rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Pangdam XIV/Hasanuddin Kaget saat Aqua Dwipayana Sumbang Rp50 Juta

Pangdam XIV/Hasanuddin Kaget saat Aqua Dwipayana Sumbang Rp50 Juta

Aqua bersama Mayjen TNI Andi Muhammad dan keluarga

Aqua bersama Mayjen TNI Andi Muhammad dan keluarga.

Gowa, rakyatsumbar.id Panglima Daerah Komando Militer (Pangdam) XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad dan ratusan orang yang hadir di Masjid Nurul Hayati, Rabu (2/2/2022) pagi  kaget oleh Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana.

Mereka sama sekali tidak menyangka mendapat rezeki yang jumlahnya lumayan besar dari motivator laris tersebut.

Atas permintaan Andi, Dr Aqua di depan semua yang hadir baik para pejabat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, maupun warga yang tinggal di sekitar  Masjid Nurul Hayati, memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi.

“Saat ini hadir bersama saya, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Doktor Aqua Dwipayana. Beliau jadwalnya padat sekali.”

“Setelah ini saya minta kepada Pak Aqua untuk memotivasi kita semua,” pinta Andi.

Begitu d memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi, Dr Aqua yang duduk persis di sebelah Andi, langsung berdiri. Dengan penuh semangat mulai bicara.

Bapak dua anak itu mengawalinya dengan mengajak semua yang hadir untuk bersyukur.

Karena di depan mereka ada putra terbaik Sulawesi Selatan yaitu Andi yang mendapat amanah sebagai Pangdam XIV/Hasanuddin.

Hal tersebut merupakan anugerah buat warga di provinsi itu, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara yang merupakan wilayah kerja Kodam XIV/Hasanuddin.

Miliki Kepedulian Tinggi

Lebih bersyukur lagi, lanjut Dr Aqua, Andi memiliki kepedulian yang tinggi dengan membangun Masjid Nurul Hayati yang merupakan nama ibundanya.

Sehingga kalau pembangunannya sudah selesai, masjidnya dapat burguna oleh sekitar 500 keluarga yang tinggal di sekitar itu.

Masjid Nurul Hayati sejak November 2021 berada di atas tanah yang luasnya hampir seribu meter.

Letaknya di Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa.

Masjid itu dua lantai. Fokus penyelesaian lantai bawah dulu agar bisa terpakai untuk salat tarawih berjamaah saat bulan Ramadan tahun ini.

Andi mulai membangunnya dengan peletakan batu pertama saat masih menjabat Panglima Divisi Infantri (Pangdivif) 2/Kostrad, Jawa Timur. Kemudian datang lagi ketika sudah menjabat Pangdam XIV Hasanuddin.

“Bersyukur dan berbahagialah seluruh warga di sini karena Pak Andi memilih tempat ini untuk pembangunan Masjid Nurul Hayati.”

“Merupakan berkah yang luar biasa. Apalagi dibangun putra terbaik Sulawesi Selatan yang merupakan keturunan Raja Gowa,” ujar Dr Aqua.

Dr Aqua mengajak agar semua warga di Kelurahan Benteng Somba Opu memenuhi ajakan Andi untuk bersama-sama membangun Masjid Nurul Hayati.

Setelah bisa dipakai, tambah Dr Aqua, agar bersama-sama memakmurkannya. Sehingga Masjid Nurul Hayati selalu ramai oleh masyarakat yang tempat ibadah.

Berikan Kejutan

Saat sedang asyik menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi, tiba-tiba Dr Aqua secara beruntun memberikan dua kejutan sekaligus. Hal itu membuat kaget seluruh yang hadir termasuk Andi.

“Saya mendapat titipan dari Allah untuk memberikan sumbangan buat  pembangunan Masjid Nurul Hayati ini. Jumlahnya sebesar 50 juta rupiah.”

“Setelah ini uangnya segera saya transfer kepada panitia yang membangun masjid ini,” kata Dr Aqua yang kembali disambut tepuk tangan meriah semua yang hadir.

Andi yang sedang duduk di sebelah motivator ulung itu sambil tersenyum ikut tepuk tangan. Wajahnya bahagia karena tidak sia-sia menghadirkan Dr Aqua.

Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik itu mengatakan, dirinya hanya sebagai “tukang pos” saja. Tugasnya menyampaikan sumbangan dari Allah.

Doa dan harapannya mereka yang memiliki kemampuan secara ekonomi tergerak untuk memberikan bantuan. Jumlahnya seikhlas hati penyumbangnya.

Dr Aqua sengaja memberikan sumbangan dalam bentuk materi, sebagai bukti nyata dukungannya untuk pembangunan Masjid Nurul Hayati.

Sedangkan ucapannya yang merupakan “titipan dari Allah” adalah bahasa rendah hati dari motivator yang telah memotivasi ratusan ribu orang di seluruh Indonesia dan puluhan negara itu.

Makin Kaget

Belum hilang rasa kaget seluruh yang hadir, Dr Aqua kembali memberi kejutan kedua. Hal itu membuat mereka makin kaget.

Dengan rendah hati penulis buku “super best seller” Trilogi The Power of Silaturahim itu mengatakan, Allah kembali titp rezeki buat Masjid Nurul Hayati kepada dirinya.

Itu diberikan setelah masjidnya mulai digunakan.

“Kalau Masjid Nurul Hayati ini sudah digunakan, marbotnya insya Allah saya beri hadiah umroh.”

“Berangkatnya ke Tanah Suci bersama rombongan anggota umroh The Power of Silaturahim V yang dipimpin wartawan senior Nurcholis MA Basyari,” ujar Dr Aqua.

Mereka termasuk Andi sama sekali tidak menyangka Dr Aqua memberikan kejutan yang beruntun. Apalagi jumlahnya lumayan besar.

Marbot adalah orang yang bertanggung jawab mengurus keperluan masjid, terutama yang berhubungan dengan kebersihan tempat ibadah.

Baik di dalam ruangan maupun di halamannya. Terkadang marbot juga mendapat tugas mengurusi hal-hal yang berurusan dengan ibadah, seperti azan dan menjadi imam cadangan.

Berangkatkan Ratusan Orang Umroh

Dr Aqua menjelaskan, dirinya telah memberangkatkan ratusan orang umroh.

Dananya diambil dari hasil penjualan buku “super best seller” karyanya yang berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.

Juga berasal dari honor sebagai pembicara profesional, dan sumbangan para donatur.

Sebelumnya Dr Aqua telah menerbitkan buku karyanya yang berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”. Itu merupakan buku pertama dari tiga buku trilogi The Power of Silaturahim.

Buku “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” launching pada Jumat, 15 April 2016.

Bersamaan dengan promosi Doktor Komunikasi Aqua di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) Bandung.

Awalnya ditulis dan diterbitkan dengan tujuan buat souvenir kegiatan tersebut.

Dr Aqua sengaja menulis buku itu dan dijadikan souvenir karena menghormati ratusan tamunya yang sebagian adalah para jenderal dari TNI dan Polri.

Mantan wartawan di banyak media besar itu ingin memberikan kesan mendalam yang positif kepada semua tamunya.

Ternyata pesanan bukunya banyak sekali. Sampai sekarang sudah delapan kali cetak sebanyak 160 ribu eksemplar.

Setiap cetak 20 ribu eksemplar. Buku itu masuk kategori “super best seller”.

Dari buku “itu lahirlah kemudian Gerakan Umroh The Power of Silaturahim (The POS) yang terutama dibiayai dari hasil penjualan buku tersebut.

Dr Aqua telah memutuskan ketua tetap rombongan umrohnya setiap tahun adalah asesor uji kompetensi wartawan yang juga pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Nurcholis MA Basyari.

Bergulir sejak 2017, total jamaah The POS hingga kini mencapai 167 orang.

Mereka berasal dari berbagai latar belakang sosial-budaya, ekonomi, dan pekerjaan/profesi.

Perinciannya POS I 2017 sebanyak 35 orang, POS II 2018 berjumlah 39 orang, POS III 2019 mencapai 50 orang, dan POS IV 2020 43 orang.

Jamaah POS IV sedianya berangkat ke Tanah Suci April 2020. Namun, keberangkatan jamaah POS IV teradang oleh pandemi Covid-19 sehingga tertunda entah sampai kapan.

Semoga saja pandemi ini cepat berakhir sehingga jamaah POS IV dapat segera menunaikan umrah ke Tanah Suci Mekah dan berziarah ke Masjid Nabawi di Madinah.

Niat Baik

Seusai Dr Aqua memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi, Andi meminta Wakil Bupati Gowa Abdul Rauf Malaganni untuk menyampaikan sambutan. Dia mewakili Pemerintah Kabupaten Gowa.

Rauf menyampaikan terima kasih kepada Andi karena telah membangun masjid di Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong.

Tentu hal ini merupakan berkah bagi masyarakat terutama yang tinggal di sekitar masjid itu.

Ia menyatakan siap membantu pembangunan Masjid Nurul Hayati itu secara pribadi.

Ia berharap pembangunan masjid ini cepat selesai jelang Ramadan mendatang.

“Selaku pribadi kami siap membantu pembangunan Masjid Nurul Hayati. Semoga kita bisa membangun masjid ini secara bersama-sama.”

“Mudah-mudahan target Pak Andi untuk merampungkan pembangunan masjid ini sebelum Ramadhan bisa terlaksana,” ujar Rauf.

Kemudian Rauf menyampaikan secara pribadi siap menyumbang sebesar Rp 50 juta. Nilainya sama persis dengan sumbangan dari Dr Aqua.

Mendengar pernyataan Rauf tersebut semua yang hadir sambil tersenyum tepuk tangan. Sebagai rasa syukur atas sumbangan tersebut.

“Sumbangan dari Pak Rauf ini pribadi. Jadi belum termasuk yang dari Pemerintah Kabupaten Gowa,” ujar Andi bercanda.

Pria rendah hati melanjutkan jika punya niat baik pada berbagai kegiatan sosial termasuk membangun masjid, maka Allah akan memudahkannya.

“Ini contohnya. Doktor Aqua dan Pak Rauf datang ke sini dengan membawa rezeki buat kita semua. Membantu biaya pembangunan masjid ini,” ungkap Andi sambil mengucapkan terima kasih kepada dua donatur tersebut.

Dr Aqua Tamu Pertama Andi

Sebelumnya begitu mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar di Maros pada paginya sekitar pukul 05.30 WITA, Dr Aqua sudah berencana langsung ke Hotel Novotel Grand Shayla. Itu tempatnya menginap selama di Makassar.

Rencananya istirahat sebentar di kamar hotel. Setelah itu sekitar pukul 08.00 WITA menemui Andi di rumah Jabatan Pangdam XIV/Hasanuddin Jl Sungai Tangka no 5 Makassar.

Dalam agenda pada hari itu, yang merupakan hari pertama bertugas di Makassar setelah dilantik di Mabesad Jakarta pada Senin (31/1/2022) oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Tamu pertama Andi adalah Dr Aqua. Setelah itu baru melakukan kegiatan yang lain.

Begitu mau meninggalkan Bandara Hasanuddin, Dr Aqua telefon Andi. Menginfokan sudah mendarat di Bandara itu.

Spontan Andi meminta Dr Aqua untuk langsung ke rumah Jabatan Pangdam XIV/Hasanuddin.

Sejak Selasa (1/2/2022) malam Andi sekeluarga secara resmi menempati rumah itu. Diawali dengan doa bersama sebagai wujud rasa syukur.

Disambut Hangat

Dari Bandara Hasanuddin ke rumah tersebut hanya sekitar setengah jam. Begitu memasuki rumah itu, Andi dengan ramah menyambut Dr Aqua. Langsung mengajak ke ruang keluarga.

Di sana telah ada istrinya Emilia Andi Muhammad, Ibunya Nurul Hayati, mertua, dan tante-tantenya. Andi mengenalkan Dr Aqua ke mereka.

Dengan penuh hormat Dr Aqua mencium tangan para orang tua tersebut. Mereka menyambutnya dengan ramah.

“Ini doktor Aqua Dwipayana. Beliau Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional.”

“Jadwalnya padat sekali. Pak Aqua sengaja datang ke sini untuk memenuhi undangan saya,” jelas Andi.

Kemudian Dr Aqua menyimak ungkapan hati Nurul yang sangat bersyukur karena anaknya mendapat amanah jadi Pangdam XIV/Hasanuddin. Wajahnya terlihat gembira.

“Saya selalu berdoa agar anak saya suatu saat jadi Pangdam XIV/Hasanuddin.”

“ Ini sekaligus sebagai kebanggaan keluarga besar kami. Alhamdulillah Allah mengabulkan doa saya,” kata Nurul dengan penuh bahagia.

Dr Aqua mengudang Nurul dan tiga orang lainnya untuk jalan-jalan ke Yogyakarta.

Semua akomodasi dan transportasinya tanggungjawab oleh pria yang memiliki jiwa sosial tinggi tersebut.

Mendapat tawaran itu mereka senang sekali. Sepakat untuk memenuhi undangan dari Dr Aqua.

Setelah itu Andi mengajak Dr Aqua sarapan berdua. Aneka ragam makanan tersaji. Semua rasanya enak.

Sambil sarapan, mereka asyik dan intens berdiskusi. Keduanya teman akrab sehingga ngobrolnya sama sekali tidak ada jarak.

Dr Aqua sangat familiar dengan rumah Jabatan Pangdam XIV/Hasanuddin. Pria yang memiliki jaringan yang luas tersebut beberapa kali menginap di rumah itu.

Bekas Istana Kerajaan Gowa

Setelah dari tempat pembangunan Masjid Nurul Hayati, Dr Aqua yang satu mobil dengan Andi ke rumah tua yang penuh sejarah.

Rumah di Jl Andi Kumala itu adalah tempat tinggal Andi sejak lahir hingga tamat SMA.

Rumah tua tua tersebut bekas istana Kerajaan Gowa, saat kepemimpinan Raja Gowa ke-34, I Makkulau Daeng Serang Karaeng Lembang Parang.

Setelah itu turunkan kepada putranya Andi Mappanyukki yang juga Raja Bone ke-32.

Sesudah Andi Mappanyukki, rumah itu  dihuni oleh putranya Andi Bau Datu Sawa yang merupakan bapaknya Andi.

“Rumah ini penuh kenangan. Masa kecil saya hingga SMA di sini. Sekaligus merupakan rumah tua yang penuh sejarah,” ungkap Andi kepada Dr Aqua.

Andi mengajak Dr Aqua memasuki rumah itu dan keliling. Mereka juga ke lantai dua yang biasanya jadi tempat pertemuan.

Di dinding rumah itu banyak foto-foto bersejarah termasuk foto Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno ketika berada di rumah tersebut.

Menurut Andi, Bung Karno telah dua kali berkunjung ke sana.

Dengan sabar dan telaten, Andi menjelaskan kepada Dr Aqua tentang rumah itu termasuk tiap-tiap ruangannya. Mantan Kasdam XIV/Hasanuddin tersebut sangat menguasai.

Cara Andi menjelaskannya seperti ahli sejarah. Hal itu membuat Dr Aqua sangat tertarik dan ingin tahu banyak tentang berbagai kejadian di rumah sejarah itu.

“Sampai sekarang ibu saya tinggal di rumah ini. Namun selama saya jadi Pangdam XIV/Hasanuddin, saya ingin ibu bersama saya di rumah jabatan.”

“ Sehingga setiap hari ketemu beliau dan dapat memberikan perhatian lebih,” tutur Andi menyampaikan keinginannya.

Ziarah ke Makam Bapaknya Andi

Kamis (3/2/2022) siang sebelum meninggalkan Makassar menuju Balikpapan, Andi dan istrinya Amelia Andi, mendampingi Dr Aqua ziarah ke makam bapaknya Andi Bau Datu Sawa. Letaknya dekat rumah tua di Jalan Andi Kumala.

Makamnya satu kompleks denga Masjid Babul Firdaus. Andi lebih dulu berwudhu dan melaksanakan salat sunnah.

Selesai Andi melaksanakan salat, mengajak Dr Aqua ke makam bapaknya.

Sambil menjelaskan tentang belasan makam para kerabatnya yang berada di kompleks yang sama.

“Ini makam bapak saya. Sengaja makamnya saya letakkan di bagian luar dekat kiblat masjid ini,” jelas Andi.

Bapaknya lahir pada 5 Mei 1939. Meninggal pada 12 Agustus 2003.

Mereka sama-sama berdoa secara khusyuk di makam Andi Bau Datu Sawa. Ayah yang telah mendidik anaknya sehingga menjadi Pangdam XIV/Hasanuddin.

Mesjid Babul Firdaus awalnya bernama Mesjid Jongaya karena masuk wilayah Kabupaten Gowa. Merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Sulawesi Selatan.

Luas awal Masjid Babul Firdaus 100 m persegi. Sekarang menjadi 750 m persegi.

Merupakan salah satu dari masjid tua buatan Kerajaan Gowa, selain Mesjid Katangka, Masjid Taeng Gowa, dan Masjid Tua Palopo.

“Awalnya sempat terlintas dalam pikiran saya untuk merenovasi masjid ini.  Namun kemudian saya berpikir, karena sudah lama operasional untuk banyak orang.”

“Maka lebih baik saya membangun masjid baru yakni Masjid Nurul Hayati yang di sana belum ada tempat ibadah untuk umat muslim,” pungkas Andi kepada Dr Aqua.(*)

 

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *