Lama Mati Suri, Stasiun Pulau Aie Kembali Beroperasi
Padang, rakyatsumbar.id–Nada lengkingan suling lokomotif yang ditiup Petugas Perjalan Kereta Api (PPKA), sebagai penanda urat nadi perjalanan kereta api di Stasiun Pulau Aie kembali berdenyut. KA Minangkabau Ekspres menjadi mesin penggerak kebangkitan Stasiun Pulau Air setelah mati suri sejak tahun 1983 silam.
Tanpa ada acara seremonial peresmian dan tanpa ada pejabat dari Pemko Padang. Tepat pukul 06.15 WIB, walau belum ada penumpang, KA Minangkabau Ekspres menembus fajar melaju perlahan dari Stasiun Pulau Air menuju Stasiun Padang dan terus berlanjut ke Stasiun BIM. Lengkingan suara klakson KA Minangkabau Ekspres pagi itu seakan menjadi corong kepada masyarakat bahwa Stasiun Pulau Aie telah bangkit dari tidur panjangnya.
Ya, Stasiun Pulau Air merupakan stasiun pertama yang dibangun Belanda di Kota Padang pada tahun 1890-an. Berada di jalan Pulau Aie Kelurahan Palinggam, Padang Selatan. Stasiun ini menjadi penanda bahwa penumpang kereta api telah berada di stasiun ujung di antara bangunan kota lama ini.
Kepala Humas PT KAI Divre II Sumatera Barat, Ujang Rusen Permana dalam kesempatan tersebut menjelaskan saat ini stasiun Pulau Aie hanya melayani keberangkatan menuju Stasiun BIM dengan menggunakan KA Minangkabau Ekspres.
“Mulai hari ini, jarak tempuh dari KA Minangkabau Ekspres diperpanjang. Sebelumnya KA Minangkabau Ekspres hanya melayani penumpang dari Stasiun Padang menuju Stasiun BIM. Tetapi, hari ini KA Minangkabau Ekspres resmi dioperasikan dari Stasiun Pulau Aie menuju Stasiun Padang dan berlanjut ke Stasiun BIM,” jelasnya kepada rakyatsumbar.id, Rabu (10/02/2021).
Rusen menambahkan, dalam satu hari ada 12 perjalanan PP KA Minangkabau Ekspres dari dan ke Stasiun Pulau Air. Adapun tarif tetap Rp 10 ribu.
“Keberangkatan KA Minangkabau Ekspres dari Stasiun Pulau Aie pukul 06.15 WIB, selanjutnya keberangkatan dijadwalkan pukul 07.17, 08.45, 11.10, 13.25, 16.00 dan yang terakhir pukul 19.30 WIB,” ucapnya
Rusen juga menjelaskan, berdasarkan Grafik Perjalanan KA (Gapeka), perjalanan KA penumpang di Divre II Sumbar sebanyak 26 perjalanan dan 42 perjalanan KA barang dalam sehari.
“Terdapat berbagai faktor yang melatarbelakangi perubahan Gapeka di Divre II ini, selain penambahan stasiun seperti Stasiun Pulau Aie, juga terjadi peningkatan puncak kecepatan di lintas Pariaman – Naras dari 20 km / jam menjadi 60 km / jam. Oleh karena itu, kami menghimbau kepada masyarakat agar tidak terjadi kecelakaan, sebaiknya mendahulukan kereta api yang melintas,” tutupnya. (edg)