Bukittinggi, rakyatsumbar.id–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bukittinggi kembali menggelar debat publik kedua untuk Pilkada Bukittinggi 2024.
Acara ini berlangsung di Balai Sidang Hatta, Hotel Monopoli Bukittinggi, Sabtu (16 /11/2024).
Debat berlangsung dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan dan berbagai stakeholder lainnya.
Mengusung tema Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik Berkualitas dan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan.
Debat ini menjadi sarana bagi masyarakat untuk menggali lebih dalam visi, misi serta program kerja dari keempat paslon yang bertarung di Pilkada 2024.
Keempat pasangan calon tersebut diantaranya pasangan nomor urut 1 adalah Marfendi dan Fauzan Haviz.
Pasangan nomor urut 2, Nofil Anoverta dan Fresdoreja. Pasangan nomor urut 3, Erman Safar dan Heldo, dan Pasangan nomor urut 4, Ramlan Nurmatias dan Ibnu Asis.
Ketua KPU Bukittinggi Satria Putra menjelaskan, pihaknya menghadirkan lima panelis kompeten dari kalangan akademisi dan praktisi untuk menjaga kualitas diskusi.
“Kami berharap debat ini menjadi ruang bagi masyarakat untuk memahami gagasan setiap paslon, sehingga dapat menentukan pilihan yang tepat pada hari pemungutan suara,” ujar Satria.
KPU telah menyiapkan delapan subtema untuk menjawab tantangan kota Bukittinggi, debat kali ini meliputi delapan subtema utama yang mencakup berbagai aspek pembangunan.
Yaitu Tata kelola pemerintahan daerah yang baik, Inovasi pelayanan publik, Pendidikan, Kesehatan.
Selanjutnya, pembangunan sumber daya manusia (SDM), Infrastruktur dan tata kelola ruang, Anti-korupsi dan transparansi tata kelola pemerintahan, Pemberdayaan perempuan, penyandang disabilitas dan konsep Kota Ramah Anak.
“Kami memfasilitasi paslon untuk menyampaikan gagasan mereka melalui debat ini. Gunakan waktu dengan sebaik-baiknya untuk memberikan wawasan kepada masyarakat,” tambah Satria.
Dorong Partisipasi Pemilih
Selain sebagai ruang diskusi, debat publik juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemilih.
“Kami mengingatkan masyarakat untuk datang ke TPS pada 27 November mendatang demi masa depan Bukittinggi yang lebih baik,” tegas Satria.
Ia juga mengingatkan seluruh paslon dan tim sukses untuk menertibkan atribut kampanye pada masa tenang, yang berlangsung dari 24 hingga 26 November 2024.
Tanggapan Paslon terhadap debat, yang dilaksakan oleh KPU Bukittinggi, sejumlah paslon memberikan tanggapan mereka, seperti Marfendi dan Fauzan Haviz (Nomor Urut 1) mengapresiasi pelaksanaan debat.
“Kegiatan ini memungkinkan kami menggali lebih dalam apa yang diinginkan masyarakat dan pemerintah. Kami akan berkolaborasi dengan semua pihak untuk mewujudkan Bukittinggi sebagai kota pendidikan dan wisata yang unggul,” ujar Marfendi.
Sementara itu, Nofil Anoverta dan Fresdoreja (Nomor Urut 2) menyebut debat sebagai momen demokrasi yang sehat.
“Perbedaan pendapat itu biasa, tapi tujuan kita sama, yakni membangun kesejahteraan masyarakat Bukittinggi,” kata Nofil.
Kemudian Erman Safar dan Heldo (Nomor Urut 3) meminta doa restu dari masyarakat. “Visi dan misi kami telah kami sampaikan dalam berbagai sosialisasi. Terima kasih atas dukungan semua pihak,” ujar Erman.
Sedangkan Ramlan Nurmatias dan Ibnu Asis (Nomor Urut 4) menyoroti pentingnya inovasi dan penataan ulang Bukittinggi.
“Kota ini harus dipulihkan dan diperindah untuk mendukung sektor wisata. Kami ingin Bukittinggi menjadi kota yang gemilang dan berkeadilan,” ujar Ramlan.
Debat ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang untuk adu gagasan, tetapi juga untuk membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan bagi Bukittinggi.
“Dengan visi dan misi yang telah disampaikan, masyarakat diharapkan dapat menilai kandidat terbaik untuk memimpin kota ini selama lima tahun ke depan,” ucapnya.
Dari pantauan di lapangan, semua pihak berharap Pilkada 2024 dapat berjalan dengan lancar, aman, dan damai. Selain itu, diharapkan pemilihan ini menghasilkan pemimpin yang mampu mewujudkan harapan masyarakat Bukittinggi menuju kota yang lebih maju dan sejahtera.
Meskipun demikian, dalam setiap subtema debat, terjadi saling serang antar pasangan calon (paslon), terutama paslon nomor 03 yang kerap menjadi sasaran dari tiga paslon lainnya. Hal ini mungkin terjadi karena paslon nomor 03 merupakan petahana. (rn)