Kenalkan Warisan Sejarah ke Generasi Muda, WTBOS akan Dijadikan Modul Ajar
Padangpanjang, rakyatsumbar.id—Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) akan dijadikan bahan pelajar bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Sumatera Barat.
Hal itu terlihat dalam uji coba WTBOS sebagai Modul Ajar sebagi bagian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMAN 1 Sumbar Padangpanjang, Senin (04/11/2024).
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Undri, S.S, M.Si menyampaikan, WTBOS sebagai salah satu warisan kebudayaan nasional yang telah ditetapkan Unesco, harus dipertahankan dan dilestarikan keberadaannya.
“Aktivasi kereta api di Sumatera Barat terakhir itu sekitar tahun 2000-an, seiring berakhirnya produksi batubara di Kota Sawahlunto. Sehingga, tidak ada lagi aktivitas kereta api dari Sawahlunto menuju Kota Padang yang melewati sejumlah daerah,” kata Undri.
Disampaikannya, saat ini, banyak generasi muda yang tidak mengetahui tentang adanya aktivitas kereta api dari Sawahlunto yang melewati Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Tanahdatar, Padangpanjang hingga ke Kota Padang mengangkut batubara.
“Yang tersisa hanya bekas-bekas aktivitasi kereta api dan kondisinya banyak tidak lagi terawat dengan baik. Sehingga Direktorat Kebudayaan melaksanakan ajang WTBOS ini untuk melestarikan sisa peninggalan sejarah itu,” sebutnya.
Kasi Kurikulum Cabdin Wilayah I Fadrizal, SE dalam kesempatan itu menyampaikan, sangat mendukung rencana dari Kementrian Kebudayaan yang memasukan WTBOS sebagai modul ajar bagi siswa setingkat SMA sederajat di Sumatera Barat.
“Kita sangat mendukung program ini, apalagi dalam melestarikan kebudayaan yang telah ada di Sumatera Barat. Sebagai bagian kearifan lokal dan memberikan pengetahuan kepada generasi muda kita,” sebut Fadrizal yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Sumbar.
Uji Coba di Tingkat SMA
Terpisah, Miya Maharani sebagai Tim Penyusun Modul menyampaikan, uji coba modul dari WTBOS tersebut telah dilaksanakan di SMAN 1 Kota Solok dan SMAN 1 Sumbar menjadi sekolah yang kedua.
“Harapan kita, setelah uji coba ini akan dilaksanakan di seluruh SMA sederajat di Sumbar,” katanya didampingi Tim Kurator Galanggang Arang Sudarmoko dan Edy Utama, Kepala SMAN 1 Sumbar Surya Netti, S.Pd dan Pamong Budaya Ahli Muda Kementerian Kebudayaan Dian Trihayati.
Dian Trihayati menambahkan, Kementrian Kebudayaan mendorong agar warisan peninggalan kebudayaan bisa dilestarikan, termasuk WTBOS yang berada di Sumatera Barat,” sebutnya.
Dian juga berharap, setelah pendampingan selama tiga tahun dari Kementrian Kebudayaan ini, dia berharap pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota bisa melanjutkan program ini.
“Sifat kami hanya memberikan pendampingan dan setelah terlaksana akan kami serahkan kembali ke daerah, semoga programnya terus berlanjut,” harapnya.
Kepala SMAN 1 Sumbar Surya Netti menyambut baik dipilihanya SMAN 1 Sumbar menjadi salah satu sekolah uji coba modul ajar WTBOS tersebut. Apalagi, Padangpanjang menjadi salah satu daerah yang dilintasi oleh kereta api.
“Cukup banyak peninggalan kereta api di Padangpanjang dan bisa menjadi bahan diskusi ataupun produk kreatif dari siswa kita. Sekaligus mengenalkan warisan budaya ke siswa kita,” sebutnya. (ned)