rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Unand Kukuhkan Dua Guru Besar Teknik Sipil, Prof. Yuliandri : Kita Sudah Miliki 168 Guru Besar Aktif

Unand Kukuhkan Dua Guru Besar Teknik Sipil, Prof. Yuliandri : Kita Sudah Miliki 168 Guru Besar Aktif

Unand kukuhkan dua Guru Besar Teknik Sipil. Hingga saat ini Unand sudah miliki 168 guru besar aktif.

Padang, rakyatsumbar.id – Dosen dengan jabatan akademik tertinggi terus bertambah di Universitas Andalas (Unand). Saat ini Unand telah memiliki sebanyak 168 orang guru besar aktif yang tersebar di berbagai fakultas.

Terbaru dua orang guru besar di Teknik Sipil Fakultas Teknik Unand dikukuhkan menjadi guru besar, Senin (30/1/2023).

Dua guru besar yang dikukuhkan itu yakni Prof. Dr. Eng Ir. Rendy Thamrin, ST, MT danProf. Elsa Eka Putri, ST, MSc (Eng), Ph.D sebagai Guru Besar Tetap Dalam Bidang Ilmu Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Universitas Andalas.

Dalam pengukuhan, Prof Rendy Thamrin menyampaikan orasi ilmiah berjudul ‘Mempertahankan Kinerja Berkelanjutan Struktur Beton Bertulang dengan Advanced Material’.

Ia mengatakan struktur beton bertulang memainkan peran utama dan sangat diperlukan dalam masa depan infrastruktur yang berkelanjutan.

“Dari serangkaian penelitian yang telah saya lakukan terkait penggunaan advanced material (FRP) untuk mempertahankan struktur beton bertulang. Kesimpulannya penggunaan FRP sangat efisien dari sisi pelaksanaan dan dapat meningkatkan kapasitas elemen struktur dalam memikul beban. Tulangan FDR dapat dikombinasikan dengan tulangan baja untuk menaikan nilai daktilitas dari elemen struktur,” sebutnya.

Ia menambahkan dalam beberapa tahun belakangan telah terjadi gempa besar di bagian barat pulau Sumatera. Gempa tersebut menyebabkan korban jiwa serta menyebabkan kerusakan cukup parah struktur bangunan gedung bertingkat.

“Mitigasi bencana secara fisik dapat dilakukan dengan metode menyesuaikan kondisi struktur gedung yang akan diperkuat atau diperbaiki. Beberapa penelitian telah dilakukan advanced material dan material lainnya dengan tujuan mendapatkan perkuatan yang sederhana dan ekonomis,” jelasnya.

Sementara Prof Elsa Eka Putri dalam  orasi ilmiahnya berjudul Penggunaan Aditif Pada Pengerasan Jalan menyampaikan penggunaan adiktif pada aspal atau agregat diharapkan dapat meningkatkan kualitas aspal sehingga meningkatkan mutu kekerasan.

“Dari beberapa penelitian  yang  telah dilakukan dapat disimpulkan dengan penggunaan adiktif menghemat energi dalam pengadaannya, sehingga mengurangi polisi dan menghemat sumber daya alam. Untuk itu usaha meningkatkan mutu perkerasan suatu usaha musti dilakukan secara berkelanjutan dengan meningkatkan mutu aspal yang digunakan sebagai bahan pengikat untuk mengikat agregat,” terangnya.

Pengukuhan ini dipimpin langsung Rektor Unand Prof. Dr. Yuliandri, SH.,MH, bersama Ketua Senat Akademik Prof. Dr. Syafrizalsy, Ketua Dewan Profesor Prof. Dr. Ir. Helmi, M.Sc, Sekretaris Dewan Profesor Prof. Dr. Erwin, M.Si, dan Dekan Fakultas Teknik Prof. Ikhwana Elfitri, Ph.D dan dihadiri tamu undangan lainnya.

“Kami mengucapkan selamat kepada dua guru besar yang dikukuhkan. Pengukuhan guru besar ini merupakan tradisi akademik.Sekaligus memberikan makna bahwa apa yang dilakukan dari hasil kajian penelitian serta berbagai riset yang telah dilakukan dan dituangkan dalam berbagai bentuk jurnal, suatu kebanggaan dari seorang guru besar,” sebut Rektor Unand Prof Yuliandri dalam sambutannya pada kegiatan pengukuhan yang dilaksanakan di Convention Hall kampus Unand Limau Manis.

Ia menyampaikan, pengukuhan ini adalah fase yang dilakukan setelah seorang dosen menerima Surat Keputusan Kemenristekdikti atas pengangkatannya sebagai guru besar. Di Unand seorang dosen yang telah ditetapkan sebagai guru besar diwajibkan menyampaikan orasi ilmiah saat pengukuhan.

“Kita berharap agar kedua guru besar yang dikukuhkan untuk mendedikasikan ilmu dan waktunya untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan institusi. Terus bisa berkarya, dan menghasilkan produk yang bersifat inovasi penelitian, dan sebagainya,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Profesor Helmi mengatakan pengukuhan dan orasi ilmiah guru besar ini menjadi salah satu media untuk menyebarluaskan temuan-temuan dan gagasan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan  memberikan pencerahan ke masyarakat.

“Dari kegiatan ini, kami juga berharap inovasi-inovasi dan paten yang telah didapatkan, kemudian dapat ditindaklanjuti dan dikomersialisasi sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara lebih luas,” harapnya.
Ia menyebutkan saat ini jumlah guru besar baru sekitar 10 persen dari total jumlah dosen Unand atau sebanyak 168 guru besar aktif.

“Unand, terus mendorong dosen-dosennya untuk mengejar jabatan akademik tertinggi hinga guru besar,” pungkasnya. (mul)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *