Tekan MoU dengan Unand, Sekjen Wantanas bekali mahasiswa jadi pemimpin masa depan.
Padang, rakyatsumbar.id -Universitas Andalas (UNAND) melakukan kerjasama dengan Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) Republik Indonesia. Rektor UNAND Prof Yuliandri mengatakan penandatangan MoU ini menyangkut bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Dengan MoU ini terbuka ruang untuk UNAND melakukan yang terbaik untuk bangsa, seperti tagline UNAND untuk kedjayaan bangsa,”sebutnya usai penantangan MoU yang disertai dengan kuliah umum yang diberikan Sekretaris Jenderal Dewan Pertahanan Nasional Republik Indonesia, Laksamana Madya (Laksdya) TNI Dr.Ir. Harjo Susmoro, S.Sos, S.H, M.H, M.Tr.Opsia., Selasa (20/12).
Ia menyampaikan, UNAND punya tanggung jawab menyiapkan kader bangsa ke depan. Apa yang dilakukan ini (MoU) bersinergi dengan Wantanas.
“Ke depan ini akan diaplikasikan semakin maksimal. Diantaranya melalui kegiatan di bidang pendidikan, penelitian dalam ketahanan nasional dan diaplikasikan dalam bentuk pengabdian masyarakat,” jelasnya.
Ia mengatakan materi kuliah umum yang diberikan tentang Model Kepemimpinan Nasional Era Vuca 5.0 ini sangat penting bagi mahasiswa UNAND.
“Kita mengharapkan anak kita dapat menyikapi arah ke depan, menjadi anak bangsa yang berkewajiban membela negara, sebagai bentum ketahanan nasional,” ungkapnya.
Sementara itu Sekjen Dewan Pertahanan Nasional Laksamana Madya (Laksdya) TNI Dr.Ir. Harjo Susmoro, S.Sos, S.H, M.H, M.Tr.Opsia dalam kuliah umumnya menyampaikan bangsa Indonesia dulunya adalah bangsa maritim, namun karakter tersebut luntur akibat penjajahan berabad-abad, yang memaksa perubahan Indonesia menjadi bangsa agraris.
“Sejarah mencatat, Bung Karno berpesan bagi Indonesia untuk kembali menjadi bangsa samudera, bangsa pelaut. Sesuai dengan ucapan tokoh berpengaruh dunia, Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan, yang menekankan bahwa “siapa yang menguasai laut, akan menguasai jalur perdagangan dunia”. Hal tersebut menjadi kepentingan nasional, yang ingin dicapai dan diwujudkan oleh Indonesia,” jelasnya.
Disampaikannya ada beberapa fungsi laut bagi Indonesia, Laut bukan memisahkan bangsa, namun menjadi pemersatu bangsa.
“Laut juga berperan sebagai media perhubungan, utamanya bidang transportasi. Laut pun berfungsi sebagai penyedia sumber daya alam, membangun pengaruh, dan media pertahanan dan keamanan,” sambungnya.
Meski begitu, jelas Laksdya Harjo akui, fakta pengelolaan sumber daya masih dikuasai oleh asing, dan Indonesia hanya mendapat bagian yang sedikit.
“Empat dari sembilan choke point dunia ada di indonesia. Choke point dalam ekonomi kemaritiman sebagai jalur dengan volume lalu lintas tinggi karena lokasinya yang optimal,” bebernya.
Ia menjelaskan betapa tinggi potensi ekonomi di laut Indonesia. Dalam kuliah umum tersebut, selain memaparkan pentingnya laut bagi Indonesia, Laksdya Harjo juga menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mewujudkan keamanan nasional, dan usaha menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Sebagai mahasiswa, tugasnya adalah belajar dengan baik, cara menyukseskan hal tersebut dasarnya adalah dengan menimba ilmu sebaik-baiknya di perguruan tinggi,” pesannya pada mahasiswa yang hadir. (mul)