Padangpariaman, Rakyat Sumbar— Luapan Batang Anai kembali memicu bencana abrasi hebat di Korong 1 Komplek Palapa Saiyo, Jorong Sungaibuluh Selatan, Kecamatan Batanganai. Sedikitnya tujuh rumah ambruk pada Rabu (10/12) sekitar pukul 11.00, hanya beberapa saat setelah hujan deras reda. Peristiwa ini menambah panjang daftar bangunan yang hilang akibat pergeseran arus sungai tersebut.
Arus Batang Anai yang berubah arah langsung menghantam rumah-rumah warga di tepi sungai, membuat pondasi bangunan tak mampu menahan laju air. Meski kerusakan cukup parah, seluruh penghuni berhasil menyelamatkan diri karena telah mengantisipasi kemungkinan bahaya sejak malam sebelumnya.
Warga yang terdampak kini mengungsi ke rumah tetangga dan kerabat, sementara tenda-tenda darurat didirikan di sekitar lokasi untuk menampung mereka yang kehilangan tempat tinggal.
Ita (70), salah satu warga yang rumahnya tinggal menunggu waktu untuk runtuh, mengaku sulit beristirahat. Bangunan tempat tinggalnya kini hanya berjarak beberapa meter dari tebing sungai yang terus tergerus.
“Kami benar-benar was-was. Kalau hujan turun lagi deras, rumah kami bisa ikut runtuh. Untuk sekarang kami berjaga-jaga dan siap mengungsi kapan saja,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Palapa Saiyo, Iskandar, menjelaskan bahwa kejadian serupa telah terjadi pada akhir November lalu ketika tiga rumah warga lebih dulu ambruk. Dengan tambahan tujuh rumah yang runtuh pada Rabu siang, total bangunan yang hilang terus bertambah. Ia menyebut belasan rumah lainnya kini berada dalam kondisi kritis dan berpotensi roboh sewaktu-waktu.
Menurutnya, sebagian warga telah memilih meninggalkan rumah demi menghindari risiko lebih besar. Ia menekankan perlunya penanganan darurat segera karena struktur tanah di bantaran sungai makin labil.
Iskandar mengungkapkan, rencana pembangunan pengendalian banjir di kawasan itu sebenarnya sudah dibahas pemerintah sebelum pandemi Covid-19, namun hingga kini belum terealisasi.
“Setelah kejadian ini, kami berharap pemerintah dapat segera melakukan penanganan. Warga yang rumahnya ambruk juga perlu dibantu dan ada solusi relokasi,” tutupnya. (Edg)


