Batuk Pada Anak
Oleh: dr. Rahmi Annisa Syarli
(Dokter umum, Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala)
Batuk dan kesulitan bernapas adalah masalah yang sering terjadi pada anak. Penyebabnya bervariasi mulai dari penyakit ringan yang dapat sembuh sendiri sampai penyakit berat yang dapat mengancam jiwa.
Batuk adalah responsĀ alami tubuh untuk mengeluarkan benda asing, seperti kuman, virus, debu, atau zat iritatif, dari dalam saluran pernapasan dengan cara mengeluarkan secara paksa udara dari rongga dada melewati pita suara yang terbuka mendadak sehingga menimbulkan bunyi yang khas.
Jika anak-anak batuk, para orang tua pasti sangat bingung dan khawatir tentang keadaan anak.
Kadang orang tua malah melakukan tindakan- tindakan yang menurut mereka sangat dibutuhkan anak tapi faktanya tidak terlalu berpengaruh dalam mengobati anak seperti dengan membeli obat-obat batuk di apotik ataupun warung-warung yang menjual obat batuk bebas dan juga memarahi anak jika tidak minum obat sehingga membuat anak bertambah stress.
Yuk ayah bunda mari kita kenali gejala-gejala batuk pada anak dan tindakan awal apa yang bisa kita kerjakan di rumah jika si kecil batuk.
Jika anak batuk disertai suhu tubuh 38-39 0C kemudian terdapat gejala lain seperti pilek dan diare kemungkinan ini disebabkan oleh virus. Batuk yang disebabkan oleh infeksi virus bersifat swasirna bisa sembuh sendiri tergantung sistem kekebalan tubuh anak. Dalam keadaan ini anak harus istirahat cukup, dibatasi kegiatannya dan minum air putih yang cukup sehingga pemulihan lebih cepat.
Jika batuk anak tidak terlalu dominan dan juga tidak disertai demam dan gejala lainnya tapi lebih mengeluhkan nyeri tenggorokan kemungkinan ini disebabkan oleh infeksi bakteri.
Jika dalam 3 hari batuk anak semakin memburuk segera konsultasi ke dokter.
Jika batuk anak sudah lebih dari seminggu atau 2 minggu dengan diawali demam, pilek atau diare tetapi gejala awal sudah mereda hanya tinggal batuknya ini disebut post infectious cought (batuk pasca infeksi) memang butuh waktu ayah bunda sekitar satu bulan batuk anak akan sembuh sendiri.
Bila batuk anak lama lebih dari 2 minggu, disertai penurunan berat badan, demam panjang, ada pembesaran kelenjer, ada keluarga yang menderita Tuberkulosis, kemungkinan batuk disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis.
Bakteri tersebut merupakan penyebab Tuberkulosis, sebaiknya anak segera dilakukan pemeriksaan dahak (sputum), uji tuberkulin dan pemeriksaan skoring TB anak di fasilitas kesehatan terdekat dan segera diobati.
Jika batuk lebih dari dua minggu dan hilang timbul, akan makin memburuk pada saat malam hari atau aktivitas berat, disertai bunyi suara napas mengi, dan riwayat keluarga ada yang memiliki gejala yang sama kemungkinan anak Asma. Sebaiknya segera konsultasi pada dokter, lakukan pengobatan dan juga harus dievaluasi penyebab Asma tersebut.
AndaiĀ batuk yang terjadi tidak peduli berapa lama batuknya tetapi disertai napas yang cepat, pergerakan dinding dada bagian bawah kearah dalam, kemungkinan anak menderita Pneumonia . Penyakit ini dapat disebabkan oleh virus dan juga bakteri, segera bawa anak ke dokter karena perlu pemberian O2 dan pemberian antibiotik untuk anak.
Menurut AAP (American Academy of Pediatric) tidak ada obat yang dianjurkan untuk menghentikan gejala batuk pada anak <4 tahun, apalagi obat yang dijual bebas. Lebih dari 20 % anak mengalami komplikasi bahkan mengalami kematian disebabkan penggunaan obat batuk yang dijual bebas tanpa resep dokter.
Batuk merupaka reaksi yang diharapkan untuk membersihkan saluran napas anak apalagi saat terkena infeksi yang menyebabkan dahak dan lendir banyak di tenggorokan. Kebanyakan batuk pada anak disebabkan virus sehingga akan sembuh sendiri, walaupun nanti infeksinya sudah sembuh di 7-10 hari, tetapi batuk bisa jadi masih ada sampai 3-4 minggu dari awal batuk (Post Infectius Cought).
Orang tua harus tahu bahwa istirahat yang cukup merupakan salah satu tatalaksana paling penting pada anak yang mengalami batuk, minum air putih yang cukup sesuai kebutuhan anak, dan jangan memaksa dan memarahi anak untuk mengkonsumsi obat-obatan atau aktivitas lainnya sehingga menyebabkan anak stress sehingga sistem kekebalan tubuhnya menurun sehingga menyebabkan lama penyembuhan pada anak.
Madu merupakan salah satu obat rumahan untuk batuk yang sering kita jumpai. Madu memiliki manfaat meningkatkan kekebalan tubuh dengan kaya akan antioksidan, tetapi madu hanya dapat diberikan kepada anak yang berusia lebih dari 1 tahun. Jika demam, batuk, pilek makin memburuk dalam 3 hari ayah bunda harus segera memeriksakan anak ke dokter untuk penangganan lebih lanjut. (*)