rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Pada Operasi Lilin 2022, Lakalantas di Sumbar Meningkat

Pada Operasi Lilin 2022, Lakalantas di Sumbar Meningkat

Kapolda Sumbar, Irjenpol Suharyono, saat memimpin rilis akhir tahun 2022 di Mapolda Sumbar.

Padang, rakyatsumbar.id – Kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) meningkat saat Operasi Lilin Singgalang 2022. Lakalantas yang melibatkan puluhan kendaraan mengakibatkan belasan orang meninggal dunia.

“Operasi Lilin berlangsung 23 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023. Hasil analisis dan evaluasi kami jumlah Lakalantas persentasenya naik 24 persen,” kata Dirlantas Polda Sumbar, Hilman Wijaya, Rabu, (4/1/2022) sore.

Ia menjelaskan, jumlah kasus Lakalantas pada 2021 sebanyak 57 kasus, korban meninggal dunia 6, luka berat 7, luka ringan 86 orang, dan kerugian materil Rp256 juta lebih.

“Tahun 2022 kejadian Lakalantas sebanyak 75 kasus, meninggal dunia 12, luka berat 12 luka ringan 106, dan kerugian materil Rp300 juta lebih,” ucap Hilman.

Menurut Hilman, jumlah korban meninggal dunia meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yakni 18 orang, begitu juga luka berat bertambah 6 orang, luka ringan naik 20 orang dan kerugian materil Rp43 juta lebih.

“Tidak hanya persentase Lakalantas saja naik 24 persen, korban meninggal dunia juga naik 50 persen, korban luka berat naik 41,67 persen, korban luka ringan

naik 18, 87 persen dan kerugian materil juga naik 14,50 persen,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, setiap hari terjadi Lakalantas saat Operasi Lilin berlangsung. Namun, Lakalantas terbanyak terjadi pada 25 Desember 2022 yakni 13 kasus, 2 meninggal dunia, 1 luka berat, 13 luka ringan, dan 27 Desember 2022, yakni 13 meninggal, 6 luka berat, 25 luka ringan.

“Pada 31 Desember 2022, atau 1 hari menjelang tahun baru 2023, terjadi 9 kasus Lakalantas, korban meninggal ada 2 orang, luka berat tidak ada, luka ringan 13 orang kerugian materil Rp37 juta lebih,” tuturnya.

Ia menerangkan, kendaraan bermotor (Ranmor) yang terlibat Lakalantas juga mengalami peningkatan. Pada 2021 kendaraan terlibat Lakalantas 96 Ranmor, meningkat pada 2022 yakni 134 Ranmor, dan persentasenya naik jadi 28,36 persen.

“Ranmor yang terlibat Lakalantas ada sepeda motor dan mobil, yakni  sepeda motor pada 2021 sebanyak 74, mobil penumpang 17, mobil barang 15, sedangkan pada 2022 sepeda motor 90, mobil penumpang 27, bus 2, dan mobil barang 17,” papar alumni Akpol 1999 ini.

Ia mengakhiri, Direktorat Lalu-lintas (Ditlantas) Polda Sumbar, masih mengevaluasi faktor penyebab terjadinya peningkatan Lakalantas di wilayah hukum Polda Sumbar.

“Berdasarkan analisis sementara faktor awal kecelakaan pasti karena adanya pelanggaran lalu-lintas. Oleh sebab itu, kami imbau pengendara tertib berlalu lintas,” pungkas Hilman.

Sementara itu, Kapolda Sumbar, Irjenpol Suharyono, menyebutkan, Lakalantas selama 2022 meningkat dibandingkan pada 2021. Lakalantas naik dari 2.942 kasus pada 2021 menjadi 3.506 kasus pada 2022.

“Trennya mengalami kenaikan 19,17 persen. Korban meninggal dunia juga naik, tahun 2021 ada 464 jiwa, tahun 2022 ada 514 jiwa, naik 10,78 persen,” ungkap Suharyono, saat rilis akhir tahun, Jumat, (30/12) siang.

Ia mengungkapkan, peningkatan persentase juga terjadi pada korban yang mengalami luka-luka saat kejadian Lakalantas selama 2022.

“Korban luka berat juga naik, 2021 sebanyak 261 orang, pada 2022 sebanyak 317 orang, naik 21,46 persen. Korban luka ringan pada 2021 adalah 4179 naik jadi 5037 pada 2022, persentasenya naik 20, 53 persen,” pungkas Suharyono, saat itu. (byr)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *