rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Recovery Pasca Gempa, Pemkab Pasaman Berharap Perhatian Khusus Pemerintah Pusat

Recovery Pasca Gempa, Pemkab Pasaman Berharap Perhatian Khusus Pemerintah Pusat

Kondisi lokasi pengungsian di Malampah, Pasaman yang memprihatinkan.

Kondisi lokasi pengungsian di Malampah, Pasaman yang memprihatinkan.

Pasaman, rakyatsumbar.id– Dampak gempa bumi  yang Nagari Malampah, Kecamatan Tigonagari, Pasaman, Jumat 25 Febuari 2022 lalu menyisakan duka yang mendalam bagi warga.

Selain memakan korban jiwa, gempa bumi juga meluluhlantakkan sedikitnya 1.862 unit bangunan rumah dan fasilitas umum lainnya di daerah itu.

Hingga saat ini korban yang meninggal 7 orang, luka berat 6 orang, luka ringan 36 orang, warga yang hilang 4 orang, serta yang mengungsi sekitar 6.758 jiwa.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS pada rakyatsumbar.id di Lubuksikaping, Kamis (3/3).

“Kondisi gempa bumi dan tanah longsor di Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman lalu, yang terparah dampaknya adalah di Nagari Malampah,” ujar Sabar AS.

Kata Sabar AS, sebanyak 1.862 bangunan rumah dan fasilitas umum lainnya juga terdampak bencan.

“Berdasarkan update data sementara dari 1.862 bangunan rumah dan fasilitas umum lainnya yang terdampak bencana itu.”

“Rumah warga yang mengalami rusak berat atau hancur sebanyak 689 unit, rusak sedang 221 unit dan rusak ringan 390 unit, ” katanya.

Rusak Fasilitas Umum

Seementara jumlah bangunan sekolah yang rusak di daerah Tigo Nagari sebanyak 86 unit.

“Dari 86 unit bangunan sekolah itu,37 diantaranya rusak berat, dan 49 unit rusak sedang, ” terang Sabar AS.

Selain merusak bangunan sekolah, 4 unit jembatan di Nagari Malampah itu juga terputus dihantam material tanah longsor.

Kemudian, dampak tanah longsor juga menyebabkan jebolnya kapalo banda irigasi seperti, Kapalo banda irigasi Bubuang, Banda Melayu dan Banda Gadang.

“Putusnya irigasi itu berdampak  rusaknya lahan pertanian dan perkebunan warga. Lebih kurang sekitar 250 Ha. Dari data yang tercatat, lahan pertanian  jagung 35 Ha, sawit 40 Ha, dan Sawah 5 Ha, ” tambahnya.

Terkait besarnya dampak bencana di Kecamatan Tigo Nagari, pihaknya berharap pada pemerintah pusat dan Pemprov Sumbar.

Termasuk stakeholder terkait lainnya, agar masalah penanganan pasca gempa bisa tertangani secara maksimal.

“Saat ini yang perlu menjadi perhatian khusus di daerah pasca gempa di Malampah saat ini seperti posko-posko atau tenda pengungsian.”

“Selain itu fasilitas  kesehatan, suplai makanan, air bersih, serta rumah trauma healing bagi anak-anak yang mrngalami pascagempa, ” tukasnya. (herizon) 

 

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *