rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Tanggapi Jubir HJ-RI, Jubir Muda RA-Nasta: Beritakan Hasil Polling Instagram Bukan Manipulasi

Tanggapi Jubir HJ-RI, Jubir Muda RA-Nasta: Beritakan Hasil Polling Instagram Bukan Manipulasi

Juru bicara (jubir) muda HJ-RI, Hidayatul Fikri.


Pessel, rakyatsumbar.id -Kemenangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar-Nasta Oktavian (RA-Nasta) di akun Instagram pesisir.selatan beberapa hari yang lalu ditanggapi oleh tim Hendrajoni-Risnaldi (HJ-RI).

Juru bicara (jubir) muda HJ-RI, Hidayatul Fikri, mengatakan bahwa polling di Instagram sering kali dimanfaatkan sebagai alat kampanye.

Dikutip dari “Tekankan Soal Hasil Polling Instagram, Jubir Muda HJ-RI: Popularitas Saja Tidak Cukup, Apalagi Sebatas Polling Instagram” (Kabardaerah.com, 26 September 2024),

Fikri menyebut bahwa tidak sedikit pihak yang sengaja memanipulasi atau mengkapitalisasi tren polling Instagram untuk mendongkrak popularitas tanpa benar-benar mendengar suara masyarakat.

Ia mengkhawatirkan tren kampanye politik yang lebih berfokus pada strategi visual dan citra di media sosial dibandingkan dengan substansi dan kebijakan yang seharusnya diperjuangkan oleh para calon.

Jubir muda RA-Nasta, Ike Erlanda Putri, mengatakan bahwa memberitakan hasil polling di Instagram bukanlah tindakan yang termasuk kategori manipulasi.

“RA-Nasta menang dalam polling Instagram. Maka, sah-sah saja kami sebagai timnya untuk memberitakannya sebagai gambaran bahwa RA-Nasta memang disenangi masyarakat Pessel, terutama kaum muda,” tuturnya, Selasa (1/10/2024).

Menurutnya, berpolitik tidak perlu baper (terbawa perasaan) selama lawan politik tidak menyerang secara terbuka, apalagi menyerang pribadi. Ia mengatakan bahwa memberikan hasil polling Instagram bukanlah serangan terhadap lawan politik karena hanya menginformasikan kemenangan hasil polling.

“Mari kita berpolitik dengan riang gembira untuk menjaga damainya Pilkada Pessel. Jangan sedikit-sedikit baper. Masa memberitakan kemenangan polling Instagram saja dianggap memanipulasi dan mengkapitalisasi tren polling Instagram tanpa mendengarkan suara masyarakat. Apa hubungannya?” ujarnya.

Perihal kekhawatiran Fikri bahwa tren kampanye politik yang berfokus pada strategi visual dan citra di media sosial daripada substansi dan kebijakan yang seharusnya diperjuangkan calon bupati-wakil bupati, Ike mengatakan bahwa kedua hal tersebut juga tidak ada hubungannya dan tidak perlu dibandingkan. Menurutnya, tim calon kepala daerah memang harus kreatif dalam merebut hati masyarakat, salah satunya mengikuti tren yang sedang berkembang di tengah masyarakat, seperti memanfaatkan Instagram dan media sosial lainnya.

“Strategi kampanye visual dan media sosial merupakan strategi cerdas karena itu berarti tim kampanye beradaptasi dengan zaman dan masyarakat sekarang sudah melek media sosial. Jadi, kampanye bisa dilakukan dandan banyak cara; tidak harus selalu bertemu dengan masyarakat dan memasang baliho, tetapi juga bisa dilakukan di media sosial,” tutur Ike.

Terakhir, Ike mengatakan bahwa lewat media sosial dan media online, tim RA-Nasta juga menyampaikan informasi tentang visi misi dan program unggulan jika diberi amanah oleh masyarakat untuk memimpin Pessel.

Sebelumnya, diberitakan bahwa RA-Nasta menang polling di akun Instagram pesisir.selatan, Selasa (24/9/2024). Dalam polling tersebut RA-Nasta mendapatkan 54 persen suara, sedangkan Hendrajoni-Risnaldi 40 persen suara. Polling itu diikuti oleh 2.515 partisipan.

Ike Erlanda Putri mengatakan bahwa kemenangan tersebut bukti bahwa RA-Nasta dibutuhkan dan disenangi kaum muda, yaitu generasi milenial dan gen Z. Alasannya, Instagram merupakan representasi kaum muda karena mayoritas pengguna Instagram di Pessel merupakan kaum muda. Karena itu, ia yakin bahwa kemenangan RA-Nasta dalam polling itu sebagai bukti bahwa mereka didukung kaum muda. (ri)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *