rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Puskesmas KTK Lakukan Pembinaan Kader Jumantik

Puskesmas KTK Lakukan Pembinaan Kader Jumantik

Pembinaan kepada Kader Juru Pemantau Jentik oleh Puskesmas KTK

Solok, rakyatsumbar.id—Mengantisipasi penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) di musim pancaroba. Puskesmas KTK Kota Solok melakukan pembinaan terhadap kader juru pemantau jentik (Jumantik).

Kegiatan ini diikuti oleh 10 kader Jumantik dari Kelurahan IX Korong serta perwakilan dari Kelurahan Simpang Rumbio, di aula Puskesmas setempat.

Kepala Puskesmas KTK, Yulia Primiyani R, menjelaskan, pembinaan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit menular, khususnya Demam Berdarah Dengue (DBD).

“DBD masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat, sehingga survei jentik oleh kader Jumantik sangat diperlukan untuk mengetahui Angka Bebas Jentik di wilayah kerja Puskesmas KTK,” jelas Yulia.

Selain itu, pembinaan ini juga bertujuan sebagai penyegaran ilmu bagi kader terkait DBD dan jentik.

Terutama menjelang musim hujan yang rentan menyebabkan peningkatan kasus DBD.

“DBD adalah salah satu penyakit yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Tahun ini sudah tercatat empat kasus DBD di wilayah Puskesmas KTK,” ungkap Yulia.

Ia berharap setelah pembinaan, para kader Jumantik segera terjun ke lapangan untuk memantau jentik di lingkungan warga. “Diharapkan kader mengikuti materi dengan baik, selamat bekerja, dan selalu menjaga kesehatan,” tutupnya.

Pantau Jentik

Dalam kesempatan tersebut, materi tentang jentik dan DBD disampaikan oleh Penanggung Jawab Surveilans Puskesmas KTK, Nova Delti.

Ia menjelaskan, DBD disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, yang biasanya hidup di dalam dan sekitar rumah.

Nova menekankan pentingnya peran kader Jumantik dalam memantau jentik, serta mengajak masyarakat untuk turut menjadi pemantau jentik di rumah masing-masing.

Untuk mencegah DBD, Nova menyarankan penerapan 4M Plus, yakni menguras bak penampungan air, menutup rapat tempat penyimpanan air, mengubur barang-barang bekas dan memantau keberadaan jentik.

Selain itu, dianjurkan untuk menghindari menggantung pakaian, menggunakan obat nyamuk, memasang kelambu atau kawat kasa, serta menggunakan Abate jika diperlukan.

“Mencegah lebih baik daripada mengobati,” tutup Nova dalam penyampaian materinya.

Dengan pembinaan ini, diharapkan kader Jumantik dapat berperan aktif dalam pencegahan DBD di masyarakat, terutama dalam menghadapi musim hujan yang akan datang. (wel)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *