI Konsisten Perkuat Transformasi Digital
Karena beratnya medan jalan, rombongan bupati baru bisa menaklukan jalan tanah bergelombang dan licin sepanjang 10 KM lebih dengan waktu perjalanan selama lebih kurang 4 jam. Meskipun berat, namun bagi Bupati Solok, ini adalah tugas yang harus dituntaskan.
Kedatangan Bupati Epyardi Asda bersama Ketua TP- PKK Kabupaten Solok Emiko Epyardi Asda dan Anggota DPR RI Athari Gauthi Ardi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok Ivoni Munir beserta rombongan.
Disambut oleh Camat Tigo Lurah Tedi Aurora, Walinagari Rangkiang Luluih Abu Tasar, walinagari se-Kecamatan Tigo Lurah, Ketua BPN dan KAN Rangkiang Luluih serta anak Nagari Rangkiang Luluih.
Layaknya seorang pahlawan, Bupati Solok Epyardi Asda dipercaya dapat membebaskan mereka dari keterisoliran.
Berbagai keinginan masyarakatpun di lontarkan, mulai dari permintaan pembukaan akses jalan, penyediaan akses air bersih, listrik, sinyal telepon, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi kerakyatan.
Tokoh masyarakat Jorong Kapujan, Nagari Rangkiang Luluih, Edrizon mengatakan, akses jalan masih menjadi impian masyarakat untuk segera dibangun sebagai tumpuan perekonomian masyarakat.
“Jalan menuju Rangkiang Luluih masih sangat memprihatikan, berlumpur dan sangat ekstrim, bantu jalan masyarakat kami ini pak, karena sama bapak dan buk Athari Gauthi Ardi kami bisa mengadu,” katanya.
Ia menyebutkan, mayoritas masyarakatnya masih dililit kemiskinan, tingkat pendidikan rendah dan tidak ada akses air bersih dan tidak memadainya akses jalan.
“Tanpa akses jalan, pembangunan sektor pertanian tidak akan berhasil. Karena untuk membawa sekarung pupuk saja, petani harus bayar ongkos angkut dari Batu Bajanjang ratusan ribu rupiah. Ongkos angkut ini jelas tak sepadan dengan hasil panen yang diharapkan.
Sementara realitas di lapangan, pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak juga tak memadai, akibatnya tanaman padi kurang subur dan hasil panen rendah.
“Kami sangat berharap, Nagari kami bisa terlepas dari keterisoliran dan mengenyam adanya pembangunan yang merata, terutama untuk kebutuhan dasar masyarakat,” paparnya.
Tigo Lurah Masih Terabaikan
Sebelumnya, Walinagari Nagari Rangkiang Luluih, Abu Tasar mengucapkan selamat datang kepada Bupati Solok dan Ibu Anggota DPR RI beserta Rombongan di Nagari Rangkiang Luluih.
“Mewakili masyarakat saya mengucapkan terimakasih Kepada Pemerintah Kabupaten Solok terutama Bupati Solok yang telah memberikan bantuan Excavator untuk membuka jalan usaha tani di Nagari Rangkiang Luluih, khususnya di Kecamatan Tigo Lurah.
Abu Tasar menjelaskan, nagari di Kecamatan Tigo Lurah saat ini masih menjadi daerah terisolir.
“Kami dari masyarakat juga memohon kepada Pemerintah Daerah untuk memberikan bantuan pembangunan jalan Rimbo data dari Kapujan ke Sungai Nanam,“ harap Walinagari.
Merespon hal ini, Bupati Solok Epyardi Asda mengakui, memang selama ini nagari yang berada di Kecamatan Tigo Lurah masih seakan teracuhkan dari pembangunan. Banyak aspirasi tokoh dan masyarakat yang belum terakomodir.
“Insya Allah pemerintah daerah hadir untuk nagari Rangkiang Luluih, karena Pemerintah Daerah saat ini akan memprioritaskan pembangunan daerah terpinggirkan,” paparnya.
Diakui Bupati, Nagari-Nagari yang ada di Kecamatan Tigo Lurah menjadi salah satu perhatian bagi pemerintah, setidaknya pada tahun ini Pemkab Solok telah menganggarkan 8 miliar untuk Kecamatan Tigo Lurah.
Kemudian, Ia juga mengapresiasi Wali nagari di Kecamatan Tigo Lurah, alhasil, lima Nagari di Tigo Lurah dipimpin oleh para pemuda generasi milenial, yang memiliki semangat tinggi untuk melepaskan Nagari dari daerah terisolir.
Sebab, Kabupaten Solok masih nomor 3 daerah termiskin di Sumatra Barat, dengan visi Mambangkik Batang Tarandam mari bersama kita bahu membahu bangun Kabupaten Solok menjadi yang lebih baik lagi.
“Hari ini bantuan excavator yang telah ada semoga bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” harap mantan Anggota DPR-RI itu.
Lanjut Epyardi, untuk memajukan Kabupaten Solok dengan membangun dan membuka jalan untuk mempermudah jalur transportasi di Kabupaten Solok, agar bisa menunjang akses jalan perekonomian masyarakat terutama Nagari di Kecamatan Tigo Lurah.
Athari Bagikan Program Bedah Rumah
Anggota DPR RI Komisi V, Athari Gauthi Ardi juga mengatakan, saat ini Kecamatan Tigo Lurah masih kesulitan akses jalan maka dari itu kita nanti akan membantu adakan kerjasama dengan pemerintah kabupaten Solok untuk perbaikan jalan.
“Terutama dari Program saya di DPR-RI juga untuk Kecamatan Tigo Lurah masing-masing nagari akan kita berikan 20 bantuan program bedah rumah,” kata Athari.
Selaku putri Kabupaten Solok dan sebagai Anggota DPR RI Komisi V, dirinya akan berjuang untuk kemajuan Kabupaten Solok terutama di Kecamatan Tigo Lurah ini. Karena saya ingin semua Nagari yang ada di Kabupaten Solok maju.
“Insya Allah saya akan terus berjuang untuk kabupaten Solok tercinta ini, karena Masyarakat kabupaten Solok lah saya bisa berdiri hari ini disini,“ tutup Athari. (wel)