Akses Jalan Terbatas, Mahyeldi Kunjungi Masyarakat dengan Berboncengan Sepeda Motor
Agam, Rakyat Sumbar — Keterbatasan tak menghalangi Calon Gubernur Sumbar nomor urut 4, Mahyeldi untuk menjambangi masyarakat di pelosok daerah. Di sela-sela berkunjung ke Nagari Tiku V, Jorong Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Mahyeldi tak sungkan berboncengan sepeda motor hingga berjalan kaki, Jum’at (06/11/2020). Sosok yang dikenal sebagai Buya ini didapuk menjadi khatib salat Jumat di Masjid Mazra’atul Akhirah.
Lokasi masjid yang berada di seberang muara tak bisa dituju dengan kendaraan roda empat karena pada saat itu sedang dilaksanakan pembangunan jembatan Muaro Putuih. Menaiki sepeda motor ke lokasi masjid tidaklah gampang. Selain melewati jalan tanah, Mahyeldi juga mesti meniti jembatan darurat dari kayu yang membelah Muaro Putuih. Jembatan darurat itu sendiri tak lebar, sehingga mesti ekstra hati-hati melewatinya. Sementara, Muaro Putuih sendiri terkenal banyak terdapat buaya muara.
Mahyeldi tetap bersemangat berjumpa dengan masyarakat. Di Masjid Mazra’atul Akhirah, Mahyeldi menyampaikan khutbah dengan lancar. Dalam khutbahnya, Mahyeldi menyampaikan tentang menjadi orang sukses di dunia dan akhirat.
“Ada tiga hal yang mesti dimiliki untuk menjadi orang sukses di dunia dan akhirat. Yaitu, dengan memperteguh iman, memelihara persatuan, dan siapkan generasi penerus,” ujar Mahyeldi dalam khutbahnya.
Usai menjadi khatib salat Jumat, Mahyeldi malah berjalan kaki melewati jalan tanah dan jembatan darurat untuk kembali menuju mobil. Katanya, dengan berjalan kaki ia bisa melihat lebih dekat infrastruktur yang ada. Mahyeldi bisa merasakan langsung kesulitan masyarakat dengan infrastruktur yang masih terbatas.
“Jembatan Muaro Putuih kondisinya masih sangat memprihatinkan. Padahal, jembatan ini sangat penting bagi perekonomian masyarakat karena menghubungkan pemukiman dengan perkebunan milik warga. Saat ini, jembatan Muaro Putuih dalam proses pembangunan. Mahyeldi sangat mendukung pembangunan infrastruktur untuk masyarakat ini,” ujarnya prihatin.
Kunjungan Mahyeldi ke jembatan Muaro Putuih memperlihatkan perhatiannya terhadap infrastruktur dan kondisi masyarakat. Bukan kali ini saja perhatian itu diperlihatkannya. Sebagai Walikota Padang, Mahyeldi sangat memperhatikan pembangunan infrsatruktur di daerah pinggiran.
Salah satunya, pembangunan jembatan di Pitameh Kota Padang. Masyarakat meminta pembangunan jembatan gantung untuk memudahkan akses dan mobilitas. Mahyeldi langsung menjawab harapan masyarakat. Jembatan pun dibangun. Mahyeldi menjawab harapan masyarakat melebihi ekspetasi. Bukan hanya jembatan gantung, Mahyeldi membangun jembatan permanen di Pitameh. Jembatan yang bisa dilewati oleh kendaraan roda empat.
Jembatan Pitameh tak hanya membantu akses masyarakat, tapi juga mendongkrak perekonomian mereka. “Buya ko iyo lah. Kami minta jembatan buai, eh malah dibuekan jembatan nan rancak bana,” ujar Wan, salah seorang warga Pitameh. (rel/edg)