DAERAH  

BPK Wilayah III Sumbar Gelar Festival Matrlineal 2025 di Sijunjung

Angkat Potensi Rumah Gadang Padang Ranah Tanah Bato

Pembukaan Festival Matrilineal 2025 di Perkampungan Adat Sijunjung Nagari Sijunjung
Pembukaan Festival Matrilineal 2025 di Perkampungan Adat Sijunjung Nagari Sijunjung

Sijunjung, rakyatsumbar.id—Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Sumbar mengadakan kegiatan Festival Matrilineal 2025 di Perkampungan Adat Sijunjung Nagari Sijunjung, 21-22 November 2025.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumbar Nurnatias, BPK Wilayah III Sumbar ingin memberikan warna dalam kegiatan Festival Matrilineal ini khususnya bagaimana menghormati ibu.

“Di Minangkabau memakai garis keturunan ibu dan neninggikan derajat seorang wanita. Seorang ibu masih tinggi eksistensinya dalam keluarga.  Untuk itu, kami dari BPK Wilayah iIi Smbar berupaya melakukan aktivasi terkait budaya Matrilineal atau garis keturunan ibu ini,”ujar Nurmatias didampingi Ketua Pokja WBTB sekaligus Ketua Panitia Hasanadi.

Pameran tentang ttradisi-tradisi unik, kearifan lokal dan objek-objek warisan sejarah atau budaya, yang terdapat di Kabupaten Sijunjung.
Pameran tentang ttradisi-tradisi unik, kearifan lokal dan objek-objek warisan sejarah atau budaya, yang terdapat di Kabupaten Sijunjung.

Nurmatias menambahkan, Negeri Padang Ranah Tanah Bato yang menjadi lokasi festival ini, berkaitan dengan Matrilineal karena banyaknya Rumah Gadang di daerah tersebut. Di nagari ini masih ada tradisi Batobo, alek Matrilineal dan sebagainya. Nagari ini juga bisa menjadi ikon di Kabupaten Sijunjung dan juga Sumatera Barat, khususnya tentang Matrilineal.

“Di dalam festival ini, kita juga menggelar kegiatan diskusi tentang LKAAM, konservasi Rumah Gadang dan Baju Kuruang Basiba serta penampilan kessenian anak sekolah. Matrilineal juga menjadi hal yang diistimewakan khususnya di nagari ini,” terang Nurmatias diamini Hasanadi.

Apalagi, lanjutnya, Minangkabau memakai garis keturunan ibu. Konsep Matrilineal ini juga tercermin dari banyaknya Rumah Gadang yang memiliki sejarah tersendiri di Perkampungan Adat Sijunjung ini Dimana, Rumah Gadang disini berjumlah 76 buah dan masih dilestarikan sampai sekarang. Rumah Gadang Padang Ranah Tanah Bato juga bisa diusulkan sebagai World Herritage berkaitan warisan Matrilineal.

Sementara itu, Bupati Sijunjung diwakili Sekda Dr. Zefnihan mengungkapkan Kabupaten Sijunjung memiliki potensi kebudayaan yang luar biasa.

“Sijunjung juga memiliki perkampungan adat, yang mana kita bisa merasakan kehidupan keminangkabauan. Truly Minangkabau ada di Kabupaten Sijunjung. Festival Matrilineal ini juga menjadi,kekuatan daerah, Menjaga nilai-nilai budaya bisa dimulai dengan memuliakan peran perempuan atau bundo kanduang. Kita bersyukur diberikan negeri kaya dan potensi alam dan non sumber daya alam yang luar biasa,”jelas Zefnihan.

Saat in, Pemerintah Kabupaten Sijunjung sedang berjuang mendapatkan pengakuan UNESCO untuk Geopark Ranah Minang Silokek. Hal ini membuktikan bahwa Sijunjung memiliki potensi geologi. Disamping itu, Sijunjung memiliki Rumah Gadang Padang Ranah Tanah Bato, yang merupakan warisan Matrilineal.

“Festival Matrilineal ini merupakan bentuk upaya konservasi budaya, alam dan lingkungan. Perkampungan adat masih eksis dengan nilai-nilai kebudayaan. Untuk itu, mari kita jaga nilai-nilai kematrilinealan dan muliakan hidup kita. Karena itu kekuatan kehidupan,”ungjkap Sekda Zefnihan.

Sedangkan, Ketua Panitia Hasanadi yang juga Ketua Pokja WBTB menyebutkan kegiatan Festival Matrilineal 2025 ini, juga diikuti Pameran tentang ttradisi-tradisi unik, kearifan lokal dan objek-objek warisan sejarah atau budaya, yang terdapat di Kabupaten Sijunjung.

“Alhamdulilah, pameran ini cukup diminati masyarakat yang ingin melihat dari dekat tentang objek warisan sejarah, budaya dan tradisi kearifan lokal di Kabupaten Sijunjung ini,”kata Hasanadi.

Festival Matrilineal ini turut dimeriahkan penampilan artis Minang Pinky Prananda, Sanggar Darak Badarak dan kesenian tradisional Kabupaten Sijunjung. (EDW)