Walikota Padang Fadly Amran dan rombongan menggelar Safari Ramadan di Plaza Andalas. Tepatnya di Masjid Al Hidayah yang berada di basement plaza tersebut, Selasa (4/3/2025).
Ia menyampaikan sederet program kerja dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.
Salah satu program yang disinggung mantan Walikota Padangpanjang itu adalah menjadikan Kota Padang sebagai smart city (kota pintar). Selain program lainnya, Kota Sehat.
Ini bukan program baru. Pada periode kepemimpinan walikota terdahulu, smart city menjadi salah satu program yang terus digaungkan. Mulai dari Mahyeldi hingga Hendri Septa.
Konsep smart city sejatinya menjurus pada hal-hal fundamental. Inovasi dan teknologi.
Smart city merupakan konsep pengembangan kota yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi.
Tujuannya meningkatkan pelayanan publik dan kualitas hidup warga.
Smart city sejatinya menyasar kota inovatif yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Selain itu mampu melakukan efisiensi layanan serta memastikan bahwa kota memenuhi kebutuhan generasi saat ini dan mendatang terkait ekonomi, sosial, lingkungan, serta budaya.
Pertanyaannya, apakah Padang dalam dua kepemimpinan kepala daerah telah mampu menerapkan smart city dan terasa dampaknya bagi masyarakat?
Entahlah, yang jelas beberapa fasilitas untuk menjadikan Padang menuju smart city sudah dilakukan.
Keseriusan itu bisa terlihat dengan berdirinya command centre yang merupakan pusat kontrol puluhan aplikasi milik OPD yang berguna dalam memberikan pelayanan publik.
Perlu di ingat, sebelum menjadikan kota ini sebagai kota cerdas, terlebih dahulu pemerintah harus mencerdaskan masyarakatnya.
Jangan ujuk-ujuk dan latah bicara kota cerdas, sementara masyarakat tidak begitu cerdas dan belum bisa menggunakan aplikasi dan fasilitas penunjang smart city.
Apalagi selama ini Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hanya bisa membuat aplikasi, namun kurang melakukan sosialisasi yang akhirnya basi sendiri.
Sederet aplikasi yang awalnya sebagai penunjang kota cerdas banyak jalan di tempat. Tak berkembang yang ujung-ujungnya menghabiskan anggaran.
Pada periode walikota Padang terdahulu, setiap OPD ditargetkan membuat inovasi.
Inovasi ini berbasis aplikasi sebagai upaya mempermudah dalam ekseskusi program.
Sesederhana apapun inovasi yang dihasilkan suatu kota, jika inovasi tersebut mampu memecahkan permasalahan urban dengan memanfaatkan teknologi, maka kota tersebut sudah melaksanakan inisiatif smart city.
Salah satu segmentasi dalam menunjang Padang sebagai smart city adalah bagaimana pemerintah mendekatkan diri secara intens kepada masyarakatnya melalui aplikasi.
Dengan lebih dekat dengan masyarakat, pemerintah mengetahui apa yang menjadi kebutuhan serta permasalahan di akar rumput.
Untuk hal ini Pemko Padang diharapkan memiliki aplikasi yang bisa mendekatkan pejabat dengan masyarakat, sebutlah, Kontak Pejabat.
Dengan aplikasi ini, masyarakat memiliki akses yang mudah untuk menghubungi pihak berwenang terkait permasalahan sosial.
Kontak ini bisa terakses langsung oleh walikota, wakil walikota DPRD dan kepala Dinas.
Hal ini bermanfaat dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah kota.
Selain itu juga berguna sebagai bank laporan segala permasalahan di lingkungan masyarakat. (*)