Padang, Rakyat Sumbar – Sebagai bagian dari inisiatif Pertamina Mengajar untuk mendukung pengembangan pendidikan tinggi dan mencetak generasi profesional yang siap menghadapi tantangan industri, PT Pertamina Lubricants (PTPL) hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Kuliah Tamu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas (Unand), Padang, pada 27–28 Oktober 2025.
Kegiatan ini menghadirkan Direktur Utama Pertamina Lubricants, Werry Prayogi, bersama VP Distribution Yus Ardianto sebagai pembicara utama. Sebanyak 150 mahasiswa jurusan Manajemen mengikuti kegiatan ini dengan antusias untuk memperoleh pembelajaran langsung tentang praktik terbaik pengelolaan rantai pasok, efisiensi produksi, dan manajemen persediaan di industri pelumas nasional.
Dalam paparannya, Werry Prayogi menjelaskan penerapan Supply Chain Management (SCM) secara terintegrasi dalam proses perencanaan operasional, produksi, hingga distribusi produk pelumas ke seluruh wilayah Indonesia. Pertamina Lubricants memperkenalkan penerapan konsep Lean Manufacturing yang berfokus pada efisiensi, pengurangan limbah, dan optimalisasi proses kerja di unit produksi.
“Pendekatan ini penting agar perusahaan dapat terus bersaing dan beradaptasi dengan dinamika industri global,” jelasnya.
Pada sesi hari kedua, pembahasan difokuskan pada strategi Inventory Management yang diterapkan perusahaan dalam mengelola stok produk di 22 Depot Supply Point di seluruh Indonesia. Melalui sistem pengelolaan yang terukur, Pertamina Lubricants memastikan ketersediaan produk selalu optimal untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional maupun ekspor.
Lebih jauh, Werry menjelaskan bahwa industri pelumas memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan sektor otomotif dan manufaktur, baik di Indonesia maupun di tingkat global. Seiring meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, ekspansi industri, dan perkembangan teknologi mesin, kebutuhan terhadap pelumas berkualitas tinggi juga terus tumbuh.
“Industri pelumas akan terus berkembang melalui inovasi formulasi, digitalisasi rantai pasok, dan upaya keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, kompetensi masa depan tidak lagi terbatas pada kemampuan teknis semata, tetapi juga mencakup pemahaman kimia industri, manajemen produksi, pemasaran digital, analitik data, serta inovasi produk ramah lingkungan,” ujar Werry.
Selain materi akademik, kuliah ini juga menjadi ajang berbagi inspirasi mengenai perjalanan transformasi Pertamina Lubricants menuju perusahaan pelumas berkelas dunia. Werry turut memaparkan tonggak perjalanan penting (milestone) perusahaan, termasuk kolaborasi global dengan Lamborghini Squadra Corse, divisi balap Automobili Lamborghini dan Pertamina Enduro VR46 Racing Team di ajang MotoGP, yang menjadi simbol keberhasilan pelumas karya anak bangsa menembus panggung otomotif internasional.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin berbagi pengalaman nyata kepada mahasiswa tentang bagaimana teori manajemen diterapkan dalam praktik bisnis industri. Kami berharap generasi muda Indonesia dapat membangun pola pikir yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing global,” tutur Werry dalam sesi penutup.
Kegiatan kuliah tamu ini diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa terhadap praktik manajemen modern yang diterapkan di dunia kerja, sekaligus memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri dalam mencetak sumber daya manusia unggul, berkompetensi global, dan siap berkontribusi bagi kemandirian industri nasional. (Edg)





