Aksi Germas Sehat di Padayo, Semen Padang Sosialisasikan PHBS dan Bahaya HIV AIDS
Aksi Germas Sehat di Padayo, Semen Padang Sosialisasikan PHBS dan Bahaya HIV AIDS.
Padang, rakyatsumbar.id – Dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional, PT Semen Padang menggelar Aksi Gerakan Masyarakat (Germas) Sehat berupa sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta sosialisasi HIV AIDS dan pemeriksaan kesehatan gratis, Senin (12/2/2024).
Kegiatan itu dibuka Kepala Unit Teknik Tambang Departemen Tambang & Pengelolaan Bahan Baku PT Semen Padang, Hendri Priparis, yang hadir mewakili manajemen PT Semen Padang. Tampak hadir Koordinator Inspektur Tambang Dirjen Minerba Kementerian ESDM Perwakilan Pemprov Sumbar, Hendri M Sidiq, Lurah Indarung, Hamdi Yudistira, Dokter Perusahaan PT Semen Padang, dr. Andy Riva Dana, MKK, AIFO K, Dokter Puskesmas Lubuk Kilangan, dr Ikhvan Juzef sebagai narasumber sosialisasi. Juga hadir puluhan masyarakat Padayo yang didominasi ibu-ibu dan lansia.
Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati mengatakan, Aksi Germas Sehat yang digelar dalam rangka bulan K3 Nasional ini merupakan kerjasama antara PT Semen Padang, Kelurahan Indarung dan Puskesmas Lubuk Kilangan. Dan, kegiatan Aksi Germas Sehat ini merupakan salah satu Program Pemberdayaan di Masyarakat (PPM) Sekitar Tambang.
“PPM ini kegiatan rutin yang kami gelar setiap tahun. Tahun ini, Padayo dipilih sebagai tempat kegiatan PPM, karena di kawasan ini terdapat Izin Usaha Pertambangan (IUP) Tanah Clay. Di samping itu, tujuan lainnya dari PPM ini adalah untuk pemerataan agar semua masyarakat sekitar tambang merasakan manfaat yang sama dari PPM ini,” kata Anita.
Kepala Unit Teknik Tambang PT Semen Padang, Hendri Priparis, menambahkan bahwa di tahun 2024 ini, selain Aksi Germas Sehat di Padayo, PT Semen Padang juga menggelar kegiatan PPM Sekitar Tambang berupa kegiatan Pengelolaan Lingkungan (Lolapil), di antaranya, pelatihan mengeoperasionalkan alat berat, penanaman kaliandra merah, dan budidaya ikan gariang sebagai ‘ikan larangan’.
Untuk pelatihan mengoperasionalkan alat berat, kegiatannya diperuntukkan bagi masyarakat sekitar tambang PT Semen Padang. Kegiatan ini sengaja dilakukan sebagai bentuk perhatian dari PT Semen Padang agar masyarakat sekitar tambang mendapat kesempatan untuk bekerja di perusahaan pertambangan, tentunya dengan skill yang sesuai dipersyaratkan.
“Jadi, kami training untuk bisa mengoperasionalkan alat berat seperti excavator maupun dump truck. Kalau mereka sudah bisa, maka mereka punya peluang untuk bekerja di perusahaan pertambangan. Artinya, pelatihan yang akan kami adakan ini merupakan sebuah peluang bagi mereka untuk berkembang,” ujarnya.
Selain itu, sebutnya, pada tahun ini juga dilakukan penanaman kaliandra merah di area Tambang Batu Kapur yang lokasinya berada di Kampung Lereng Karang putih. Kemudian, juga dilakukan budidaya ikan gariang sebagai ‘ikan larangan’ untuk sungai-sungai dikawasan tambang PT Semen Padang.
“Untuk reservat ikan gariang ini, kami rencanakan di sungai di kawasan Gadut, Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Kemudian setelah berhasil, barulah budidaya ikan larangan itu kami kembangkan di sungai-sungai yang ada di sekitar Tambang Batu Kapur Semen Padang,” bebernya.
Koordinator Inspektur Tambang Dirjen Minerba Kementerian ESDM Perwakilan Pemprov Sumbar, Hendri M Sidiq, mengapresiasi PT Semen Padang yang telah menggelar kegiatan PPM Sekitar Tambang berupa Aksi Germas Sehat yang digelar dalam rangka Bulan K3 Nasional. Karena, kegiatan adalah sebagai bentuk kewajiban PT Semen Padang sebagai pemegang IUP.
“Kami apresiasi Semen Padang yang telah menggelar kegiatan PPM Sekitar Tambang ini, apalagi dalam kegiatan PPM sekitar Tambang ini, Semen Padang tidak hanya menggelar aksi Germas sehat, tapi juga pelatihan mengoperasionalkan alat berat, budidaya ikan gariang sebagai ikan larangan dan juga menanam kaliandra merah,” katanya.
Menurutnya, berbagai kegiatan PPM Sekitar Tambang ini tentunya merupakan sebuah inovasi yang dilakukan oleh PT Semen Padang, dan diharapkan inovasi ini dapat membuat PT Semen Padang kembali meraih penghargaan Subroto Tahun 2024 dari Kementerian ESDM.
“Kalau tahun lalu Semen Padang dapat penghargaan Subroto, karena fokus terhadap konservasi ikan bilih di luar habitatnya di Danau Singkarak. Nah, di tahun ini program ikan bilih itu tidak bisa lagi dipakai untuk Penghargaan Subroto, harus ada kegiatan lainnya seperti kesehatan, pendidikan dan usaha. Bahkan, keagamaan juga boleh pada PPM Sekitar Tambang ini,” ujarnya.
Lurah Indarung, Hamdi Yudistira menyambut positif Aksi Germas Sehat yang digelar PT Semen Padang ini. Apalagi, pada kegiatan ini juga dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat dan juga sosialisasi PHBS dan HIV AIDS.
“Kami berterima kasih kepada Semen Padang yang telah menggelar kegiatan Aksi Germas Sehat di Padayo ini. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara berkesinambungan, karena Indarung merupakan kelurahan yang berdampak langsung dengan hadirnya Semen Padang di Kota Padang ini,” kata Lurah Hamdi.
Dokter Perusahaan PT Semen Padang, dr. Andy Riva Dana, MKK, AIFO K dalam sosialisasi tersebut, mengajak masyarakat Padayo untuk menerapkan PHBS. Karena, PHBS adalah kesadaran pribadi untuk mempertahankan status kesehatan, sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan, dan dapat berperan aktif dalam aktivitas masyarakat.
Dia juga menyampaikan beberapa elemen tempat aktivitas PHBS. Di antaranya, PHBS di rumah tangga, PHBS di sekolah, PHBS di tempat kerja, PHBS di sarana kesehatan, dan PHBS di tempat umum. Namun, kata dia, PHBS di rumah tangga merupakan hal yang sangat penting dilakukan agar aktivitas PHBS lainnya bisa dengan mudah diterapkan dimana pun berada.
“Untuk di rumah tangga ini, ada 10 PHBS yang harus dilakukan, yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi ASI ekslusif pada bayi dan balita, menimbang bayi dan balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, dan memberantas jentik nyamuk di dalam rumah sekali seminggu,” katanya.
Kemudian, lanjutnya, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik secara rutin, dan tidak merokok di dalam rumah. “Kami berharap, masyarakat Padayo membiasakan PHBS di rumah tangga ini dalam kehidupan sehari-hari, supaya status kesehatan keluarga bisa kita pertahankan. Kalau kesehatan keluarga kita bagus, maka secara sendirinya kita bisa juga untuk berperan aktif dalam lingkungan,” ujarya.
Dalam kesempatan itu, dr Andy juga ikut menyampaikan tentang sosialisasi penyakit HIV AIDS kepada warga Padayo. Kata dia, HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Sedangkan AIDS, adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir.
“Nah, ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan. Untuk itu, jangan sampai tertutar penyakit HIV AIDS ini. Karena, sampai sekarang ini belum ada obatnya. Jadi, mari kita jauhi segala bentuk penularannya seperti penggunaan narkotika suntik, berhubungan intim dengan gonta-ganti pasangan maupun sesama jenis, membuat tato atau melakukan tindik,” bebernya.
Ia juga menyampaikan tentang perilaku safety (keselamatan) dalam rumah tangga. Kata dia, safety tidak hanya berlaku di tempat kerja, tapi juga harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di rumah.
“Misalnya, penempatan cairan kimia pembersih jangan sampai disimpan dalam botol minuman. Kalau terminum, kan bahaya bagi keluarga kita, begitu juga dengan penyimpanan benda-benda tajam agar disimpan ditempat yang aman,” pungkas dr Andy. (ri)