30/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Andira Asyifa, Murid SD 01 Matur Lahirkan Novelet: Sering Dibuly karena Juara

Andira Asyifa, Murid SD 01 Matur Lahirkan Novelet: Sering Dibuly karena Juara

Andira Asyifa bersama Andri Warman, Bupati Agam terpilih.

Tak disangka, di sebuah negeri berhawa sejuk, Matua,  Kabupaten Agam, “lahir” seorang penulis muda berbakat. Disaat  sibuk  jelang mengakhiri berseragam putih merah, sebuah novelet dihasilkannya.

Andira Asyifa, sulung dari lima bersaudara. Buah hati dari pasangan Adi Respati dan Irawati Korina,  menghasilkan novelet sepanjang 62 halaman. Novelet tersebut diselesaikannya selama masa pandemi Covid-19, saat semua aktivitas sekolah dilaksanakan di rumah.

“Naskahnya diselesaikan sebulan,” kata sang mama.

Keberhasilan menyelesaikan naskah sepanjang 62 halaman dalam kurun waktu sebulan tersebut, menurut mamanya, sangat tidak diduganya, kendati sebelumnya bakat Syifa dalam menulis sudah terlihat.
Mamanya yang seorang guru PAUD di Matur, bercerita, Syifa pada mulanya suka menulis dongeng di kertas-kertas buram. Cerita tersebut kemudian dibacakan kepada teman-temannya. Setelah dibacakan dan temannya mendengarkan, cerita yang sudah ditulisnya tersebut dibuang.

Di sisi lain, prestasi belajarnya juga mentereng. Ia sering jadi juara kelas. Ia juga sering dibawa untuk lomba lukis dan sering juara. Prestasi mengkilat tersebut menghadirkan kecemburuan bagi kawan-kawannya, sehingga ada di antara kawannya yang tak senang.

Puncaknya dia sering dibuly atau kena perundungan. Orang tuanya memindahkan sekolahnya. Syifa kemudian menuliskan kisahnya tersebut di buku hariannya. Semakin menulis buku harian, ia justru semakin depresi.

Kedua orang tuanya kemudian mengarahkan agar tidak menulis buku harian lagi, tetapi melepaskan perasaannya dalam bentuk cerita dan kemudian lahirlah sebuah novelet berjudul Jaring Sang Nelayan.

Jaring Sang Nelayan berkisah tentang seorang anak bernama Fahri, dia berjuang menghidupi keluarganya dengan cara menjadi seorang nelayan. Kisah itu dibalut dengan berbagai persoalan mendebarkan yang dialami Fahri dalam kehidupannya di darat dan lautan lepas. Semua naskah ditulis di selular sang mama.

Beberapa hari lalu, murid kelas VI SD 01 Matur, Kabupaten Agam ini secara tak sengaja bertemu Bupati Agam terpilih Andri Warman. Hebatnya, Andri Warman menjadikan Andira Asyifa sebagai anak angkatnya.

“Beliau juga meminta Syifa untuk menulis biografinya,” kata sang mama. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.