PKKMB ISI Padangpanjang akan Diikuti 1.000 Mahasiswa
Padangpanjang, rakyatsumbar.id–Menjelang kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2024, Instistut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang mengelar rapat untuk melakukan koordinasi panitia di gedung Rektorat setempat, Selasa (30/07/2024).
Menurut Ketua Panitia Pelaksanakan Dr. Fahmi Marh, M.Sn, kegiatan tersebut dihadari Wakil Rektor III Susas Rita Loravianti, Wakil Ketua Panitia Pelaksana Hendra, S.Sn dan sejumlah panitia pelaksana.
Fahmi Marh mengatakan, agar menginisiasi mahasiswa baru untuk membawa bekal sendiri di hari terakhir PKKMB. Kemudian mahasiswa baru akan mendapatkan beberapa materi seperti pengenalan sistem pendidikan tinggi di Indonenesia, visi dan misi ISI Padangpanjang, tupoksi dan sistem informasi akademik, sarana dan prasarana ISI Padangpanjang serta sistem keuangan.
“Juga perihal tata tertib organisasi kemahasiswaan dan kehidupan kampus serta pengenalan organisasi mahasiswa BEM, UKM dan HMJ,” paparnya.
Ditambahkan Wakil Ketua Panitia Pelaksana Hendra, S.Sn mengatakan, PKKMB merupakan momentum bagi mahasiswa baru lebih mengenal lingkungan kampus tempat menimba ilmu. Mahasiswa sebagai agen perubahan, dituntut untuk cepat beradaptasi dengan setiap dinamika yang ada guna membentuk pribadi yang tangguh.
“Oleh karena itu, dari kegiatan ini diharapkan mereka lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru baik itu bidang akademik, kemahasiswaan dan juga mengenal sarana prasaran kampus untuk pengembangan potensi yang mereka miliki,” tuturnya.
Wakil Rektor III Susas Rita Loravianti mengatakan, kegiatan PKKMB disepakati akan dilaksanakan setengah hari saja, yaitu dari pukul 7:00 WIB hingga pukul 12:00 WIB.
“Hal ini berkaitan dengan dana konsumsi. Dana konsumsi tidak cukup untuk menanggung makan siang seluruh mahasiswa baru yang jumlahnya mencapai 1000 orang. Karena keterbatasan dana mahasiswa hanya mendapat kudapan,” tuturnya.
Susas Rita Loravianti menambahkan, PKKMB ini dilaksanakan untuk menyambut mahasiswa baru serta memperkenalkan lingkungan kampus pada mereka. Mahasiswa baru akan disambut baik dengan rasa kekeluargaan, tanpa adanya diskriminasi baik itu dari dosen maupun senior.
“Kita menyambut mereka seperti menyambut kelahiran seorang bayi, tanpa adanya tindak kekerasan,” jelas dosen yang juga seorang Koreografer Indonesia itu. (ned)