Tim Pengabmas FKM Unand Edukasi Pendidikan Seksual ke Murid SDN 36 Gunung Sarik
Padang, Rakyat Sumbar.ID — Tim Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand) mengedukasi pendidikan seksual kepada murid SDN 36 Gunung Sarik, Kota Padang. Edukasi dilaksanakan secara Daring (Dalam Jaringan) pada Kamis (8/10) siang melalui meeting zoom.
“Edukasi pendidikan seksual ini untuk membentuk karakter anak yang tangguh dalam menjaga diri dari berbagai risiko pelecehan, kekerasan, dan penyimpangan seksual yang semakin marak,” kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FKM Unand, Ahmad Hidayat, melalui keterangan tertulisnya.
Ia melanjutkan, membicarakan seks kepada anak masih menjadi hal tabu bagi sebagian orang tua, termasuk juga pada sebagian guru di sekolah. Oleh sebab itu, pendidikan seksual kepada anak harus diberikan.
“Ketidakmampuan orang tua atau guru dalam memberikan edukasi dengan muatan seksual kepada anak atau muridnya menjadi suatu permasalahan dalam upaya mencegah pelecehan, kekerasan, dan penyimpangan seksual yang semakin marak terjadi saat ini,” ujarnya.
Masih kata Ahmad Hidayat, berbagai kasus kekerasan seksual dan penyimpangan seksual terhadap anak tersebut tentu saja tidak dapat dipisah dari sistem pendidikan di Indonesia.
“Kekerasan seksual sering menimpa anak-anak karena orang dewasa seringkali mengabaikan berbagai potensi masalah yang mungkin terjadi,” ujar Ahmad Hidayat.
Ia menyampaikan, pelaku kekerasan dan pelecehan seksual kepada anak umumnya terbagi tiga, yaitu orang tua, keluarga terdekat, dan orang yang di dekat lingkungan anak, baik rumah maupun sekolah.
“Hal ini mengindikasikan bahwa lingkungan yang dianggap anak sebagai tempat aman dan terlindungi justru memiliki potensi kekerasan dan penyimpangan seksual pada anak,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 36 Gunung Sarik, Fatimah, mengatakan, meskipun pemberian pendidikan seks kepada anak usia sekolah ini dinilai cukup tabu di kalangan masyarakat, tetapi penyajian yang bagus disertai media pembelajaran yang menarik dari FKM UNAND, membuat inti dari pendidikan yang sebenarnya ingin dicapai dapat dicerna oleh anak-anak dengan baik.
“Harapan kita, semoga anak-anak jadi belajar bagaimana cara mengembangkan identitas dirinya dengan tetap mampu menjaga batasan-batasan diri dengan edukasi yang diberikan,” ungkap Fatimah. (byr)