Lahirkan 70 Puisi
Oleh : Sulaiman Juned
(Penyair, Esais, Sutradara Teater, Ketua Jurusan Seni Teater ISI Padangpanjang)
Sejak Senin, 16 Maret 2020, Rektor ISI Padangpanjang menerapkan Works From Home (WFH), bekerja dari rumah. Melakukan Proses Belajar Mengajar dari rumah. Tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona (Covid-19). Bagi saya, bekerja di atau dari rumah bukan pekerjaan asing. Ketika mundur dari wartawan media cetak, saya telah bekerja dari rumah. Memilih pekerjaan sebagai penulis lepas tentu mengasyikkan.
Dimasa itu saya menjadi lebih produktif menulis. Mulailah mengatur waktu. Sekian jam untuk menulis, ya menulis puisi, cerpen, novel, esai, naskah lakon, feature. Semuanya menjadi kegiatan rutin selain membaca. Atas dasar itulah bekerja dari rumah buat saya sesungguhnya mengulang kaji pekerjaan lama yang pernah saya lalukan.
Sementara ini, sejak instruksi rektor, kita kembali bekerja dari rumah untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona. Proses Belajar Mengajar di Jurusan Seni Teater memang agak terkendala. Kalau mata kuliah praktik, seperti Minat Penyutradaraan dan Pemeranan serta Artistik karena ketiga matakuliah ini membutuhkan persentuhan dengan orang lain (banyak orang). Namun untuk Minat Dramaturgi memang berjalan lancar dapat dilakukan dengan media online baik itu melalui Zoom Meating maupun Whatshap (WA), dan media daring lainnya.
Tiga minat lainnya, sementara waktu mengintruksikan mahasiswa dan dosen untuk melakukan proses bimbingan Perancangan Penyutradaraan, Pemeranan dan Artistik melalui kuliah daring sementara waktu.
Selama di rumah, saya melakukan koordinasi dengan pimpinan di Fakultas Seni Pertunjukan mengikuti rapat koordinasi melalui media online. Begitu juga koordinasi dengan admin dan tekhnisi serta sekretaris jurusan juga melalui media online. Kuliah di Jurusan Seni Teater tetap berlangsung, seperti mata kuliah Penyutradaraan kontemporer yang saya ikut menjadi pengajar bersama Dr. Yusril, M.Sn dan Wendy HS, S.Sn., M.Sn. Materi teoritiknya tetap berjalan melalui kuliah daring. Begitu juga halnya mata kuliah Kritik Teater yang saya ampu bersama Saaduddin, S.Sn., M.Sn dan Zulkifli, Skar., M.Hum tetap berjalan lancar.
Kegiatan lainnya, membimbing proposal mahasiswa di Pascasarjana (S2) ISI Padangpanjang. Ada tiga mahasiswa pada semester ini yang menjadi anak bimbingan, alhamdulillah ketiganya sudah selesai tahap penulisan proposalnya dan sudah dapat diajukan untuk melakukan ujian proposal. Senin, 6 April 2020, seorang mahasiswa bimbingan saya dengan Ediwar, S.Sn, M.Sn., Phd telah selesai ujian proposal dan diyatakan lulus. Ujian dilaksanakan melalui Aplikasi Zoom Meating. Hari ini, Kamis 9 April 2020, seorang lagi mahasiswa Pascasarjana yang saya bimbing akan melaksanakan ujian proposalnya. Begitu juga di S1 ada seorang mahasiswa yang minatnya Pemeranan sedang saya bimbing. Memang harus difokuskan, sementara untuk penulisan laporan karyanya Perancangan Pemeranannya. Proses latihan aktingnya dihentikan sementara waktu.
Kegiatan lain, saya menjadi lebih produktif membaca dan menulis karena memiliki waktu yang leluasa berdiam di rumah. Buku-buku yang belum tamat saya baca, kini saya baca lagi. Buku-buku yang saya sukai kembali dapat saya baca ulang untuk memahami. Buku-buku yang saya baca tersebut lahirkan gagasan (fenomena) menulis esai, kolom, feature, cerpen dan novel. Selanjutnya saya menjadi lebih produktif menulis puisi, fenomena disekitar sosial masyarakat saya rebut menjadi puisi. Sejak 16 Maret 2020, saya telah menciptakan 70 judul puisi. Saya punya rencana menerbitkan buku antologi puisi terbaru berjudul RUMAH. Rata-rata puisi yang berada dalam buku ini berbicara tentang bencana dan wabah. Cover buku sedang disiapkan oleh anggota Komunitas Seni Kuflet yang juga dosen TV dan Film ISI Padangpanjang, kini sedang kuliah Program Doktoral (S3) di ISI Surakarta, yakni Adriyandi, S. Sn., M.Sn.
Buku tersebut nantinya dalam peluncurannya akan saya lelang dan seluruh dana yang saya dapatkan akan saya donasikan untuk kebutuhan keamanan tenaga medis serta masyarakat yang kurang mampu terkendala pendapatannya karena Wabah Virus Corona (Covid-19). Demikianlah, selanjutnya saya ingin mengucapkan Selamat tinggal Virus Corona, dan selamat datang bulan suci Ramadhan. Aamin ya Allah. (*)