BUMA Berperan Ciptakan Sistem Ekonomi Kader

Ketua Badan Usaha Milik Ansor Solok Selatan Fitriyoni, SH.. MH saat di lokasi Rakornas di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Ketua Badan Usaha Milik Ansor Solok Selatan Fitriyoni, SH.. MH saat di lokasi Rakornas di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Padang Aro, rakyatsumbar.id–Pertemuan Kepala Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) se-Indonesia di Kota Bandung, Jawa Barat, tanggal 17 hingga 19 Oktober lalu. Menjadi bagian rangkaian kegiatan Gerakan Pemuda Ansor dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas), Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), sekaligus Pertemuan Kepala Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) se-Indonesia di Kota Bandung.

Kegiatan yang diikuti oleh para Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor dan para Direktur BUMA dari berbagai provinsi ini bertujuan untuk mempererat jejaring usaha antar wilayah, mendorong kerja sama ekonomi lintas daerah, serta merumuskan langkah konkret dalam pengembangan usaha kader berbasis potensi lokal.

Provinsi Sumatera Barat, hadir langsung Chaydirul Yahya, Ketua PW GP Ansor Sumatera Barat, bersama Fitriyoni, Direktur BUMA PW Ansor Sumbar yang juga menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Solok Selatan.

Kehadiran keduanya tokoh Sumbar ini, menegaskan komitmen GP Ansor Sumbar dalam mendukung BUMA sebagai motor penggerak ekonomi organisasi.

Chaydirul Yahya selaku ketua PW Ansor Sumbar mengatakan, pertemuan ini merupakan momentum strategis untuk memperkuat jaringan dan saling belajar antar-BUMA.

“Kolaborasi, adalah kuncinya. Kita harus mampu menciptakan ekosistem ekonomi yang solid untuk kemandirian dan kesejahteraan warga Nahdliyin, khususnya para kader,” tegas Chaydirul Yahya.

Sementara itu, Fitriyoni saat dikonfirmasi Senin (20/10/2025) menyampaikan, BUMA memiliki peran penting dalam menciptakan sistem ekonomi kader yang kuat dan berkelanjutan.

“Kemandirian ekonomi kader adalah bagian dari semangat kemandirian organisasi. Melalui BUMA, kita ingin membangun sistem ekonomi kader yang berjejaring, terukur, dan berdampak bagi masyarakat luas,” ujar Fitriyoni di sela kegiatan.

Ia juga menambahkan, pertemuan nasional ini memberikan banyak wawasan baru yang dapat diadaptasi dan diterapkan di Sumatera Barat, terutama di kawasan Solok Selatan.

“Alhamdulillah, pertemuan di Bandung beberapa hari lalu sangat membuka wawasan. Banyak best practice dari daerah lain yang bisa kita adaptasi di Sumatera Barat. Kami pulang dengan semangat dan strategi baru untuk mengoptimalkan peran BUMA dalam memberdayakan ekonomi basis,” ungkapnya.

Dalam forum tersebut, sejumlah agenda dibahas, di antaranya, Strategi peningkatan kapasitas usaha kader, Penguatan sistem manajemen BUMA, Peluang kolaborasi dengan sektor swasta dan pemerintah daerah, Pengembangan model usaha berbasis potensi lokal.

Melalui forum ini, GP Ansor menegaskan kembali peran strategisnya sebagai organisasi kepemudaan yang tidak hanya bergerak dalam dakwah dan sosial, tetapi juga mampu membangun kemandirian ekonomi kader secara sistematis dan profesional. (juf)