Mpok Oneng Kunjungi Kota Pariaman, Hadiri Jambore Kader PKK dan Liburan ke Pulau Angso Duo
Rieke Diah Pitaloka alias Mpok Oneng di serial Bajaj Bajuri, kunjungi Kota Pariaman untuk menghadiri Jambore Kader PKK dan liburan ke Pulau Angso Duo.
Pariaman, rakyatsumbar.id — Ada yang berbeda pada pelaksanaan Jambore Kader PKK Berprestasi tingkat Kota Pariaman tahun 2023 ini, dimana dihadiri langsung oleh Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka bertempat di Aula Balaikota Pariaman, Minggu (8/7).
Rieke Diah Pitaloka pemeran Mpok Oneng di serial Bajaj Bajuri ini baru saja pulang dari Mekkah melaksanakan ibadah haji ini sedang melaksanakan riset di Kabupaten Agam sekaligus liburan bersama keluarganya ke Pulau Angso Duo Pariaman.
Ia merasa sangat senang berada di Kota Pariaman, ini kali pertama ia berkunjung ke Kota Pariaman.
“Ini adalah pertemuan yang membanggakan bagi saya bersama dengan perempuan-perempuan luarbiasa yang tergabung dalam organisasi PKK Kota Pariaman ini ,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini kader PKK selalu berkontribusi untuk kemajuan daerah dan bangsa Indonesia, meskipun tidak ada anggaran dan namun para kader PKK bekerja secara sukarela tanpa kenal lelah. Mudah-mudahan kedepannya kita bisa memperjuangkan, paling tidak ada sedikit insentif bagi kader-kader PKK di seluruh tanah air.
“Menjadi politisi perempuan itu tidaklah mudah, tetapi karena dukungan dari ibu-ibu di seluruh Indonesia terutama Kader PKK yang membuat ia duduk menjadi anggota DPR RI ,” sebut Rieke.
Dalam kegiatan Jambore Kader PKK tersebut, ia juga memotivasi para kader PKK, dimana sebagai seorang ibu harus bisa memotivasi putra-putrinya untuk tidak berhenti mengejar pendidikan setinggi-tingginya.
“Alhamdulillah di Kota Pariaman semua biaya pendidikan sudah digratiskan, mulai dari SD, SMP, SMA bahkan ada beasiswa untuk perguruan tinggi. Mudah-mudahan hasil kerja keras Walikota Pariaman, Genius Umar bersama wakilnya Mardison Mahyuddin ini bisa ditiru oleh pemimpin daerah lainnya ,” imbuhnya.
Namun, kenyataannya masih banyak di daerah lain yang anak-anaknya tidak bisa mengenyam pendidikan, Kota Pariaman memberikan inspirasi bagi saya.
“Kalau di Kota Pariaman bisa, seharusnya di daerah lain yang APBD nya lebih besar juga harus bisa mengalokasikan anggaran pendidikan untuk anak-anak bangsa ,” tukasnya.
Ia juga mengatakan, motivasi hidup dari orangtuanya yang selalu ia ingat sampai sekarang adalah orang yang paling miskin bukanlah orang yang tidak memiliki harta, orang yang paling miskin adalah orang yang kehilangan jati dirinya.
“Selama kamu berdiri tegak tidak pernah keluar dari niat awal mu, untuk mengejar pengetahuan dan menjadikan pengetahuan itu adalah ilmu yang bermanfaat untuk menolong manusia lain. Insya Allah, Allah SWT akan memberikan jalan untuk anak-anak kita untuk mengenyam pendidikan dan menjadikan ilmu yang bermanfaat,” pungkasnya mengakhiri. (war)