Padang, rakyatsumbar.id–Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengumumkan struktur kepengurusan periode 2025–2030, Senin (23/06/2025). Salah satu putra Provinsi Sumbar, Rahmat Saleh, masuk ke dalam jajaran pengurus.
Rahmat Saleh, Anggota Komisi II DPR RI dari Dapil 1 Sumbar ditunjuk sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Bidang Organisasi, Administrasi, dan Literasi Kepartaian.
Sebelumnya, Rahmat Saleh legislator asal Sumbar ini, menjabat sebagai Sekretaris Umum (Sekum) DPW PKS Sumbar.
Penunjukan ini menjadi sorotan mengingat peran strategis posisi tersebut dalam mendesain arah kelembagaan partai di tengah tantangan politik nasional lima tahun mendatang.
Menanggapi amanah barunya itu, Rahmat menyatakan, dirinya siap menjalankan tugas dengan fokus pada penguatan sistem internal partai, terutama dalam aspek literasi politik kader dan manajemen organisasi.
”Penugasan ini bukan sekadar jabatan struktural, tetapi juga tantangan untuk terus memodernisasi partai dari dalam,” ujar Rahmat dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa, (24/6).
Ia menyampaikan, literasi politik harus menyentuh semua lini kader agar arah perjuangan partai tetap konsisten dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Rahmat menggarisbawahi, struktur baru DPP PKS kali ini merepresentasikan upaya pembaharuan dan regenerasi dalam tubuh partai.
Rahmat menyebutkan banyak nama baru yang dilibatkan dalam posisi strategis, menandakan adanya penyegaran dalam pola kepemimpinan PKS.
”Kalau kita lihat komposisinya, cukup banyak wajah-wajah baru yang diberi kepercayaan. Ini adalah langkah maju agar partai terus berinovasi,” ujarnya.
Seperti diketahui, DPP PKS periode 2025–2030 kini dipimpin oleh Dr. Al Muzzammil Yusuf sebagai Presiden Partai.
Muhammad Kholid ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal, sementara posisi Bendahara Umum diamanahkan kepada Noerhadi.
Sementara itu, struktur pengurus lainnya melibatkan berbagai tokoh dari latar belakang akademisi, praktisi, hingga politisi muda partai.
Salah satu sorotan publik terhadap struktur baru ini adalah besarnya jumlah bidang-bidang yang dibentuk, mencakup mulai dari Advokasi, Pendidikan, Energi, hingga Digitalisasi dan Ekonomi Kreatif.
Bagi Rahmat, hal ini menunjukkan keseriusan partai untuk menjawab tantangan multidimensi di tengah kompleksitas persoalan bangsa.
”Ini bukan soal banyak-banyakan bidang, tapi soal keseriusan kita membangun spesialisasi isu. Kita ingin PKS hadir dengan pendekatan yang lebih teknokratis namun tetap membumi,” ujarnya.
Rahmat berharap penugasan ini dapat menjadi medium konsolidasi dan akselerasi internal partai menuju Pemilu 2029.
Dia mengajak semua kader PKS untuk tetap merawat semangat kolektif dan memperkuat literasi politik sebagai bekal menghadapi kontestasi mendatang.
”Kerja partai tidak selesai di pileg atau pilkada. Kita harus terus hadir untuk rakyat lewat kerja nyata dan kaderisasi politik yang sehat,” pungkasnya. (byr)