Kota Padang Punya Kampung Tematik Wisata Sejarah Lubang Jepang
Inilah gerbang Kampung Tematik Wisata Sejarah Lubang Jepang di Kelurahan Tabung Banda Gadang, Nanggalo.
Padang, rakyatsumbar.id – Kota Padang mempunyai salah satu destinasi wisata sejarah baru di Kota Padang. Ya, Wali Kota Padang Hendri Septa meresmikan kampung tematik wisata sejarah “Lubang Jepang” yang berada di kaki bukit Kampung Lereng RT 05 RW 02, Kelurahan Tabing Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo.
Peresmian salah satu destinasi wisata baru di Kota Padang itu pun ditandai dengan pemotongan pita dan penandantanganan prasasti oleh Wali Kota Padang, Sabtu (4/2/2023) pagi.
Seperti diketahui, Lubang Jepang (Japanese Coastal Fortress) yang memiliki panjang lebih kurang150 meter ini, merupakan bagian dari peninggalan bersejarah yang dulunya menjadi kawasan pertahanan perang masyarakat pada masa penjajahan Jepang. Lubang ini berfungsi sebagai jalur penghubung dan tempat persembunyian.
“Alhamdulillah atas nama Pemerintah Kota Padang kita sangat menyambut baik adanya Lubang Jepang yang tidak kita kira-kira sebelumnya ada di Kelurahan Tabing Banda Gadang ini. Kita tentu berharap, Lubang Jepang sebagai objek wisata sejarah menjadi destinasi wisata baru di Kota Padang yang mampu memikat wisatawan,” harap Wali Kota di sela peresmian.
Wako juga mengungkapkan, dengan terus tumbuhnya objek wisata baru tentu akan menambah daya tarik wisatawan ke Kota Padang. Tak hanya itu, ekonomi warga sekitar objek wisata pun diharapkan dapat bergerak.
“Kita berterima kasih kepada Camat dan Lurah serta elemen masyarakat setempat yang bersinergi mewujudkan objek wisata Lubang Jepang ini. Jadi seperti inilah yang kita inginkan, yaitu bagaimana setiap kecamatan di Kota Padang memiliki kampung tematik dan pengembangan objek wisata baru,” ungkap Wako.
Lebih lanjut, walikota juga memaparkan keberadaan Lubang Jepang tersebut sejatinya sejalan dengan dua dari sebelas program unggulan (progul) Wali Kota Padang.
Baik dari melanjutkan pengembangan kawasan wisata terpadu (KWT) Gunung Padang, pulau-pulau kecil, wilayah timur Kota Padang serta membangun kampung tematik dalam pengembangan ekonomi lokal masyarakat berdasarkan potensi wilayah.
“Kita Pemko Padang sangat mendukung adanya objek wisata sejarah Lubang Jepang ini yang juga bermanfaat sebagai edukasi sejarah bagi generasi muda. Insya Allah ke depan akan kita lebih kembangkan lagi atau dibuat semenarik mungkin sehingga orang ramai datang ke sini setiap harinya,” tukuknya.
Dalam kesempatan itu juga diselingi dengan dilaunchingnya Posyandu Prima serta pelantikan pengurus Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kelurahan Tabing Banda Gadang.
Terlihat hadir saat itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar Fatmawati, Anggota DPRD Sumbar Maigus Nasir, Wakil Ketua DPRD Kota Padang Arnedi Yarmen serta Camat Nanggalo Magdalena dan unsur Forkopimca kecamatan setempat.
Juga hadir Kepala DP3AP2KB Kota Padang Eri Sendjaya, Kepala DPRKP Raf Indria dan Kabid Kesmas DKK Padang Depitra Wiguna serta lainnya.
Sejarah Lobang Jepang di Gunung Pangilun
Lobang Jepang sendiri merupakan tempat pertahanan, tempat persembunyian dan perlindungan tentara Jepang dari sekutu pada tahun 1942. Begitu banyak lobang Jepang berada di Sumatera Barat. Tetapi yang telah menjadi destinasi wisata adalah Lobang Jepang di Bukittinggi.
Lobang Jepang sendiri di bangun dengan mempekerjakan secara paksa rakyat indonesia. Para pekerja paksa jnj (romusha) dihadirkan dari berbagai wilayah , kalimantan, jawa, sulawesi dan sebagainya.
Hal ini bertujuan agar mereka tidak mengetahui bahasa yang digunakan di lokasi pembuatan lobang Jepang. Imbasnya, mereka sulit untuk berkomunikasi dengan masyarakat setempat. Para romusha pun di jaga dan diawasi oleh tentara jepang agar mereka tidak mengetahui keberadaan mereka sebagai romusha (kerja paksa).
Lubang Jepang sendiri dibangun sebagai tempat penyimpanan perbekalan dan peralatan perang tentara Jepang, dengan panjang terowongan yang mencapai 1400 m dan berkelok-kelok serta memiliki lebar sekitar 2 meter. Sejumlah ruangan khusus terdapat di terowongan ini, di antaranya adalah ruang pengintaian, ruang penyergapan, penjara, dan gudang senjata.
Walau banyak informasi yang menjelaskan begitu banyak terdapat lobang Jepang di Kota Padang, tetapi literatur yang menjelaskan peninggalan zaman kependudukan Jepang di Kota Padang sangat minim sekali.
Lobang Jepang yang terdapat di Gunung Pangilun Kota Padang ini, merupakan salah satu bagian rencana pertahanan Jepang atas Kota Padang. Dengan letak kawasan yang relatif tinggi, maka dari puncak bukit dapat diamati keberadaan pantai barat dan Kota Padang secara menyeluruh.
Selain itu, lobang Jepang yang berada di Gunung Pangilun ini dijadikan Jepang sebagai alternatif pertahanan kedua sesudah garis pantai.
Berdasarkan hasil penelusurannya sejak 2006, ditemukan 20 lebih pintu Lubang Jepang yang berada di Gunung Pangilun.
Meski demikian, dari 20 lebih pintu Lubang Jepang tersebut, yang baru bisa mudah diakses oleh pengunjung, ada dua pintu masuk. Dua pintu masuk Lubang Jepang itu saling terhubung satu dengan yang lain dan menyerupai terowongan sepanjang sekitar 60 meter.
Tak hanya di Gunung Pangilun, dibeberapa sudut Kota Padang yang lain nuga memiliki Lubang Jepang. Salah satunya di kawasan Mensu Bramas. Mensu Bramas berfungsi sebagai sistem navigasi kapal dan dikelola oleh Dirjen Perhubungan Laut, sub bidang navigasi Teluk Bayur.
Saat kedudukan penjajahan Jepang, selain untuk sistem navigasi juga berfungsi sebagai sistem pertahanan dari ancaman tentara Sekutu. Maka dari itu, dibangunlah benteng dan lubang-lubang pengintai di bawah Menara Suar ini.Lubang Jepang ini memiliki empat pintu. Dua pintu berada dalam kawasan Mensu Bramas dan dua pintu lagi berada di dekat rumah penduduk.
Selain itu, lobang Jepang juga terdapat di beberapa kecamatan di Kota Padang. Terhitung, lobang Jepang tersebar di 11 Kecamatan di Kota Padang.
Sisa keberadaan lobang Jepang dapat ditemukan di Lemdadika Pramuka Padang Basi, Lubuk Minturun, perbukitan Belimbing, dan berbagai lokasi lainnya.
Informasi dari berbagai sumber menjelaskan juga, lobang Jepang yang ada di Kota Padang ada yang membentang dari Lubuk Minturun hingga ke Padang Basi dengan jarak 16 Km.
Di Lubuk Minturun, pintu masuk Lobang Jepang dapat ditemukan di Sungai Lareh. Tentu pintu masuk ini tersebar dari Lubuk Minturun, Belimbing, Pauh, Unand, Gaduik, hingga ke Padang Basi.
Selain Padang dan Bukittinggi, lobang Jepang juga ditemukan di Kenagarian Kuranji Hilia, Kecamatan Sungai Limau, Padangpariaman. Lokasi lobang Jepang ini berada sekitar 100 meter dari pasar Sungai Limau.
Lobang Jepang ini memiliki 12 kamar dan panjang 30 meter. Dalam lobang Jepang tersebut terdapat kamar kamar, ruang istirahat, dan beberapa meja dari tanah untuk diskusi. (edg)