Padangpariaman, rakyatsumbar.id—Perkembangan Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Anai Pemkab Padangpariaman dari waktu ke waktu terlihat menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan.
Hal ini agaknya tidak terlepas dari komitmen jajaran managemen Perumda Air Minum Tirta Anai yang dipimpin oleh Direkturnya Aminuddin.
Dimana Aminuddin sendiri tercatat sudah malang melintang mengurus perusahaan air minum lebih kurang sejak 37 tahun berselang.
Berawal memimpin PDAM dan berubah jadi Perumda Tirta Anai diikuti perubahan regulasi sesuai PP 54 Tahun 2017, bersamaan kondisi perusahaan dalam kondisi sakit, ditandai dilema hutang tahun 2016 sebesar Rp52 miliar.
Berangkat dari situasi itu, selanjutnya dilakukann penghapusan piutang dengan Kementrian Keuangan pada tahun yang sama.
Selanjutnya, bertolak dari kondisi itu PDAM yang dikomandoi Aminuddin terus berlanjut dan berupaya meningkatkan kinerja. Terutama meningkatkan sambungan rumah secara reguler atau SR, MBR dan DAK lainnya.
Hasilnya, belakangan sangat memuaskan. Terbukti, dari 6 ribu lebih sambungan rumah pada tahun 2016 kini telah berkembang menjadi 28 ribu SR, atau sekitar 50 persen dari cakupan layanan jumlah penduduk yang ada.
Pertahunnya juga terjadi penambahan sambungan rumah sekitar 2 hingga 3 ribu sambungan.
Pihaknya juga terus berkomitmen melakukan operasional pemeliharaan, perbaikan sumber air dan pemeliharaan pemeliharaan pipa lainnya.
Baik itu pipa induk atau JTU maupun jaringan tradisi dari Intek ke sumber pengolahan.
Alhasil, cakupan layanan juga makin meningkat signifikan, yaitu dari 1,5 persen dari jumlah penduduk meningkat menjadi 50 persen. Ke depannya tegas Aminuddin, pihaknya bertekad seluruh penduduk Padangpariaman bisa menikmati layanan air bersih seperti diharapkan.
Bicara tentang potensi sumber air yang ada di Padangpariaman menurutnya pada dasarnya sangat kaya dengan sumber air, termasuk banyaknya idle capacity yang masih menganggur atau belum tergarap sebagaimana mestinya.
Untuk itu saat ini pihaknya berupaya agar nantinya bisa dilakukan penambahan sambungan pipa jaringan utama di sejumlah idle capacity yang masih menganggur, seperti kawasan Lubuak Bonta, Asam Pulau, Batang Anai serta sumber air lainnya.
“Tentu saja ini perlu perhatian bersama pemerintah daerah, sehingga tidak ada lagi warga yang tidak terlayani air bersih,” terangnya.
Pihaknya juga tengah menyiapkan rencana kerja, seperti Inpres berupa sambungan sebanyak 500 sambungan rumah yang dikerjakan oleh pemerintah pusat, dan pada tahun 2025 ini dilanjutkan sebanyak 1800 sambungan rumah.
Kedepan, target pihaknya berikutnya, jika nantinya bisa dibangun pipa JTU tentu diharapkan bisa mendatangkan PAD bagi daerah, seiring terjadinya peningkatan cakupan layanan, peningkatan sambungan rumah sekaligus bisa dikombinasikan dengan pendapatan PAD di dalamnya
Tentunya menurut Aminuddin yang juga dikenal sebagai pelatih sepakbola yang sarat prestasi ini, ditandai keberhasilannya membawa anak asuhnya di Batang Anai ke tingkat nasional pada ajang Liga III selama tiga tahun berturut turut.
Hal itu tentu tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik itu dari jajaran pemerintah daerah, jajaran DPRD, masyarakat maupun pentingnya komitmen dan kerja keras jajaran Perumdam Tirta Anai lainnya. (ris)