Kemenangan Mahyeldi-Audy Dinilai Wajar
Padang, Rakyat Sumbar — Tingginya selisih suara yang diperoleh pasangan Mahyeldi – Audy Joinaldy pada Pilgub Sumbar versi hitung cepat (quick count), menurut pengamat dari Fisip Universitas Andalas Edi Indrizal merupakan sebuah kelaziman dari penghitungan cepat.
Menurutnya keunggulan Mahyeldi disebabkan PKS merupakan patahana di Pilgub Sumbar. Selain itu, secara konstalasi nasional PKS merupakan parpol oposisi yang paling nyata di tingkat nasional, yang dulunya bersama Partai Gerindra.
“Meski Demokrat juga ada di oposisi, tetapi bagaimana pun yang lebih melekat sebagai oposisi pemerintah itu PKS,” ujarnya, Kamis (10/12/2020).
Kemudian, PKS betul-betul tampil maksimal untuk bisa memenangkan Pilgub Sumbar. Hal ini dikomitmenkan dalam musyawarah nasional PKS yang digelar jelang pemilihan, sebulan terakhir ini. Termasuk juga dengan perubahan logo partai PKS tersebut.
Selain itu, hal lain yang dianggap kemenangan Mahyeldi – Audy tidak mengagetkan, berawal dari banyaknya elit di Sumbar yang ingin perubahan di Sumbar.
“Sehingga dalam pencalonan banyak yang ingin hingga muncullah 4 pasang calon, itu adalah peluang terbuka bagi PKS untuk menang,” katanya.
Ia juga mengaitkan, konstestasi Pilgub Sumbar yang cukup panas, perseteruan yang paling tinggi antara pasangan Nasrul Abit – Indra Catri dengan Mulyadi – Ali Mukhni, yang berujung ke ranah hukum dan saling tersangka.
“Kejadian-kejadian itu tampaknya bukti respon masyarakat yang menguntungkan Mahyeldi. Terakhir, masyarakat lebih mudah menerima pemimpin yang dipersepsikan agamis, karena politik tidak lepas dari persepsi,” tutupnya. (edg)