Padang, rakyatsumbar.id — Sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan generasi muda di wilayah rawan bencana, Tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Padang (PNP) menggelar pelatihan edukasi tanggap bencana bagi murid MIN 5 Padang, Kamis (18/12).
“Kegiatan ini menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat PNP untuk menanamkan kesiapsiagaan sejak usia dini, sekaligus membekali anak-anak dengan keterampilan menghadapi berbagai bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan longsor,” sebut Fikri S.Saad, M.Kom, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat PNP.
Ia menyampaikan wilayah Kota Padang termasuk daerah yang rawan bencana di Sumbar. Selama sepuluh tahun terakhir, beberapa kali gempa mengguncang daerah ini dan potensi tsunami tetap menjadi ancaman nyata.
“Oleh karena itu, edukasi sejak dini sangat penting agar anak-anak memiliki kesiapsiagaan dan kemampuan merespons situasi darurat,” jelasnya didampingi Dr. Fisla Wirda, SE, M.Si, Ariani Tanjung, SS, M.Hum dan Yenida,SE,M.Si anggota tim yang terlibat dalam kegiatan pengabdian tersebut.
Pelatihan yang diberikan dosen Program Studi Bisnis Digital Jurusan Administrasi Niaga PNP di MIN 5 Padang tersebut berlangsung selama 90 menit dan mengedepankan metode pembelajaran interaktif.
Murid-murid diajak untuk melakukan simulasi dan visualisasi bencana secara langsung, sehingga mereka tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga mampu mempraktikkan langkah-langkah keselamatan ketika bencana terjadi.
Ariani Tanjung, SS, M.Hum menambahkan, metode ini terbukti efektif untuk meningkatkan pemahaman sekaligus mengurangi rasa takut atau trauma yang mungkin muncul pada anak-anak.
“Kami ingin anak-anak tidak panik saat menghadapi bencana, tetapi tetap tenang dan mampu menolong diri sendiri maupun teman di sekitarnya. Edukasi tanggap bencana ini juga mengajarkan mereka cara evakuasi, mengenal rute aman, dan memahami pentingnya alat keselamatan,” tambahnya.
Selain edukasi bencana, pelatihan ini juga menekankan kesiapsiagaan keluarga dan komunitas. Anak-anak didorong untuk berbagi pengetahuan dengan orang tua dan teman-teman di lingkungan sekitar.
“Murid-murid menjadi agen mitigasi di rumah dan sekolah. Semakin banyak yang paham, semakin cepat dan aman respon masyarakat ketika bencana terjadi,” tutur Ariani.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari para guru dan murid MIN 5 Padang. Salah seorang guru menyebutkan bahwa pelatihan seperti ini sangat penting karena mengajarkan anak-anak untuk berpikir kritis dan bertindak tepat dalam situasi darurat.
Sementara murid-murid tampak antusias mengikuti simulasi, mempraktikkan teknik evakuasi, dan menanggapi pertanyaan dari tim PNP dengan semangat tinggi.
Tim PNP menekankan bahwa program edukasi tanggap bencana ini menjadi bagian dari misi Politeknik Negeri Padang untuk berkontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mitigasi risiko bencana di Sumatera Barat. Kegiatan serupa akan terus digelar di sekolah-sekolah lain untuk memperluas dampak positif bagi generasi muda.
Tim Pengabdian Masyarakat PNP berharap pelatihan ini menjadi langkah awal bagi murid-murid MIN 5 Padang untuk menjadi generasi yang tangguh, siap menghadapi bencana, dan mampu menolong sesama.
“Kami berharap anak-anak tidak hanya memahami risiko, tetapi juga memiliki keberanian dan kesiapsiagaan untuk menghadapi situasi darurat. Dengan begitu, mereka dapat menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya,” pungkas Ariani. (mul)





