Kolaborasi antara dunia pendidikan dan pelaku usaha kembali menunjukkan hasil nyata. Tim dosen Politeknik Negeri Padang bersama UMKM We and Juice Beverages sukses menghadirkan inovasi booth sepeda listrik portabel dengan sistem kelistrikan mandiri untuk penjualan minuman jus sehat.
Program ini tidak hanya memanfaatkan teknologi tepat guna, tetapi juga mendorong UMKM untuk terus berkembang mengikuti tren pemasaran modern yang praktis, efisien, dan ramah lingkungan.
We and Juice Beverages, kedai minuman berbasis buah segar yang berlokasi di Jl. Teuku Umar, Alai Parak Kopi Padang, selama ini hanya mengandalkan pelanggan yang datang langsung ke kedai. Padahal minuman sehat semakin diminati masyarakat. Tantangan inilah yang mendorong pemilik usaha untuk melakukan ekspansi pemasaran dengan memanfaatkan booth sepeda listrik yang dapat berpindah lokasi ke titik keramaian.
Kolaborasi Kampus–UMKM Hadirkan Pendampingan Teknis dan Teknologi Tepat Guna
Menangkap peluang tersebut, tim pengabdian Politeknik Negeri Padang yang terdiri dari Berlianti, ST., MT. sebagai ketua, Rahmi Berlianti, S.ST., MT., Dr. Nazris Nazaruddin, M.Si., Aulia Oktavia, S.Si., M.Si. sebagai anggota, serta Maulana Naseem Ikhlas dari perwakilan mahasiswa, turun langsung memberikan pendampingan teknologi dan instalasi kelistrikan. Kehadiran lintas keahlian dari bidang teknik listrik dan matematika membuat program ini berjalan komprehensif dan tepat sasaran.
Tim merancang sistem daya kelistrikan portabel yang memungkinkan mesin pembuat jus, pendingin, dan peralatan penunjang lainnya bekerja tanpa suplai listrik dari PLN. Sistem ini menggunakan aki 50 Ah, inverter 1000 watt pure sine wave, serta panel distribusi listrik yang aman dan efisien, sehingga booth dapat dioperasikan di berbagai lokasi tanpa kendala daya. Tidak hanya itu, tim juga mendesain denah ruang kompartemen booth agar alat tersimpan rapi dan ergonomis saat proses penjualan berlangsung.
Program pengabdian ini tidak sekadar berorientasi pada instalasi teknologi, tetapi juga pada transfer knowledge. Pemilik usaha diberikan pelatihan pengoperasian, manajemen energi, dan perawatan sistem kelistrikan portabel agar teknologi yang dipasang dapat digunakan mandiri dan berkelanjutan. Pendekatan ini sekaligus menunjukkan peran perguruan tinggi sebagai pusat pemberdayaan masyarakat melalui penerapan iptek tepat guna.
Pemanfaatan booth sepeda listrik portabel diharapkan mampu meningkatkan omzet usaha karena penjual dapat berpindah ke berbagai titik potensial seperti kawasan wisata, sekolah, tempat olahraga, hingga kegiatan festival. Mobilitas ini juga membuka peluang terciptanya lapangan kerja baru melalui penjaga booth keliling yang bisa direkrut secara mandiri.
Ketua tim, Berlianti, ST., MT., menjelaskan bahwa inovasi ini menjadi contoh nyata bagaimana perguruan tinggi berperan aktif menjawab kebutuhan pelaku UMKM. “Kami ingin teknologi tidak berhenti di dalam kampus, tetapi benar-benar hadir untuk masyarakat dan memberikan dampak ekonomi,” ujarnya.
Ke depan, tim berharap model teknologi booth kelistrikan portabel ini dapat direplikasi oleh pelaku usaha minuman lainnya di Kota Padang dan daerah lain. Selain meningkatkan daya saing UMKM, teknologi ramah lingkungan ini turut mendukung visi ekonomi hijau yang kini menjadi arah pembangunan nasional.
Inovasi booth sepeda listrik untuk jus sehat ini menjadi bukti bahwa ketika kampus dan pelaku usaha berjalan bersama, lahirlah solusi kreatif yang tidak hanya menguatkan ekonomi masyarakat, tetapi juga mendorong perubahan menuju usaha berbasis teknologi dan energi bersih. (*)





