FEB Unand dan PT PII Gelar Seminar Nasional, Perkuat Peran BUMN dalam Pembangunan Berkelanjutan
FEB Unand dan PT PII menggelar seminar nasional, perkuat peran BUMN dalam pembangunan berkelanjutan.
Padang, rakyatsumbar.id— Peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam memanfaatkan kekayaan negara yang dipisahkan menjadi upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di berbagai sektor.
Hal ini menjadi pembahasan saat seminar nasional yang dilaksanakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Andalas (Unand) pada rangkaian Dies Natalis ke 67, Selasa (17/9).
Seminar nasional ini dilaksanakan FEB Unand bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan dan didukung oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), dan IIGF Institute.
Dekan FEB Unand Dr. Fery Andrianus menjelaskan seminar nasional ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagaimana kekayaan negara dipisahkan dikelola secara optimal untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Selain untuk umum, seminar nasional ini dihadiri banyak mahasiswa.
“Sebagai generasi penerus bangsa, pembekalan terkait strategi pengelolaan kekayaan negara yang efektif diharapkan memperkaya wawasan mereka sehingga dapat menjadi agen perubahan yang mampu berkontribusi pada pembangunan nasional dimasa depan,” sebutnya dalam sambutannya.
Kepala IIGF Institute, Dr. Ratna Widianingrum mengharapkan seminar ini dapat memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, menjadi wadah pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik dari berbagai pihak, dan mendorong kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan dalam menciptakan kebijakan yang lebih efektif.
“Seminar ini juga digelar dengan tujuan untuk membahas dan memperdalam pemahaman mengenai peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, terutama melalui pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan,” terangnya.
Vice President Environment and Social PT PII Dwi Susanto mengatakan PT PII, sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan, memainkan peran penting dalam memastikan proyek-proyek infrastruktur publik di Indonesia dapat berjalan dengan baik melalui melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan juga pinjaman langsung dari lembaga keuangan internasional.
“Mandat PT PII dilakukan untuk dapat mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia,” jelasnya.
PT PII merupakan BUMN di bawah naungan Kementerian Keuangan yang dibentuk pada 30 Desember 2009 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mendorong partisipasi Badan Usaha dalam pembangunan infrastruktur nasional melalui dukungan kebijakan, instrumen dan kerangka fiskal di tengah keterbatasan anggaran Pemerintah.
PT PII juga menyediakan penjaminan untuk pinjaman langsung BUMN kepada lembaga Keuangan Internasional dan menyediakan Penjaminan dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta Penjaminan Korporasi. Selain itu, PT PII juga berperan dalam membantu penyiapan proyek dan pendampingan transaksi/Project Development Facility (PDF).
Sampai dengan September 2024, PT PII telah memberikan penjaminan atas 53 proyek (35 KPBU & 18 Non-KPBU) di 7 (tujuh) sektor yaitu Jalan, Ketenagalistrikan, Telekomunikasi, Air Minum, Pariwisata, Transportasi dan Konservasi Energi dengan total nilai investasi lebih dari Rp538 triliun.
Panitia Penyelenggara kegiatan, Delfia Tanjung Sari, SE, M. Si, Ph. D menambahkan, seminar nasional ini diselenggarakan dengan beberapa tujuan yakni meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada peserta, mengenai pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan secara optimal.
“Dengan pemahaman yang baik, peserta diharapkan dapat mengerti peran strategis kekayaan negara dipisahkan, termasuk di dalamnya BUMN, dalam mendukung pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.
Selain itu, juga menjadi wadah berbagi pengetahuan dan pengalaman best practices. Diharapkan menjadi ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman antara berbagai pihak yang terlibat dalam pengelolaan kekayaan negara.
“Seminar ini juga bertujuan untuk mendorong diskusi yang konstruktif dan kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan mengenai pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan,” terangnya.
Kegiatan seminar nasional ini dimoderasi akademi dari FEB Unand, Ika Sari Wahyuni TD, S.E., MS.Acc., Ak., CA., CSRS., CSP., CSRA. Dengan pembicara Hendro Nugroho, Kepala Seksi Kekayaan Negara yang Dipisahkan DJKN, Dr. Fajri Adrianto, SE, M.Bus, akademisi FEB Unand dan Dwi Susanto, Vice President Environment and Social PT PII. (mul)