Banyak Alat Rusak, Dua Asosiasi Ancam Lakukan Mogok
Sebuah alat pengangkat peti kemas beroperasi di Pelabuhan Telukbayur.
Padang, rakyatsumbar.id – Target utama Pemprov Sumbar untuk menjadikan Telukbayur sebagai salah satu pintu gerbang pergerakan ekonomi di Sumbar, sepertinya sedikit tersendat.
Pasalnya, beberapa alat untuk mengangkat peti kemas seperti Rubber Tyred Gantry (RTG) crane dan Reach Stacker (RS) yang merupakan alat untuk menaikkan / menurunkan container yang beroperasi di Telukbayur mengalami kerusakan.
Imbasnya, antrian panjang truk pengangkut barang telah terjadi sejak enam bulan yang lalu.
Rio,35, salah seorang sopir truk di pelabuhan Telukbayur Padang menjelaskan, sudah 10 jam ia menunggu antrian muat barang di pelabuhan
“Di pelabuhan Telur Bayur ini terdapat 3 unit RTG, pada saat ini rusak 2 buah. RS yang ada 4.”
“Akan tetapi hanya satu yang berfungsi. Hal ini telah berlangsung sudah cukup lama,” ucapnya di Pelabuhan Teluk Bayur, Selasa (12/7/2022)
Menanggapi kendala tersebut, DPW ALFI/ILFA (Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia/Indonesian Logistics & Forwarders Association) Sumbar mengancam akan melakukan aksi mogok massal.
Ini terjadi jika Pelindo Regional II Telukbayur tidak mampu memperbaiki kerusakan alat-alat angkut peti kemas tersebut.
Sekretaris umum DPW ALFI/ILFA Sumbar Afrilzal Anton menjelaskan, seluruh anggota ALFI/ILFA Sumbar sudah mengeluhkan kejadian tersebut.
“Imbasnya sangat besar bagi kami. Hal ini telah berlangsung sejak 6 bulan terakhir.”
“Apalagi, akibat ini, kami selalu membayar denda di dermaga Teluk Bayur.”
“Oleh karena itu, kami meminta tambahan free time tiga hari, dari lima hari free time yang ada dan perbaikan alat-alat yang rusak,” ucap Afrilzal Anton.
Lebih lanjut, Afrilzal Anton, SH mengancam, jika PT.Pelindo Regional II belum bisa memperbaiki RTG dan RS di pelabuhan Teluk Bayur, Padang, maka ALFI/ILFA Sumbar akan melakukan mogok bekerja.
“Saat ini kita melayangkan surat kepada PT.Pelindo Regional II untuk dapat mencarikan solusi permasalan ini. Jika selama satu minggu kedepan, belum ada perbaikan oleh PT.Pelindo Regional II, maka kami akan melaksanakan mogok massal,” tegasnya.
Asisten Manager Pendukung Operasi Pelindo Regional II Teluk Bayur, Yudha Sutanto saat ditemui di kantornya di Pelindo II Teluk Bayur mengakui alat pengangkut barang milik perusahaannya sedang rusak. Tetapi, pihaknya mengklaim kerusakan yang menimpa alat-alat crane yang rusak tersebut berlangsung dari 2 Juni 2022.
“RTG kita ada tiga. Hanya satu yang beroperasi. Kerusakan berlangsung dari 2 Juni 2022” ucap Yudha Sutanto.
Lebih lanjut, Yudha Sutanto menyatakan alat-alat yang rusak tersebut pada saat ini sedang dalam perbaikan, dan suku cadangnya dalam proses pengadaan.
“Pada saat ini suku cadangnya sedang proses pengadaan. Mudah – mudahan bisa terealisasi dan Desember 2022 sudah datang,” kata Yudha.
Hal senada juga di ungkapkan oleh Asisten Manager Operasional M Hanif PT. Pelindo II.
Ia menyatakan untuk solusi terkait kerusakan alat itu pihaknya meminta agar penyebaran truk bisa di atur sehingga tidak terjadi penumpukan di dermaga.
“Kemudian untuk denda, itu bisa di komunikasikan. Intinya kita tidak ingin merugikan mitra dan masyarakat.”
“Kita akan selalu memberikan pelayanan terbaik” tutup Hanif. (edg)