Padang, rakyatsumbar.id— Atlet kontingen Provinsi Sumbar, peraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024, menagih bonus yang telah dijanjikan oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.
“Gubernur Mahyeldi, menjanjikan bonus saat menyampaikan sambutan, ketika melepas atlet menuju PON Aceh-Sumut, di Auditorium Gubernur Sumbar, jalan Jenderal Sudirman, Kota Padang, Minggu, 1 September 2024,” kata Ridho Ichlas Ichsan, atlet cabang bela diri Sambo, saat mendatangi Redaksi Rakyat Sumbar, Senin (07/07/2025) siang.
Pada PON Aceh-Sumut, 9-20 September 2024, yang telah selesai itu, kontingen Provinsi Sumbar meraih 49 medali, yakni 5 emas, 14 perak 30 perunggu.
“Dalam sambutannya itu, Gubernur menyampaikan, peraih emas diganjar bonus Rp250 juta, perak Rp100 juta, perunggu Rp50 juta, bahkan peraih emas dijanjikan bekerja di BUMD. Tapi, sudah 10 bulan PON berlalu, bonus belum juga cair,” ucap Ichsan, peraih medali perak.
Menurut Ichsan, sebelum berangkat mengikuti PON Aceh-Sumut, kondisi atlet menderita, bahkan setelah pulang PON pun atlet tambah menderita. Oleh sebab itu, gubernur supaya menepati janjinya itu.
“Utang saya sudah banyak, karena untuk bertahan hidup, bahkan untuk memenuhi gizi tidak ada. Menjadi atlet tidak mudah, karena banyak waktu yang dikorbankan,” ucapnya.
“Tadi (kemarin-red), kami ingin ketemu dengan Gubernur, tetapi tidak karena mobil dinasnya tidak terlihat. Ada rekan atlet peraih medali emas, bonus tidak dibayarkan, bahkan tidak lolos PPPK,” ulas Ichsan.
Harapan supaya gubernur Mahyeldi menepati janjinya agar membayarkan bonus juga terucap dari Muhammad Ivan Febrian. Atlet cabang bela diri Hapkido, peraih medali perunggu, berharap bonus segera cair.
“Saya harap uang bonus supaya dicairkan, karena untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) harus terpaksa berhutang,” ungkap Ivan.
Korbankan Kuliah Ikuti PON
Ivan menuturkan, selain itu ia terpaksa mengorbankan kuliahnya karena harus fokus mengikuti PON, sehingga semester sekarang ia harus membayar UKT.
“Kalau tidak ikut PON, mungkin sudah wisuda saya. Saya harus mengojek untuk mendapatkan uang guna membayar UKT, dan kerja serabutan, seperti bekerja di wedding organizer (WO),” ulasnya.
Sementara itu, Atlet Pencak Silat, Bintang Syanu, mengatakan, sudah hampir 10 bulan pasca PON 2024 janji tersebut belum terealiasi.
“Jangan pernah menjanjikan harapan manis kepada atlet, apabila tidak bisa amanah dan tidak menepatinya,” beber Bintang Syanu.
Ia menyebutkan, sejumlah atlet peraih medali pernah mendatangi Dispora Sumbar pada Maret 2025 menanyakan soal bonus. Tapi, dijanjikan cair September 2025 dari angggaran APBD Perubahan.
“Kami ingin secepatnya cair, karena kebutuhan semakin banyak, apalagi untuk gizi, mengapa harus menunggu September. Selain itu, uang pembinaan April hingga Juni 2025 supaya juga dicairkan,” pungkasnya.
Atlet Diminta Bersabar
Terpisah, Kepala Dinas Pemuda dan Olah-raga (Dispora), Maifrizon, mengatakan, penganggaran harus dilakukan pada tahun setelah PON. Oleh sebab itu, atlet harus bersabar.
“PON September 2024, kan dijanjikan oleh buya (Mahyeldi) 2025, (tahun) 2025 belum habis. Insya Allah niat baiknya Pak Gubernur, pasti kita itukan lah,” ucapnya, menjawab telepon Rakyat Sumbar, Senin (07/07/2025) sore.
Ia menyampaikan, saat pertemuan dengan atlet dan pelatih cabang olah raga (Cabor) beberapa waktu lalu, gubernur telah menyampaikan akan diselesaikan tahun 2025.
“Kemarin sudah disampaikan pak gubernur, 2025 ini. Tunggu dan kalau itu sudah menjadi apa yang disampaikan pemerintah, Insya Allah akan ditunaikan. Soal uang pembinaan, tanya ke KONI (Sumbar),” tutup Ery, sapaan akrab Maifrizon. (byr)
